(Part ini berisi POV Myungsoo dan flashback)
***
Tiga bulan lalu
Silicon Valley, San Francisco
[Pukul 7 pagi]Myungsoo tengah bersiap-siap pulang ke kediamannya bersama Sekretaris Song.
"setelah pemegang saha meng-approve mu, aku sangat lega. Kau memang pantas melanjutkan perusahaan keluarga. Bayangkan anak berusia 7 tahun mana yang sudah dijejali ilmu bisnis kecuali dirimu?" Sekrtaris Song tertawa. Mengingat masa kecil Myungsoo yang kurang bermain. Ayahnya, Kim Tae Hwan terus menyekolahkan Myungsoo dan memberkan banyak les pada pria itu sampai tak memiliki waktu bermain seperti anak seusianya kebanyakan.
Belajar, belajar dan belajar. Itulah kehidupan Myungsoo sebelum ayahnya meninggal dunia. Namun hal tersebut tidak merugikan juga, buktinya Myungsoo tumbuh sebagai anak yang berprestasi--meski tak jarang berulah.
"tapi tetap saja, aku tidak bisa tiba-tiba duduk di kursi Presiden Direktur. Semua ada tahapnya, bukan?"
Sekretaris Song berangguk. "bagaimana kalau kau memegang anak perusahaan di Seoul dari sekarang? Mungkin kau bisa ganti jadwal kuliahmu menjadi kelas karyawan. Lebih baik maju mulai saat ini, Myungsoo, jadi kau bisa ada di kursi Presdir lebih awal. Dengan orang-orang mengetahui kau belajar di anak perusahaan juga dapat berdampak positif bagi penilaian kinerjamu. Pengakuan yang kau dapatkan akan lebih banyak."
Myungsoo terdiam cukup lama.
Lalu dia menghadap Sekretaris Song. "aku akan memikirkannya."
"lebih baik kau bijak dalam mengambil keputusan." Sekretaris Song memperbaiki dasi Myungsoo. "setelah berhasil di Seoul, lalu kita menetap di San Francisco dan kau dapat memegang Kim-Dom sepenuhnya di sini."
Sekretaris Song kelihatan bersemangat. Jauh dengan Myungsoo, air muka pria itu kian meredup.
Ting!
Pria itu medapatkan pesan dari Mingyu.
Mingyu
Hyung, sudah beres.Kencannya gagal xixi, meski terkesan licik tapi setidaknya kita menyelamatkan Jeji dari pria bajingan *ini bukan menyindirmu ya
Hebat kan aku bisa menemuka indentitas dan informasi pria itu dalam sekejap? Wah, sepertinya aku harus masuk BIN (Badan Intelejen Nasional).
Pesan dari Mingyu membuat Myungsoo terkekeh.
Jadi awalnya Mingyu memberi informasi kalau Suzy akan mengikuti kencan buta. Terus terang saja, Myungsoo merasa terusik dengan itu. memikirkan Suzy berkencan dengan pria lain membuatnya kesal sendiri, walau tak berhak dirinya merajuk begitu. Tapi tetap saja kesal.
Dan kebetulan Mingyu menemukan sesuatu yang menarik tentang si Se Jeong Se Jeong itu. ternyata dia sudah bertunangan. Kesempatan yang baik untuk merusak kecan buta Suzy. Maka dengan bantuan Mingyu, Myungsoo menyuruh Mingyu memberitahu perempuan yang jadi tunangan Se Jeong untuk melabrak Se Jeong di depan Suzy.
Anggap saja semua yang Myungsoo lakukan untuk menyelamatkan Suzy dari tipu muslihat Yang Se Jeong. Myungoo mengerti, dia pun masih jauh dari kata sempurna, tapi setidaknya Myungsoo tidak nekat mencari gadis lain dikala dirinya sudah bertunangan.
"Myungsoo, lihat istriku sangat cantik, bukan?" Sekretaris Song memamerkan foto istrinya yang memakai gaun di hari ulang tahunnya dengan sangat bangga.
Myungsoo melepas atensi dari jalan raya yang ada di balik kaca mobilnya, dia tersenyum kecil. "cantik." Walau hanya singkat, pria itu terhibur mendapati kasih sayang yang besar Sekretaris Song kepada istrinya. Jarang sekali menemukan pasangan suami istri yang dengan gamblang memperlihatkan rasa cintanya di depan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love - Hate Relationship
Romance"Preman Sinting itu merecokiku lagi!" P.S : Keluhan Suzy ke 1001 kali. Tak pernah Suzy sangka bahwa kehidupan perkuliahannya akan direcoki oleh seorang pria berandal yang tidak ingin melepaskannya setelah pertemuan mereka yang begitu absurd di bawah...