Epilog

177 33 6
                                    

Aku double update, kalo ada yg ga ngeh, baca chapter 34 dulu yaaa ☺️

❄️❄️❄️

"Saengil chukae hamnida, saengil chukae hamnida, saranghaneun uri Jaemin, saengil chukae hamnida,"

Bunyi tepuk tangan heboh disertai sorakan memekakkan telinga. Jaemin duduk di bangku terujung, di bagian tengah, dengan kue coklat besar berada di hadapannya. Sebuah topi mungil ia pakai di kepalanya, membuatnya tampak lucu. Haechan, seperti biasanya, bertindak paling heboh, bertepuk tangan sangat keras lantas mencondongkan tubuh pada Jaemin, membuat Jaemin merasa terganggu.

Tak lama kemudian, mereka makan bersama. Samgyetang Restoran Ayah Renjun sudah tersedia di tengah meja. Member sedang bercengkrama ketika Jaemin mendapati 3 mangkuk sup rumput laut di hadapannya. Ia tersenyum kecil.

Sup rumput laut dari Bibinya, ibu Haechan, dan satu lagi yang paling baru, dari Yuri.

Ulang tahun ini berbeda dari biasanya. Jika biasanya ia akan merayakannya bersama member atau Hyunjin dengan suasana suram, kali ini, rasanya jauh lebih melegakan. Walaupun semuanya belum mampu Jaemin lepaskan.

Yuri sering mengunjunginya. Ia menjadi jauh lebih dekat dengan keluarga Tiffany dibandingkan dengan keluarganya sendiri. Yuri ingat ketika ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa, tidak ada satupun keluarganya yang datang menjenguk, menyisakan rasa sakit hati untuknya. Seolah dirinya telah dibuang, menjadi aib bagi keluarganya.

Yuri masih kesulitan, sama seperti Jaemin, walaupun ia sudah tidak pernah berkonsultasi lagi pada Kyungsoo. Jaemin selalu mengingatkannya dengan Minhee. Pada akhirnya keadaannya jauh membaik karena ia sering berinteraksi dengan Jaemin. Walaupun mereka tidak sedekat itu, tetapi Yuri benar-benar menganggap Jaemin seperti anaknya sendiri.

Jaemin tahu Yoona tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Tetapi kehadiran Yuri juga sangat membantunya. Banyak hal Yuri lakukan seperti seorang ibu kepada anaknya. Mengirim makanan, hadiah, rutin menanyakan kabar, dan selalu datang saat Jaemin membutuhkan sosok orang tua. Pada akhirnya Jaemin menyadari bahwa ia dan Yuri sama-sama saling menyembuhkan satu sama lain. Yuri juga sudah berulangkali mengatakan pada Jaemin bahwa ia bukanlah pengganti Minhee. Jaemin dan Minhee tetap adalah dua orang yang berbeda.

Jisung mendapatkan figure sosok ayah dan keluarga bahagia dari keluarga Jeno. Haechan yang tidak pernah berjualan lagi dan kini justru mempersiapkan rencana membuka penginapan sekaligus café kecil. Hubungan Chenle semakin membaik dengan sang ayah. Ayahnya tidak pernah menuntut Chenle untuk sempurna lagi. Biarpun begitu, tak pernah sekalipun Chenle tampak bermalas-malasan. Suatu hal yang membuat member kagum, di tengah jadwalnya yang super padat, ia masih mampu meraih nilai yang luar biasa.

Hanya masalah Renjun yang tidak pernah selesai. Ibunya memang tidak pernah menerornya lagi untuk membebaskan adiknya, tetapi sikapnya kepada Renjun berubah secara total. Jika bukan karena ayahnya yang terus mengatakan bahwa tindakannya sudah tepat, Renjun bisa saja luluh dan benar-benar membebaskan adiknya. Ketika member yang lain pulang saat hari libur, Renjun hanya akan pergi sehari, bertemu ayahnya, atau menginap di hotel untuk menghabiskan waktu dengan ayahnya. Renjun masih enggan bertemu dengan ibunya. Ia hanya takut apabila justru mendengar kata-kata yang lebih menyakitkan lagi setelah perkataan adiknya tempo hari.

Mark tersenyum menatap member yang makan dengan lahap sembari bercanda satu sama lain. Haechan yang terus mengusili Jisung, Jaemin yang tampak berbicara dengan Jeno, serta Chenle dan Renjun yang berbicara dengan bahasa Cina, yang sama sekali tidak Mark mengerti. Mark memejamkan matanya, memanjatkan doa.

"Semoga setiap member, kini dan seterusnya, akan selalu bahagia,"

❄️❄️❄️

See You Again Next Winter [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang