31. Take You

15.7K 1.8K 542
                                    


Pertarungan antara Sebastian dan Frank semakin sengit. Sebastian akan kesulitan karena bobot pria itu tiga kali lipat dari dirinya sedangkan Frank kesulitan karena Sebastian lebih lincah darinya. Sungguh seimbang sekali kesulitan yang masing-masing dari mereka dapat.

Hingga akhirnya Sebastian ditindih bak ayam penyet oleh Frank sampai tak berdaya selama sesaat karena rasanya hampir mirip ditimpa beton satu ton. Pengap dan berat sekali, Sebastian mencari titik daging terempuk Frank untuk dicubit dengan cubitan yang sangat kecil sehingga pria itu refleks berguling karena sakit.

Sebastian lalu menendang sebuah pecahan kaca botol kepada Ava untuk dipergunakan oleh gadis itu namun bagaimana? Kedua tangan dan kakinya terikat menempel di kursi, Ava tidak bisa bergerak yang ada ia bisa tersungkur ke arah depan dalam posisi wajah mendarat duluan jika terus memaksa.

"Tetaplah disana." Pinta Sebastian usai melihat kondisi sulit dialami oleh Ava.

"Kuselesaikan ini dengan cepat." Tambahnya berlari ke arah Frank dan memeluk daging empuk pria itu lalu berusaha menikamnya.

Namun sial lagi-lagi Frank memakan jurus tumpang tindihnya dan membuat Sebastian kewalahan. Pemuda berambut putih keabuan itu sempat berpikir akan menghembuskan nafas terakhir jika terus-terusan ditindih seperti ini.

"Woah, Nona Ava lihatlah bagaimana pahlawanmu menjadi tidak berdaya hanya dengan kududuki?" ledek Frank senang.

Ava berusaha mencari cara untuk meraih pecahan kaca itu, "aku tidak bisa terus diam begini, Sebastian bisa mati tergencet seperti tikus kecil malang. Frank curang!"

Benar sekali, Frank curang atau mungkin pintar karena memanfaatkan bobot tubuhnya?

Entahlah.

Ava berusaha dan ia tidak bisa menghindari adegan jatuh ke arah depan, hanya bisa bersiap dengan memejamkan mata namun sebuah tangan menahan kursinya dan mengembalikannya lagi ke tempat semula.

Tangan yang sama juga melepaskannya dari ikatan dan langsung menariknya menjauh dari lokasi kejadian.

"Tidak, apa kau lakukan!?" Ava menarik dirinya dari Zafar yang berhasil masuk dan membebaskannya namun tidak dengan Sebastian.

"Ah, sial." Umpat pemuda itu ketika melihat Ava dibawa pergi sementara dirinya ditinggal dalam posisi diduduki oleh Frank.

"Minggir brengsek!" dengan sekuat tenaga menggunakan sisa tenaga yang dimiliknya, Sebastian mendorong Frank turun dari tubuhnya namun pria yang juga telah luka lumayan parah itu tidak membiarkan Sebastian pergi begitu saja.

Frank memeluk kaki Sebastian dan menggerakkan kakinya menendang meja yang diatasnya terdapat banyak lilin lampu. Salah satu dari lilin lampu itu jatuh di sebuah kabel listrik, menciptakan konsleting singkat dan asap mulai mengepul.

"Kita pergi dari sini." Ajak Zafar pada Ava, masih menarik tangan gadis itu.

"Tidak, lepaskan aku!" Ava menarik dirinya kembali namun Zafar tidak melepas pergelangan tangannya.

Sebastian berdecak, "merepotkan!" lalu diinjaknya kepala Frank dengan keras berkali-kali lalu ditendangnya wajah menjijikan pria mesum itu. "Jangan menyentuhku!" peringatnya.

"Jika aku tidak bisa memilikinya maka kau juga tidak bisa!" Frank bangkit dengan sisa tenaganya lalu berlari mengejar Sebastian yang berjalan pincang berusaha menghampiri Ava.

Karena tempat itu merupakan gudang penyimpanan, api kecil dari kabel yang terbakar menjalar ke arah tong-tong berisi minyak dengan cepat dan menciptakan ledakan hebat.

Duarr!

"Ava!" pekik Zafar menarik gadis itu ke dalam pelukannya sekaligus melempar tubuhnya keluar dari dalam bangunan bersamaan dengan ledakan besar barusan.

How To Survive From Sebastian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang