• d u a p u l u h d e l a p a n •

332 57 22
                                    

***

Siang itu pukul dua, Suzy melangkah keluar dari indekosnya sembari memeluk projek rangka bangunan mini foodtruck hasil karyanya yang ditugaskan oleh salah satu profesor dari kelas praktek.

Di tepi jalan kecil itu, Suzy menemukan seorang gadis bersetelan gaun mini merah muda bunga-bunga mencolok yang ketat, di matanya bertengger kacamata hitam besar, hak tinggi berwarna merah terang itu menjadikan dia terlihat sangat-sangat tinggi. Gadis berambut coklat terang tersebut menoleh ke arah Suzy yang berhenti berjalan, dia menurunkan sedikit kacamatanya seolah ingin melihat Suzy lebih jelas.

Suzy tahu, dia Hwang Yeji. Bocah tantrum yang merupakan sahabat kecil Myungsoo.

Hwang Yeji mendekati Suzy dengan gaya angkuh biasanya. Hari ini dia terlihat lebih tenang, dia berdiri di depan Suzy tanpa bicara apapun.

Dahi Suzy berkerut, "ada perlu apa?" tanyanya lugas.

Yeji mendesah panjang, terlihat malas bicara kepada Suzy. "karena kau pacar Myungsoo, jadi mulai sekarang aku akan memperhatikanmu sepanjang waktu. Myungsoo tidak boleh jatuh ke tangan yang salah, setidaknya gadis yang ia kencani harus lolos seleksiku."

Wah, betapa hebat pemikiran gadis gila ini, pikir Suzy.

Suzy memberikan decakan sarkas, memilih enggan menanggapi, dia berjalan mendahului gadis itu.

Tindakan Suzy membuat Yeji merasa direndahkan, dia menggertak gigi menyusul Suzy dan.. bugh! Yeji sengaja menubruk bahu Suzy hingga Suzy hampir terjatuh. "hei!" Suzy berteriak kesal, pasalnya tugas rangka bangunan di tangannya juga terancam rusak.

"itu akibatnya kalau mengabaikanku." Yeji tersenyum licik. Gadis ular. Mulai sekarang Suzy akan memanggilnya gadis ular.

"kau sungguh sesuatu..." Suzy menjeda ucapannya sejenak. "apa Myungsoo tahu kelakuanmu?" dia mendesis menahan kedongkolan yang luar biasa.

Yeji tertawa remeh, "kenapa? Mau mengadu? Lakukan saja, aku tidak takut."

Jauh dari dugaan Yeji—yang berharap Suzy semakin tersudutkan—ternyata Suzy malah tertawa, memandang Yeji dari bawah hingga atas. "ini alasannya."

Kedua alis Yeji menukik. "maksudmu?"

Lawan bicara Yeji masih mempertahankan senyum misterius. "alasan Myungsoo tidak pernah memilihmu. Karena hatimu penuh kebusukan."

Mendengar Suzy mengatainya, Yeji langsung meradang. Dia hendak menyerang Suzy sebelum akhirnya tangannya ditahan seseorang. "lepaskan, sial!" Yeji menatap bengis Kim Mingyu yang entah datang dari mana. Dia berusaha melepaskan diri dari Mingyu yang punya tenaga lebih besar dari dirinya.

"berani sekali orang luar membuat keributan di kost kita. Kenapa spesies aneh ini bisa bersamamu, Ji?" Mingyu menampilkan ekspresi mengejek pada Yeji yang terlihat dongkol padanya. Mata kucing Yeji memberi ancaman berarti kepada Mingyu yang seenaknya menyentuh kulit mahalnya.

"segera amankan, Ming. Dia baru berkelakar akan jadi stalkerku. My biggest fan in the world, Hwang Yeji." Suzy menyeringai puas dengan tekanan kata penuh satir.

"siap, Jih. Cepat sana pergi keburu telat." Mingyu mempersilakan Suzy untuk segera berangkat ke kampus, biar dia yang mengurus Hwang Yeji. Yeji masih tak bisa bergerak dalam dekapan lengan Mingyu di lehernya. Gadis itu mencoba memberontak dengan menggigit Mingyu, tapi Mingyu selalu berhasil lolos.

Sepeningga Suzy, Yeji masih saja memaki Mingyu dengan kata kasar yang kumplit, salah satu contohnya; Anjing Rottweiler. "kau peliharaan Bar Suzy, huh? Anjing peliharaan yang ditugaskan menjaga ternak? Cih, menyedihkan. Untuk apa kau membela dia?!"

Love - Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang