Chapter 43: Smile

50 6 92
                                    

Hampir guys, hampir sampai pada akhir chapter dari book ini. Sebenernya yang paling aku nanti sih chapter yang...

Oke, nanti malah jadi spoiler buat yang belum tau. Jadi tanpa berlama-lama lagi, kita langsung aja.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dua hari sejak Peridot kehilangan ingatan nya. Sekarang Peridot atau Jade masih berada di SCH, Hikari mengambil kesempatan ini untuk bertanya beberapa hal soal planet Peridot. Tempat tinggal para ras Smaragdus dan beberapa ras lain yang pernah hancur, sampai terlupakan oleh Ultra yang lain. Dari pertanyaan itu, Hikari mendapatkan beberapa jawaban yang sudah sangat lama tidak terjawab.

Mulai dari alasan planet Peridot hancur, bagaimana keadaan para penduduk lokal planet itu yang lain, dan juga bagaimana Peridot atau Jade bisa menjadi seorang Ultra. Semua itu akhirnya terjawab setelah beberapa tahun berlalu. Ultra Brothers yang mengawasi interogasi yang dilakukan Hikari, jelas terkejut saat mendengar semua cerita Jade. Soal dirinya yang tipu oleh keluarga dan orang-orang yang dia percaya, sampai dirinya yang hanya menjadi mainan dari salah satu bayangan bernama Efiáltis.

Sekarang semua Ultra Brothers sedang berada di ruang tamu yang ada di IGDF. Ultraman menghela nafas panjang, "Hahh... Aku tidak mengira kalau hidup nya sangat berat..." gumam Ultraman sambil memijat bagian kepalanya.

"Tapi setidaknya kita bisa tau siapa dia sebelum menjadi putra angkat mu kan?" balas Hikari sambil mencatat semua jawaban dari Jade saat diinterogasi.

Ultraman terdiam sejenak, mengingat saat dimana Peridot atau Jade diinterogasi. Wajahnya yang kelihatan waspada pada semua Ultra yang ada disekelilingnya, membuktikan kalau Ultra itu memang tidak mengingat apapun. Bahkan dia seakan menolak memanggil Ultraman dengan panggilan ayah sekalipun Ultraman sudah menceritakan semua kepada Jade. Rasanya seperti ditusuk ribuan pisau saat melihat putranya sendiri tidak mengingat Ultraman.

Seorang Ultra yang sudah merawat Jade saat sampai di Land of Light, satu-satunya Ultra yang mau menerimanya sekalipun Jade tidak ingat apa-apa. Namun Peridot atau Jade malah seakan menolak keberadaan Ultraman sebagai seorang ayah. Man juga mengerti sikap Peridot yang seperti itu, mengingat dia pernah ditipu oleh keluarga nya sendiri. Tapi sepertinya Peridot bahkan melupakan semua perasaan saat dekat dengan Ultraman dan Garnet sebelumnya.

Ultraman pun bangun dan berjalan keluar ruangan, para saudaranya yang lain hanya melihat kepergian Ultraman dengan tatapan khawatir. "Aku kasihan dengan kakak Man... Dia pasti hancur saat mengetahui kalau anaknya malah menolak untuk memanggilnya ayah..." ujar Taro setelah melihat Ultraman yang sudah tidak ada di hadapan mereka lagi.

Ultraman Pandora: the Shadow for the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang