Chapter 6 : Halusinasi

316 42 12
                                    

Mungkin hari ini adalah salah satu hari yang paling ditunggu oleh para member

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin hari ini adalah salah satu hari yang paling ditunggu oleh para member. Mereka akan melakukan syuting konten di Lotte World! Lotte World taman indoor akan disewa selama beberapa jam untuk syuting mereka. Jadi mereka bebas bermain semua wahana yang ada. Taman bermain indoor membuat mereka tidak perlu khawatir akan kedinginan.

Ketika mobil memasuki lobby Lotte World, Haechan dan Renjun yang paling semangat langsung berlari masuk dengan wajah bahagia. Manajer hanya menggelengkan kepala sembari membawa barang-barang yang diperlukan. Sisa member mengikuti mereka di belakang dengan langkah santai.

"Hei, tinggalkan dulu. Nanti terlihat," ujar Mark ketika Chenle hendak membawa buku tebalnya. Chenle meringis lantas meletakkan buku itu kembali pada kursinya. Sebagai gantinya, ia membuka ipadnya, memperlihatkan bukunya dalam bentuk pdf. Mark tersenyum maklum melihat Chenle yang tidak pernah berhenti belajar. Ia terkadang heran Chenle selalu lebih memilih membaca langsung dari buku dan bukannya dari ipad yang ia punya. Tapi ia segera teringat betapa banyak coretan tulisan tangan Chenle pada bukunya. Mungkin itu yang menjadi alasan ia lebih menyukai belajar langsung dari buku tebalnya. Ia segera merangkul Chenle, takut anak itu akan menabrak tiang karena membaca sambil berjalan.

Haechan dan Renjun sudah menghilang, lantas terlihat pada wahana roller coaster di ujung taman. Mereka melambaikan tangannya dengan antusias, sudah duduk di bangku paling depan wahana.

"Boleh coba dulu tidak, Noona?" teriak Haechan. Manajer Noona yang berjalan ke arahnya meminta mereka turun. Beberapa staf masih tampak menyelesaikan pengecekan terakhir untuk setiap peralatan syuting yang sudah mereka persiapkan sejak pagi.

"Nanti! Kecuali kalian mau menaikinya 2 kali," kata Manajer Noona. Wahana satu ini juga akan menjadi salah satu bagian konten. Keduanya tampak saling high five, seolah tidak masalah dengan kata-kata manajer Noona. Jeno ikut berlari menyeret Jaemin, untuk duduk di bangku kedua belakang Haechan dan Renjun. Jaemin tampak tidak masalah. Member tahu Jaemin tidak takut menaiki wahana ekstrim. Sedangkan Mark memilih mengawasi para membernya. Chenle yang sebenarnya suka wahana ekstrim lebih memilih membaca materi kuliahnya. Jisung yang takut sudah memucat sedari tadi. Manajer Noona tidak akan memaksanya menaiki wahana ini bukan?

Wahana roller coaster di jalankan dengan hanya 4 orang menaikinya. Teriakan melengking Haechan dan Renjun membahana ketika kereta roller coaster menikung tajam dan berkelok berulangkali. Apalagi saat melintasi rel yang terbalik, Jisung yakin teriakan Haechan akan terdengar sampai keluar. Jisung sudah membelalakkan mata. Serius, ia tidak akan dipaksa menaikinya bukan? Jisung mulai overthinking.

Wahana berhenti menampakkan wajah Haechan dan Renjun yang berantakan. Ekspresi keduanya tampak seperti orang sakit, sangat pucat, berbeda dengan Jeno yang justru tertawa-tawa dan Jaemin yang meringis biasa saja. Mark bahkan sudah jatuh terpingkal di lantai, disusul Chenle yang melupakan bacaan kuliahnya sejenak. Jisung, masih diam ketakutan.

See You Again Next Winter [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang