Chapter 21: Gambar

44 10 160
                                    

Setelah aku pikir kembali, ini chapter yang sangat-sangat... Ceria. Ya gak semua chapter bakal tak bikin sad lah, pasti ada chapter yang bahagia nantinya.

Oke, dari pada kebanyakan curhat buat mengawali chapter kali ini. Kita langsung aja ke cerita.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Siang yang cukup cerah, ya seperti biasanya Land of Light memang selalu cerah tanpa ada hujan ataupun mendung. Jika salah satu OC tidak sedang ngamuk, mungkin akan selalu cerah ceria tanpa mendung. Oke kembali ke cerita, siang ini Pandora sedang berada di taman Nebula bersama dengan dua Ultra berwarna silver.

Yup, kalian gak salah baca. Memang ada dua Ultra yang berwarna silver bersama Pandora saat ini. Salah satunya sedang asik tidur dengan posisi duduk tanpa peduli tatapan Ultra yang lalu lalang, sedangkan yang satunya sedang asik menggambar sesuatu dengan alat tulis yang Pandora pinjamkan. "Kak Blazar sedang menggambar apa?" tanya Pandora yang membuat Ultra silver dengan corak merah biru menoleh ke arahnya.

Blazar, nama Ultra yang berasal dari planet lain dan juga Ultra purba itu berusaha untuk menjawab pertanyaan Pandora. "Uhh... A-aku... Gambar..." jawab Blazar terbata-bata sambil menunjuk ke Nexus yang berada di belakang Pandora, atau lebih tepatnya di samping Ultra muda itu.

Pandora menoleh ke arah Nexus yang tidur, kemudian menoleh ke gambar yang Blazar buat secara bergantian. "Aku kira... Ini jamur" gumam Pandora dengan sweatdrop di kepalanya. Gak mirip, itulah nilai yang bisa diberikan setelah melihat gambar yang Blazar buat. Bahkan gambar itu lebih mirip seperti coretan anak-anak dari pada sebuah gambar.

Ya wajar sih, secara Blazar saja adalah ras Ultra yang hidupnya masih mirip seperti manusia purba. Jadi yang namanya menggambar kan dia masih pertama kali dan baru belajar. Kalaupun gak mirip, hal itu bisa di wajar kan. Toh Nexus emang mirip kayak jamur. :v

Blazar tersenyum dengan wajah yang begitu imut nan polos, Pandora hanya bisa menghela nafas. Anak Ultra itu kemudian mengelus kepala Blazar dengan lembut. Beruntung sekali tinggi Pandora saat ini bisa dibilang hampir mirip dengan Blazar, cuma beda tiga senti aja sih. "Sudah bagus kak, hanya perlu belajar lagi" ucap Pandora sambil tangannya mengelus kepala Blazar.

Blazar sedikit tertawa, "i-iya..." jawab nya masih terbata-bata. Blazar pun kembali membuat gambar, Pandora hanya memperhatikan sambil sesekali melirik ke Nexus yang masih tertidur dengan posisi duduk.

"Kak Nexus tidak pegal-pegal apa?" tanya Pandora dengan sedikit berbisik.

"Gak" jawaban dari Nexus sontak saja membuat Pandora terkejut. Nexus pun membuka matanya dan menguap, setelah nyawanya benar-benar kembali Ultra silver ini menoleh ke arah mantan putra non-biologis nya itu. "Kenapa?" balas Nexus bertanya dengan wajah malas.

Pandora sweatdrop saat melihat wajah baru bangun dari mantan pengasuh nya itu. "Tidak ada apa-apa kak... Cuma tadi kak Blazar gambar ini" Pandora menunjukkan gambar buatan Blazar.

Ultraman Pandora: the Shadow for the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang