4. I Meet Her (again)

22.2K 1.9K 164
                                    

"Aku ingin kau membuatkan sebuah perhiasan terbaik dari yang pernah ada untuk calon istri cantikku ini." Ujar Frank menitah pada sang pemilik toko perhiasan.

Uzekh selaku pemilik toko mengangguk atas permintaan yang Frank ajukan. Memangnya siapa yang tidak mengenal Frank? pria itu merupakan saudagar terkaya yang ada di Orpheus dengan pekerjaan sampingan sebagai rentenir bagi masyarakat dan keluarga bangsawan golongan bawah.

Bisa dibilang kekayaan Frank hampir menyamai kekayaan bangsawan tingkat satu sebab bunga pinjaman yang diberikannya tak pernah main-main. Jika tak mampu bayar, Frank tak segan menjual orang itu untuk di perbudak di daerah tambang yang ada di wilayah lain. Jelas hal itu membuat banyak orang merasa segan dan merasa takut terhadap Frank.

Orang-orang seperti Baron Edgar contohnya adalah orang yang tidak sanggup membayar hutang namun ingin lepas tangan sehingga tega menukarkan putrinya sebagai bentuk pelunasan yang dibayarkannya pada Frank.

"Sayangku..." panggilan lembut namun menjijikan dari Frank membuat Ava menoleh ke arahnya. "Kau suka hadiahku?"

Ava terpaksa mengangguk. "Suka."

"Kalau begitu aku akan sangat menunggu balasan terimakasih khusus darimu." Ucap Frank seraya mencolek nakal dagu Ava.

Ava mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia benar-benar merasa malu dan geli terhadap sentuhan barusan. Terlebih Ava sepertinya tahu makna yang diam-diam Frank selipkan dibalik ucapannya.

"Kau tahu maksudkukan, sayang?" bisik Frank mendekati telinga Ava.

Otomatis Ava menjauhkan kepalanya, ia sangat tidak nyaman dengan situasi ini tetapi Frank yang tak tahu malu dan tak ingat usia itu malah merangkul Ava dengan erat.

"Aku akan menantikannya malam ini, sayang." Tambah pria itu berucap.

"Menjijikan!" Sahut Ava dalam hati, ia tak menyangka akan terjebak dalam situasi begini.

Hanya orang gila yang terus menerus memintanya kabur. Jangankan kabur, untuk bergerak saja sulit. Diluar masih ada Sebastian. Beruntung malah itu Ava selamat, yang tidak beruntung adalah fakta bahwa ia dijodohkan dengan pria tua hidung belang.

"Sebastian bisa saja menyadari wajahku, akan lebih baik jika aku menghindarinya. Hanya saja untuk sekarang aku tidak tahu cara membebaskan diri dari pria ini." Batin Ava bicara pada dirinya sendiri sambil melihat situasi sekitar.

Frank tiba-tiba melepas rangkulannya dan berucap, "sayang, aku akan ke kamar kecil sebentar. Tunggulah disini."

Pria itu lalu menjauh sendiri, masuk lebih dalam menuju ruang lain dari toko tersebut. Meninggalkan Ava sendiri di depan tempat pembayaran. Sesekali Uzekh menanyainya tentang jenis berlian yang ini Ava gunakan pada kalungnya dan motif apa yang gadis itu sukai.

"Nona, saya ingin bertanya bentuk permata macam apa yang anda inginkan?"

Ava terdiam dan berpikir sejenak lalu menjawab, "segi—"

"Segi delapan."

Belum sempat Ava selesai mengajukan jawaban, seorang pemuda memotong ucapannya.

Uzekh refleks membungkuk. "Salam hormat kepada Yang Mulia Pangeran Mahkota, senang sekali mengetahui anda mendatangi toko perhiasan saya." Ucapnya.

"Wah..." Ava meneguk ludah. "Double kill!"

Baru saja dibicarakan.

"Bawakan aku perhiasan terbaru yang kau punya, yang belum pernah kau tawarkan pada bangsawan manapun." Titah Sebastian.

"Segera saya ambil, Yang Mulia." Uzekh pamit masuk ke pintu yang ada di belakangnya untuk mencari perhiasan yang sesuai dengan permintaan Pangeran Mahkota, pria itu tak ingin membuat orang penting nomor satu Orpheus merasa kecewa.

How To Survive From Sebastian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang