.
.
."Donghyuck....."
Jeno memanggil sang kekasih dengan nada sedikit pelan. Pemuda itu meringis kala perutnya terasa sakit.
"Donghyuck."
Jeno kembali memanggil, kali ini dia berusaha bangun dari tempat tidur untuk mencari keberadaan sang kekasih. Namun, rasa sakit di perutnya membuat ia kembali berbaring.
"Hyuckie.... Kamu di mana? Perut aku sakit," ucap Jeno dengan nada sedikit keras agar kekasihnya bisa mendengar.
"Donghyuck....."
Jeno meringis kala rasa sakit di perutnya semakin menyerang.
"Aegi, baik-baik di perut Papa, ya," gumam Jeno pelan seraya mengusap perutnya. Ia memejamkan mata karena rasa sakit itu tak kunjung hilang. Rasanya dia ingin menangis.
"Donghyuck di mana, sih? Perut aku sakit."
Mata Jeno berkaca-kaca. Pemuda itu melirik sekitar kamar untuk mencari ponselnya, tapi tidak ada.
"Donghyuck!"
Kini isakan Jeno terdengar karena rasa sakit di perutnya semakin terasa melilit. Dia takut calon anak mereka kenapa-kenapa.
"Lee Donghyuck!"
Brak!
"Sayang!"
Setelah Donghyuck membuka pintu dengan sedikit kasar, pemuda itu berlari mendekati sang kekasih yang saat ini tengah meringis memegangi perut.
"Kamu kenapa, sayang? Ada yang sakit? Mana yang sakit?" tanya Donghyuck beruntun. Ia memegang badan kekasihnya.
"Kamu dari mana aja, sih? Aku panggilin gak nyahut," ucap Jeno sembari terus meringis. "Perut aku sakit."
"Maaf, Je. Tadi aku di luar lagi terima telpon, gak denger kalau kamu manggil," sahut Donghyuck merasa bersalah. Ia memegang perut Jeno dengan mengusapnya secara perlahan. "Perut kamu kerasa sakit?"
Jeno mengangguk sebagai jawaban. Pemuda itu berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam menikmati usapan lembut kekasihnya.
"Kita periksa ke Dokter, ya?" ucap Donghyuck khawatir.
Jeno menggelengkan kepala. "Gak usah, ini udah enakan setelah diusap perutnya sama kamu," sahut pemuda itu.
"Beneran?" tanya Donghyuck masih khawatir.
Kini Jeno mengangguk. "Jangan pergi ke mana-mana. Temani aku di sini sambil diusap perutnya."
"Iya, sayang," balas Donghyuck seraya mengubah posisinya menjadi berbaring di sebelah Jeno. Salah satu tangan pemuda itu ia letakkan pada kepala kekasihnya, sementara satu tangan lagi mengusap perut sang kekasih.
"Kenapa bisa sakit, hm?" tanya Donghyuck sembari mengecup kening Jeno. "Padahal tadi kamu lagi tidur. Makanya aku tinggal karena ada telpon dari manager."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet(Hyuckno) Done ✅
FanficHubungan mereka itu rahasia. Hanya mereka yang tahu. Warning ⚠️ HYUCKNO AREA Haechan dom Jeno dub Jangan salah lapak ya,cantik. Happy Reading!