• t i g a b e l a s •

327 66 23
                                    

Status : Sebastian

(seb)atas teman tanpa kep(astian)

***


Kim PREMAN
Sayang, sudah bangun?

Menerima pesan dari Myungsoo Suzy tidak serta merta membalas. Gadis itu menatap layar ponsel cukup lama, mengetik sesuatu lalu menghapusnya lalu mengetik lagi dan dihapus lagi.

Sampai akhirnya dia menghela nafas kasar.

Sayang, sayang jadian tidak!

Mau protes rasanya. Tapi Suzy mencoba mengikuti alur Myungsoo yang 'jalani saja dulu'. Suzy tak pernah berpacaran, dia pikir mencoba hal-hal baru bukan masalah, apalagi mereka berdua saling menyukai. Dia mencoba yakin, bahwa seperti ini kiranya akan baik-baik saja, yang penting Myungsoo sudah berkomitmen untuk bersamanya.

Iya, kan?

Gadis itu memaksa tersenyum di depan cermin.

"sebaiknya jangan perlu terlalu dipikirkan. Suzy, kehidupanmu tak melulu soal cinta. Kau punya tugas kuliah yang harus diselesaikan, kegiatan komunitas yang wajib kau hadiri dan berkumpul dengan teman-temanmu. It's okay, don't be so hard on your self." Ia mensugesti pantulan dirinya sediri.

"Jejihhh lama amat woy, kebelet!" seseorang menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan tak sabar hingga membuat Suzy terlonjak.

Itu suara Mingyu.

Sadar dirinya sudah lebih dari sejam ada di sana, Suzy buru-buru memakai handuk di rambutnya yang basah dan membuka pintu.

Mingyu memasang ekspresi menahan sesuatu yang tak bisa lagi ia toleransi. Pria itu menggerutu terus-menerus.

"sabar, sih," kata Suzy tatkala berpapasan.

Mingyu tak banyak bicara langsung melewati Suzy lalu mengunci pintu kamar mandi. Suzy masih diam di depan pintu tersebut, lebih tepatnya tengah berpikir untuk meminta solusi kepada Mingyu tentang hal yang membuatnya gelisah semalaman. Yoojung dan Se Wan sudah pergi ke kampus lebih dahulu, sementara Woo Seok masih terlelap di kamarnya.

Suzy pikir ini waktu yang tepat mengobrol bersama Mingyu. Gadis itu menarik kursi meja makan, menunggu Mingyu keluar dari sana.

Lima belas menit berlau.

"tumben masih di kost-an? Tidak ada kelas, Ji?" tanya Mingyu yang mendatangi Suzy sambil menuang air putih di gelasnya.

"kosong, rencananya jam 3 keluar main."

"dengan siapa?"

Suzy memutar mata, "you know lah."

"oh, lanjut?" Mingyu cengengesan.

Mingyu mnedapatkan raut lesu di wajah Suzy yang membuatnya keheranan. Pasti ada yang tidak beres di sini. Suzy itu mudah sekali memperlihatkan sisi emosionalnya, mau itu sedang kesal, bahagia atau sedih, apsti kentara dari ekspesinya. Hal tersebut membuat semua orang mudah membaca pikiran gadis satu ini.

"so, what's going on?" Mingyu mendorong kursinya guna lebih dekat dengan Suzy. Pria itu tersenyum hangat seolah siap mendengar keluh kesal temannya.

Suzy bergeleng kepala lemah, "I think... I just started liking him." Ia menahan nafas lalu membuangnya, "a lot," tambahnya.

"hal yang bagus, bukan?"

Lagi, Suzy menggeleng. "sepertinya tidak. He didn't want to make it official. Ya begini-begini saja, tanpa status."

"dih, kenapa?"

Love - Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang