Chapter 16: Wujud Pertama Alam Semesta

67 10 104
                                    

Jujur... Ini adalah cerita yang paling rumit yang aku buat guys. Mungkin karena Opal jadinya rumit. Jadi kalian ngerti kan kenapa aku gak jadi bikin book buat Opal.

Efek pikiran nya yang ribet, jadinya kek gini. :v

Oke, daripada pusing mikirin jalan pikirannya Opal. Mending kita langsung aja ke cerita.

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kak Opal... Adalah wujud pertama alam semesta?"

Pandora menutup mulutnya saat merasa jika suaranya terdengar cukup kencang sampai bisa terdengar oleh dua orang yang sedang mengobrol itu. "Apa maksud perkataan mu?" tanya Yuuki kecil dengan tatapan polos khas anak-anak. Pandora mengintip dari balik reruntuhan untuk melihat apa yang terjadi.

Valta mengalihkan pandangannya, dan menatap Yuuki kecil. "Kau tidak menyadari nya? Suatu saat anakmu adalah kunci dari berkah yang aku berikan"

Pandora kembali dibuat terdiam, kunci dari berkah yang diberikan Raja pertama planet Orion adalah dirinya. Tapi bahkan Pandora tidak mengerti alasan Valta memberikan kutukan ini pada nya dan keturunan Valta yang sebelumnya. "Aku tau, kau sudah memberitahukannya kemarin. Tapi aku tetap tidak setuju dengan maksudmu memberikan berkah ini" protes Yuuki kecil sambil berdiri dan berkacak pinggang. "Apa maksudnya dengan bersenang-senang?! Kau pikir nyawa dan takdir seseorang bisa kau permainkan sesuka hati?!" wajah Yuuki sekarang menatap Valta dengan penuh kekesalan.

Valta seperti tidak memperdulikan tatapan itu, dia hanya tertawa kecil sebelum akhirnya bangun dan merapihkan bajunya. "Sudah aku bilang bukan, itu karena aku adalah bintang pertama" Valta berjalan menjauh. Dari sebuah reruntuhan yang jatuh, terdapat pedang yang tertancap di antara reruntuhan itu. Valta berjalan ke arahnya dan menarik pedang itu. "Bintang yang itu adalah diriku, dan sama seperti yang aku lakukan pada orang-orang di masa lalu." Valta mengarahkan pedang itu ke dadanya sendiri.

"Apa yang ingin kau lakukan?!" teriak Yuuki dengan perasaan panik saat melihat Valta mengarahkan pedang itu ke dadanya, tepatnya ke arah jantungnya.

Valta tidak menjawab, kedua matanya tertutup dengan tangannya masih memegang pedang itu. "Aku juga... Mempermainkan takdir semua yang ada disini" secara tiba-tiba, Valta menusukkan pedang itu tepat ke jantungnya.

Pandora membelalak saat melihat darah keluar dari tubuh Valta yang ditikam oleh pedang tua dalam kuil. Tepat sebelum Pandora terbawa perasaan takut luar biasa, dia sudah kembali ke rumahnya. Dimana Bubble menatap Pandora dengan penuh kekhawatiran. "Pandora! Kau... Kau baik-baik saja?"

Pandora terdiam, dia berusaha untuk mengingat kembali apa yang sudah dia lihat. "Kyu?" Pandora menoleh saat mendengar suara yang familiar di telinganya. Suara Nikki, hewan peliharaan nya yang bisa berubah bentuk dan penuh misteri itu.

Pandora berusaha untuk mengatur nafasnya dan menatap Bubble, "aku baik-baik saja kak Bubble" jawab Pandora.

"Sungguh? Tidak ada yang sakit?" Bubble kembali memeriksa keadaan Pandora dengan teliti, wajah anak itu sangat pucat saat Bubble kembali dari halaman belakang. Saat seijin wanita itu memanggil nama anak Ultra itu, juga tidak menjawab dan hanya terdiam seperti terpaku pada sesuatu.

Ultraman Pandora: the Shadow for the LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang