- 35 -

615 32 38
                                    

Sherina terbangun karena suara tangisan Saira di jam dua pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sherina terbangun karena suara tangisan Saira di jam dua pagi ini. Namun saat Sherina membuka mata, ia mendapati Sadam sepertinya tengah berusaha menenangkan putri kecil mereka di tengah temaram lampu kamar. Sherina merasa terharu, ia bahkan tahu Sadam pasti sangat lelah karena selama sepuluh hari ini Sadam-lah yang mengurus rumah, mulai dari merapikan seisi apartemen mereka, mencuci piring, memasak bahkan mencuci baju-baju Saira. 

Padahal Sherina sudah meminta bantuan ibunya untuk mencarikan orang yang bisa membantu mereka sementara waktu, namun Sadam kekeh menolak. Ia takut justru terjadi hal yang tidak di inginkan jika ada orang asing di antara mereka, terlalu banyak mendengar berita tentang babysitter yang justru mencelakakan anak asuhnya kalau Sherina bilang.

Sherina beranjak dari tempatnya mendekati Sadam yang berdiri tak jauh dari keranjang bayi mereka, memeluknya dari belakang. "Makasih ya Yang.."

Beruntung Sadam yang sedikit terkejut tidak refleks menjatuhkan Saira dalam dekapannya. "Sama-sama sayang, tapi jangan bikin kaget dong.." bisik Sadam karena Saira baru saja akan menghentikan tangisnya.

Hening sesaat. Sherina masih memeluk Sadam dengan segala isi pikirannya. "I'm so lucky to having you, Yang!" Bisik Sherina.

Sadam kemudian memutar tubuhnya, merengkuh istrinya dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan yang lain menggendong Saira yang sudah kembali terlelap nyaman. "Aku juga beruntung punya kamu, punya Saira.." kemudian mengecup kening Sherina lama. "Maaf ya baru bisa bantu gendong Saira sekarang.. hehe" Sadam kemudian terkekeh. Ini kali pertamanya lagi setelah di hari pertama Saira lahir Sadam menggendongnya.

"Gak apa-apa, kamu udah bantu aku banyak banget urusan rumah.." jawab Sherina.

"Kok bantu? Kan itu kewajiban aku juga.. rumah tangga kan dibangunnya sama dua kepala.. kalau hanya kamu yang dibuat sibuk mengurus rumah tangga, aku yang katanya kepala rumah tangga ini fungsinya untuk apa?" Sadam terkekeh sambil menatap Sherina yang juga menatapnya berkaca-kaca.

"I love you papa Saira!" desis Sherina.

"I love you too mama Saira! Kita tidurin Saira dulu ya, masih ada pe-er aku kelonin bayi besar aku satu lagi nihh.." Ujar Sadam, melakukan eskimo kiss sesaat pada Sherina.

"Baru sepuluh hari, masih belum boleh Yang!" Sherina kembali ke ranjang mereka lebih dulu.

"Aku tahu, tapi kan kita kelonan tiap malam sayang.. aku gak mau ngapa-ngapain kamu juga lagian.. Malah aku ke pikir kita cukup punya satu anak aja.." Sadam menyusul Sherina, berbaring di sisi ranjang yang kosong kemudian memeluk Sherina di sampingnya.

Sherina mendengar itu seketika menoleh ke arah Sadam, wajah mereka bahkan berada sangat dekat saat ini "Kok?? Kenapa tiba-tiba jadi satu aja?"

Akan Ku TungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang