Kemarin mati lampu, dari jam 3 sampe jam setengah 2. Sialan banget emang, mana batre HP aku udah habis lagi. Dan akhirnya aku gak bisa jawab beberapa komen di cerita yang kemarin. :')
Maaf ya guys, buat yang komentar nya gak kejawab. :'v
Oke tanpa berbasa-basi lagi, kita langsung aja ke cerita.
Happy Reading~.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sudah dua minggu lebih Pandora berada di Swiss. Anak ini sesekali akan pulang kembali ke Land of Light, untuk mengunjungi sang ayah yang dan memeriksa bagaimana keadaannya. Setelahnya Pandora akan kembali lagi ke Swiss bersama Calliope. Bukan berarti Pandora sudah memilih untuk tinggal disana, tapi memang untuk beberapa hari anak ini akan tinggal di Swiss bersama Calliope sampai dia benar-benar bisa mengendalikan diri.
Kembali ke keadaan Pandora, saat ini anak Ultra yang menyamar menjadi manusia itu sedang berada di kebun apel milik keluarga Margareth.
"Tsubaki, tolong ambilkan keranjang lain di dekat gerobak itu." pinta Johan pada anak laki-laki berumur tujuh tahun yang ikut membantu selama memanen buah apel.
Tsubaki, anak laki-laki dengan surai hitam dan kedua mata dengan warna yang berbeda menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Johan. Dia berjalan dan mengambil keranjang besar di dekat gerobak yang dipakai untuk membawa hasil panen ke dalam gudang besar. "Ini paman" ucap Tsubaki sambil meletakkan keranjangnya di depan Johan.
"Terima kasih, sekarang kau istirahat saja dulu" balas Johan dengan senyuman lembut dan meminta Tsubaki untuk istirahat.
Tsubaki menggeleng, "tidak apa, aku masih bisa mengerjakan beberapa lagi"
"Sudah... Kau ini masih kecil. Pekerjaan seperti pasti melelahkan, jadi istirahat saja dulu" Johan mendorong Tsubaki dan menyuruhnya untuk istirahat.
Tsubaki pun menghela nafas dan pergi ke tempat dimana kedua anak dari keluarga Margareth dan Calliope atau sekarang dikenal Ichigo, sedang beristirahat bersama.
"Tsubaki-tan~! Ayo kemari~" ajak Emily semangat saat melihat Tsubaki yang berjalan menuju ke arahnya.
Tsubaki hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian duduk di sebelah Ichigo. Keempatnya sekarang ini seperti sedang berpiknik bersama di bawah pohon apel dimana buahnya bisa saja jatuh dan menimpa kepala mereka. Jika diingat, itu mirip dengan kejadian yang menimpa bapak gravitasi. Tapi bukan itu yang jadi topik utama kali ini.
Semilir angin musim panas berhembus dengan lembut, menerpa setiap helai rambut milik kedua Ultra dalam penyamaran itu. Emily sekarang ini sedang bermain dengan anjing pelihara mereka, dan Hazel sudah kembali ke tempat ayah nya bekerja. Hanya Ichigo dan Tsubaki di tempat piknik di bawah pohon apel.
"Sepertinya kau sudah mulai terbiasa dengan suasana perkebunan, Tsubaki-kun" ucap Ichigo membuka pembicaraan.
"Iya, setelah beberapa hari... Ini tidak buruk juga" balas Tsubaki tanpa menatap langsung ke arah Ichigo.
Ichigo tertawa kecil, "Benar~ awalnya aku juga tidak terbiasa. Namun perlahan aku mulai menyukai kehidupan pedesaan~" Ichigo menoleh. Menatap anak berusia tujuh tahun disebelahnya dengan tatapan penuh kelembutan. "Suatu saat... Kau juga akan menerima dirimu apa adanya" lanjut Ichigo masih dengan tatapan yang begitu lembut di kedua mata merah muda nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Pandora: the Shadow for the Light
De Todo{COMPLETE} _____________________________ Seorang Ultra terlahir dengan kutukan yang membuatnya tidak diterima oleh cahaya. Namun dibalik bencana yang dia terima, banyak sosok yang menjadi penyemangat untuk nya agar tetap berdiri tegak. Walau terkad...