"Saya akan memberikan hukuman kepada kalian semua yang tidak memakai atribut lengkap dan yang terlambat. Untuk para lelaki tetap berdiri disini sampai istirahat pertama untuk para perempuan membersihkan toilet setelah pulang dari sekolah. Silahkan para perempuan bubar dan para lelaki segera laksanakan tugas hukuman kalian"
Pak Doni, selaku guru bk berteriak lantang di depan murid muridnya yang tadi berdiri di depan.
Satu per satu para murid yang mengikuti upacara mulai bubar, termasuk Zea. Kini ia mengamati teman temannya yang sedang berjalan menuju kelas, sepertinya cuma dirinya yang dihukum.
Lagi lagi pandangan Zea jatuh pada gadis yang tadi berdiri di samping nya. Dengan segera ia mencekal tangan gadis itu, tentu saja membuat sang empu terkejut.
"Ada apa ini kak??" berontak gadis yang bernama tag 'aisha'. Aisha menatap gadis yang baru saja mencekal nya, mulutnya tertutup oleh tangannya sendiri . Aisha ingat jelas bahwa perempuan didepannya ini yang pernah ia tak sengaja ketabrak.
Cepat cepat Aisha segera meminta maaf, ia baru bisa merasakan aura tak menyenangkan di samping Zea.
"Kak maafin aku yang kemaren, maafin kak" Aisha terus memohon berharap setelahnya hidup nya akan tenang.
Zea tersenyum miring. Ia menatap tajam Aisha membuat Aisha bergidik ngeri.
"Gue bakal maafin lo tapi dengan syarat... "
Zea sengaja menggantung ucapannya ingin membuat lawan bicaranya ketakutan.
Aisha menghembuskan nafas pelan, aura yang keluar dari Zea sangat mengerikan membuat siapa saja bergidik ngeri.
"Jalanin hukuman gue, bersihin toilet" ujar Zea lalu melepaskan cekalan tangannya.
"Loh tadi kakak juga ikut dihukum? Aduh kak, aku gak bisa, masa aku harus ngerjain 2 kali sih"
Zea menatap tak suka kala lawan bicaranya menjawab.
"Gak ada bantahan"
Setelah nya Zea pergi begitu saja meninggalkan aisha dengan segala gerutunya. Ia menatap sebal kakak seniornya.
"Ih kenapa si ketemu sama kakak galak" gerutunya kesal. Tak ingin berlama lama di lapangan, Aisha kembali ke kelasnya.
🥀🥀🥀
"Jadi anak anak, simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan, siapa bisa beri contoh satu saja" Bu Resti, selaku guru biologi itu sedang mencari cari muridnya yang ingin menjawab.
Pandangan Bu Resti jatuh pada Zea, gadis yang tengah tertidur di meja paling belakang.
"Zea, bisa kamu jawab pertanyaan ibu? " suara Bu Resti ditinggikan, hal itu sontak membuat Zea terbangun dari alam bawahnya.
Zea mendengus kesal, Bu Resti hanya bisa menggeleng pelan.
"Zea, coba kamu sebutkan satu contoh simbiosis mutualisme!"
Tanpa melihat buku, dengan santainya Zea menjawab dengan baik dan benar.
"Salah satu contoh nya adalah burung jalak dengan kerbau. Jadi begini, kerbau itu ada kutunya di badannya yang bikin dia gatel, nah si burung jalak bantuin nih dengan cara memakan kutu kutunya. Kerbau nya seneng karena udah gak kutuan, burung jalak nya juga seneng karena dapat makanan"
Bu Resti melongo tak percaya, ia pikir Zea tak mampu menjawab soalannya. Tak terkecuali dengan teman teman Zea, mereka sudah tau persis jika Zea itu murid dengan kapasitas otaknya yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilzea (Tunda)
Fiksi RemajaMengisahkan seorang gadis yang duduk di bangku sekolah menengah atas. Gadis itu memiliki masa lalu yang bisa dibilang tidak terlalu buruk namun penuh kenangan. Pernah berpacaran sekali hingga ia benar-benar menaruh perasaan pada sosok itu, gadis i...