• s e p u l u h •

347 63 30
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suzy sakit.

Itu terjadi setelah dia pulang tengah malam bersama Kim Myungsoo.

Esok harinya gadis itu meriang, kepalanya berat dan suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya. Suzy hanya mampu berbaring di tempat tidur setelah Se Wan dan Yoojung membuatkan sepotong sandwich untuknya. Mingyu berjanji akan membelikan obat ke apotek setelah dia selesai kelas, jadi Suzy tidak perlu keluar kost untuk membeli obat meriang. Dan Wooseok, dia sedang naik gunung bersama komunitas pencinta alam yang ia ikuti.

Suzy bersyukur karena diberi teman-teman yang sangat perhatian.

Gadis itu melenguh dengan keringat yang sudah membasahi tubuh, dia memeriksa keningnya dan itu agak panas. Wajar, sedang demam. Lalu jemari Suzy terulur meraih ponsel.

Tidak ada pemberitahuan apapun.

Huft.. padahal aku mengharapkan pesan In Woo.

Tapi, itu tidak mungkin. In Woo sudah marah kepadanya.

Ketika iseng membuka aplikasi Instagram, pemandangan yang pertama kali menyambutnya ialah... foto In Woo bersama seorang gadis. Pria itu merangkul gadis di sampingnya, Suzy tahu dia siapa. Itu adalah gadis yang sama dengan gadis yang melabraknya waktu itu. Seniornya, Kim Miyeon.

Rasa-rasanya dunia Suzy berhenti untuk sesaat, apalagi ketika membaca caption yang In Woo tulis. 'si resek❤️'.

Haduh...

Haduh...

Haduh... BANGKE.

Maaf Suzy mengumpat. Habisnya ini termasuk momen membabikan.

Bukankah baru kemarin malam In Woo makan bersamanya? Apa itu hanya sebatas keramahan senior pada juniornya? Apa Suzy terlalu kepedean? Jadi In Woo tidak pernah menaruh perasaan padanya sedikitpun?

Lalu maksudnya apa dengan bentuk perhatian kecil pria itu selama ini?

Dan juga.. kenapa kemarin dia harus semarah itu kalau hanya menganggap Suzy junior seperti pada yang lain?

Banyak sekali pertanyaan berputar-putar di benak Suzy saat ini. Hatinya terasa sesak, namun denyutan di kepala Suzy tidak juga bisa diabaikan. Dia yang sedang sakit langsung tambah sakit.

Sakit badan, sakit hati pula. Double combo.

Ah, ingin menangis saja.

Kalau di rumahnya di Jeonju, saat sakit begini ada ibu yang kerap menjaganya, memberi Suzy obat sampai sembuh. Lalu ayah akan datang dengan sup gingseng agar tubuh Suzy hangat. Kalau Sangmoon tidak usah ditanya, anak itu kurang punya kontribusi di hidup Suzy, meski begitu dia tetap sayang.

"mau pulang, hiks.. rindu rumah.. ibu.. ayah.. Sangmoon.. di Seoul orang-orangnya pada jahat, walau teman-teman kost baik." Gadis itu terisak di balik selimut dengan panas yang merajalela.

Love - Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang