Boboiboy milik Monsta, meminjam karakternya saja untuk kepentingan cerita.
Alur cerita murni dari pemilik akun
Rate : T 17+
Genre : action, family, brother sibling, friendship, Hurt/Comfort.
Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, tidak berhubungan dengan cerita original.
***
"Rumah kecil itu, tempatku berteduh, sebentar ini bukan lirik lagu, aku benar-benar ingin pulang."
***
Misi kesebelas
Ada yang aneh, aku rasa setelah semua misi, dan syarat yang mendukungku untuk menaikan pangkatku sebagai kapten telah terpenuhi, kenapa para petinggi Tapops seperti menahanku untuk mencapai posisi itu.
Mereka memberikan banyak alasan dimana aku masih belum layak untuk menjadi kapten, oh ayolah! Solar saja sudah mendapatkan jabatan sebagai lans koperal hanya dalam waktu enam bulan!
Apa mereka tahu rencanaku? Apa mereka memulai rencana lebih awal? Persiapanku belum cukup, bagaimana kalau mereka memanfaatkan timku, bagaimana kalau mereka bertindak di luar perkiraanku.
Aku harus menemukan cara agar mereka tidak memiliki alasan untuk menunda kenaikan pangkatku, aku takut, aku takut teman-temanku dimafaatkan.
Di tengah kebingungan itu aku malah di undang ke markas Tempur-A, oh apakah ini kerja sama antara Tapops, dan Tempur-A itu, itu artinya aku akan bertemu Taufan.
Bagaimana kabarnya sekarang ya?
Aku masih berhutang nasi goreng bumi padanya, dan Gempa, aku ingin sekali menepati janjiku pada mereka, walau aku tahu Gempa tidak akan mengingatnya, tapi Taufan pasti ingat kan?!
Sial!
Bahkan ketika aku pertama kali menginjakan kakiku di Tempur-A anggota Tempur-A langsung membandingkan diriku, dengan Taufan.
Mereka bilang kekuatan angin yang kini pewarisnya adalah Taufan tidak terkontrol dengan baik, Taufan sering terluka oleh kekuatannya sendiri, hingga hanya bisa menggunakan elementalnya di tahap satu, dan dua dengan kontrol yang kurang baik.
Tentu saja, kekuatan elemental ada tiga tahap, dan sebenarnya baik aku, dan timku bisa menggunakan kekuatan tahap tiga, tapi karena tahap tiga membutuhkan energi yang lebih besar, kami terbiasa menggunakan tahap dua.
Berbeda kasus dengan Taufan, mereka bilang kekuatannya tidak terkontrol dengan baik, bukankah itu artinya elemental angin cukup kuat, seperti angin yang bisa mengamuk tak terkendali, apa Taufan baik-baik saja?
Apa tubuhnya terluka?
Aku ingin bilang padanya kalau dia tak harus memaksakan diri.
Aku ingin bilang padanya bahwa kita akan melatih kekuatan ini bersama, menghadapi kesulitan ini bersama.
'Aku yakin para pewaris saling memiliki ikatan baik, kita bisa membuat mereka dalam satu tim di pertemuan kali ini sehingga kita mudah untuk mengontrol mereka.'
Ah ...
Apa ini, aku mendengar pembicaraan yang mungkin tak seharusnya aku dengar.
Mereka ingin memanfaatkan kami karena mereka berpikir para pewaris punya ikatan yang baik hanya karena mereka ada dalam satu ikatan pewaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Batas Sisi
AçãoBukan Taufan, tapi Halilintar. Semua bermula dari takdir yang terus ditentang oleh dirinya, mau bagaimana pun dia berusaha mendapatkan akhir yang bahagia. Pada akhirnya skenario hidupnya akan berjalan sesuai yang ditulis oleh semesta. Sekalipun bena...