Chapter 18: Makhluk Kecil Berbulu

57 9 211
                                    

Setelah bikin chapter yang bikin mumet gara-gara satu OC yang pemikirannya gak terduga, sekarang mari kita baca yang lebih santai. Masih berbobot, tapi setidaknya gak bikin kepala berasap lah.

Oke, dari pada berakhir aku curhan lebih lama. Kita langsung aja ke cerita.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari yang cerah di Land of Light, Pandora sedang jalan-jalan bersama dengan Zero dan Taiga yang baru saja dimarahin oleh Komandan IGDF karena baru saja membuat kerusuhan di Space Garrison. Hal itu bisa terlihat di kepala dua Ultra ini yang benjol besar. "Ughh... Yang buat masalah dua anak didik ku, yang kena omel aku." protes Zero sambil mengelus benjolan di kepalanya.

"Aku yang tidak melakukan apa-apa saja kena omel!" sambung Taiga yang ikutan protes.

Selama jalan-jalan mereka di taman Nebula yang terlihat lumayan ramai, Zero dan Taiga terus saja mengoceh tidak henti. Masalahnya adalah mereka kebetulan hari ini tidak melakukan apa-apa. Cuma datang ke IGDF untuk mengumpulkan laporan misi, tapi saat teman-teman mereka yang adalah Ultra dari berbagai planet dan asal-usul itu membuat masalah. Kedua Ultra anak dari salah satu Ultra Brothers ini juga kena omel sama Zoffy.

Ya biasanya memang Zero dan Taiga juga ikutan sih, tapi entah hari ini kedua Ultra itu jadi lebih dewasa dari yang biasanya. Atau karena efek malu karena pernah dikatain badan gede sikap bocah sama seorang Ultra? Mungkin saja sih.

Dan sekarang disinilah ketiganya, setelah diomelin para New Gen yang lain kembali ke Universe mereka masing-masing. Atau kembali ke planet mereka masing-masing untuk menghindari omelan yang lain. "Mana enak bet lagi mereka! Udah bikin ulah, malah kabur!" Taiga masih protes sambil menendang batu kerikil yang ada di jalan.

Zero pun ikutan, bedanya dia melempar sebuah batu kerikil kecil ke dalam kolam yang berada dekat dengan posisi mereka saat ini. "Tau! Kebiasaan emang! Besok-besok kalau latihan, gw bikin mereka menderita!"

"Bagus! Gw dukung kalau yang itu!"

"Berarti lu juga?" Zero dan Taiga saling berbalas pandang. Taiga sedikit ngelag saat Zero dengan spontan mengatakan hal yang tadi. Setelah beberapa menit berlalu, barulah Ultra dengan dua tanduk di kepalanya ini sadar apa yang baru saja di katakan sepupunya itu.

"Ya gw gak lah!! Yang gw dukungan itu elu bikin anak didik lu kapok!!" protes Taiga yang sudah bersiap untuk menarik salah satu Slugger milik Zero dan melempar nya entah kemana.

"Slugger gw!! Sialan lu banteng!!" Zero dan Taiga pun mulai bertengkar seperti biasanya.

Pandora kembali dibuat sweatdrop melihat kedua Ultra yang adalah sepupunya itu bertengkar. "Entah aku yang terlalu dewasa, atau mereka yang terlalu kekanak-kanakan?" gumam Pandora pada dirinya sendiri.

Ultraman Pandora: the Shadow for the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang