Chapter 2 : Jade Plant

399 42 4
                                    

"Tidak bergabung dengan yang lain?" tanya Mark ketika menemukan Jaemin duduk menyendiri di balkon asrama mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak bergabung dengan yang lain?" tanya Mark ketika menemukan Jaemin duduk menyendiri di balkon asrama mereka. Angin yang bertiup bahkan mulai dingin dan Jaemin berada di teras tanpa memakai baju hangat. Ia hanya mengenakan piyama tidurnya. Tatapan mata Jaemin yang sebelumnya fokus pada jajaran pot tanaman Mark segera teralih pada member tertuanya. Mark tampak memakai jaket dan celana training hitam sembari membawa alat penyemprot kecil. Ia mendekati salah satu pot dan menyemprot tanaman itu dengan air.

"Tidak dingin?" tanya Mark lagi, setelah pertanyaannya tadi tidak mendapat jawaban dari Jaemin. Jaemin menggelengkan kepalanya, padahal jelas-jelas telinganya memerah. Suhu udara di akhir musim gugur cukup membuat badan menggigil. Mark hanya tersenyum kecil lantas menarik selimut - entah milik siapa - yang tergantung di jemuran dan menyelimutkannya pada Jaemin. Jaemin menerima selimut itu dengan memegangi bagian kanan kiri yang menyelimutinya agar tidak melorot. Mark mengacak rambut Jaemin lantas kembali menyiram tanaman kesayangannya.

"Itu tanaman apa, hyung?" tanya Jaemin sembari menunjuk salah satu tanaman Mark yang masih hijau. Tanaman yang lain daunnya sudah gugur. Beberapa tanaman Mark tampak baru, Mark sengaja membeli tanaman yang cocok dengan musim dingin. Tanaman yang tidak tahan suhu dingin ia bawa masuk ke dalam asrama.

Mark tersenyum sembari ikut mengarahkan pandangan matanya pada tanaman yang Jaemin tunjuk. Akhir-akhir ini ia merasa bersyukur, Jaemin yang pendiam di belakang layar, mulai banyak melontarkan kata-kata. Jika biasanya Jaemin hanya menggeleng atau mengangguk ketika ditanya, seolah enggan bersuara, kini ia sering ganti bertanya walaupun hanya kalimat singkat. Sebuah kemajuan yang membuat para member sangat bersyukur.

"Ah, itu, Jade Plant. Tanaman yang harus selalu disiram saat musim panas atau semi, dan kering pada musim gugur atau dingin," tutur Mark. Tanaman itu menarik perhatian Jaemin, padahal struktur daunnya tampak kaku dibandingkan dedaunan pada umumnya.

"Nana tahu makna tanaman ini tidak?" tanya Mark sembari sibuk menyirami setiap tanaman yang perlu ia siram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nana tahu makna tanaman ini tidak?" tanya Mark sembari sibuk menyirami setiap tanaman yang perlu ia siram. Ia menoleh sekilas pada Jaemin dan melihatnya menggelengkan kepala tanda tidak mengerti.

"Jade Plant dikenal sebagai tanaman giok, tanaman keberuntungan, atau pohon uang. Biasanya diberikan pada orang yang pindah rumah," terang Mark, sembari mengambil tanaman itu dan membawanya pada Jaemin. Jaemin mengeluarkan kedua tangan yang sebelumnya berada dalam selimut. Ia menerima tanaman itu dan menyentuh daunnya, tersenyum kecil merasakan daun yang lembut.

See You Again Next Winter [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang