Beruntung kemaren gak mati lampu lagi~ yes! Udah tiga hari listrik dimatiin mulu, akhirnya gak dimatiin lagi. Ngeselin sumpah.
Oke aku mulai curhat, jadi daripada dengerin yang nulis curhat. Mending langsung ke cerita.
Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Pandora, ayah pergi dulu. Kau tetap di rumah ya" Zoffy membuka pintu dan keluar dari rumahnya menuju ke tempat kerja seperti biasa.
Pandora sang anak mengangguk mengerti, "iya ayah. Hati-hati, jangan memaksakan diri" pintanya pada sang ayah.
Zoffy mengiyakan perkataan itu, walau belum tentu akan dilaksanakan seperti yang Pandora ucapkan. Zoffy pun keluar dari rumah dan menutup pintu pelan, sekarang yang ada di rumah hanya Pandora, Nikki, Bubble dan juga Labyrinth. Lumayan ramai sejak Bubble dan Nikki tinggal di rumah Komandan IGDF ini, apa lagi sejak Labyrinth juga ikut tinggal. Rasanya rumah ini penuh dengan suara dari sebelumnya.
Senang? Tentu Pandora senang karena akhirnya rumahnya tidak terasa sepi setiap dia di tinggal sendiri oleh ayahnya. Tapi disisi lain, Pandora takut jika tanpa sadar malah akan menyakiti salah satunya saat malam tiba. Namun Pandora berusaha untuk menghilangkan pikiran itu, dan mulai berpikir positif.
"Pan-kun, apa Zoffy-san sudah berangkat?" pertanyaan dari Bubble tiba-tiba saja mengejutkan Pandora yang terdiam di depan pintu.
Pandora menoleh ke arah Bubble yang memegang sebuah kotak bekal, anak ini mengerti betul apa yang terjadi. "Ayah lupa bekal makan siangnya lagi, ya?"
Bubble tersenyum canggung dengan sweatdrop di kepalanya. Pandora hanya menghela nafas panjang, "baiklah... Biar aku yang antar itu pada ayah" ucap Pandora.
Namun sebelum Pandora mengambil kotak bekal itu, tiba-tiba saja si kotak bekal sudah di ambil oleh Ultra yang lain. Bukan-bukan, bukan Ultra dari planet O-50 yang suka menghabiskan isi kulkas setiap dia kembali setelah merantau. Tapi salah satu Ultra yang juga tinggal di sana. "Biar aku saja yang mengantarkannya~" tawar Labyrinth dengan wajah yang menunjukkan semangat.
Pandora semakin dibuat sweatdrop dengan tingkah dari kakak sepupunya ini. "Ya..." jawab singkat Pandora.
Labyrinth menggenggam erat kotak bekal milik Zoffy, kemudian membuka pintu keluar. Namun belum juga benar-benar keluar dari rumah, perkataan menohok dari Pandora berhasil membuatnya terdiam. "Salam untuk kak Ren ya"
Seketika wajah Labyrinth berubah jadi kemerahan, gadis Ultra ini berbalik dan menatap kesal adik sepupunya itu. "Aku tidak ingin bertemu dengan Ren tau!!" protesnya dengan asap yang mulai keluar dari kepala.
Jelas Pandora tau kalau itu cuma kebohongan belaka. Labyrinth bukan tipe yang melakukan sesuatu tanpa ada maunya, dan untuk kasus ini jelas gadis Ultra dengan ponytail di kepalanya ini sedang memikirkan kekasihnya di IGDF. Ditambah dari reaksi yang diperlihatkan oleh Labyrinth, menunjukkan betul kalau gadis ini memang ingin bertemu Ultra bernama Ren.
Pandora menghela nafas, kemudian berjalan ke dalam rumah. "Iya deh... Terserah kak Laby saja" ujarnya sambil melambaikan tangan.
.
.
.
.Pandora saat ini sedang duduk di ruang tamu, hanya duduk tanpa melakukan apapun. Bosan? Tidak juga, Pandora sudah terbiasa untuk tidak melakukan apapun selama di rumah. Lalu dimana Bubble? Seijin wanita itu ada di halaman belakang, melakukan kegiatannya yang biasa. Yaitu menjadi asisten rumah tangga.
Ada keinginan Pandora untuk membantu Bubble mengurus pekerjaan rumah. Namun Bubble akan menolak dan malah menyuruh Pandora untuk duduk saja, Pandora juga menurut saja saat di suruh seperti itu. Apalagi Nikki seperti memaksa Pandora untuk bermain dengannya.
"Kyu~" Nikki tiba-tiba melompat ke pundak Pandora, yang membuat anak itu sedikit terkejut.
"Nikki, jangan melompat tiba-tiba seperti itu" ujar Pandora sambil tangannya mengelus kepala Nikki.
Nikki mendengkur menikmati elusan dari Pandora, kemudian dia melompat turun ke pangkuan Pandora dan menatap anak Ultra itu. "℘ɑׁׅ݊ꪀ-ᝯׁ֒hׁׅ֮ɑׁׅ݊ꪀ" panggil Nikki membuat Ultra yang dipanggil menatap ke arah makhluk hitam itu dengan ekspresi tanda tanya. "ɑׁׅժׁׅ݊ɑׁׅ ᨮׁׅ֮ɑׁׅ݊ꪀᧁׁ ꪱׁׁׁׅׅׅ݊ꪀᧁׁꪱׁׁׁׅׅׅ݊ꪀ ɑׁׅƙׁׅυׁׅ tׁׅυׁׅ݊ꪀյׁׅυׁׅƙׁׅƙׁׅɑׁׅ݊ꪀ ℘ɑׁׅժׁׅ݊ɑׁׅꩇׁׅ֪݊ υׁׅ"
Pandora memiringkan kepalanya sambil menunjukkan wajah kebingungan. Nikki menutup matanya sejenak, saat makhluk hitam berbulu itu kembali membuka mata. Mata bagian kanan Nikki yang memiliki bentuk seperti jarum jam seperti bergerak cepat dengan arah yang berbeda dengan arah jarum jam pada biasanya. Seketika area tempat dimana Pandora berada berubah. Pandora yang terkejut, buru-buru bangun dan melihat sekelilingnya.
"Apa yang terjadi?!" tanya Pandora melihat tempat yang awalnya ruang tamu telah berubah menjadi tempat yang terlihat seperti di planet lain. Pandora meneliti tempat dia berada, "tunggu... Ini seperti..." tempat itu adalah tempat yang di penuhi dengan gedung-gedung tinggi, teknologi di tempat itu juga terlihat canggih. Pandora mengenal tempat yang dilihatnya, terasa sangat familiar. "Ini kan planet Orion."
Pandora cuma bisa menatap sekelilingnya dengan wajah tidak percaya. Entah bagaimana Nikki bisa melakukan ini, tapi Pandora menyadari satu hal. Planet Orion yang dia lihat saat ini berbeda dengan planet Orion yang ada saat dia lahir. Teknologi yang ada kelihatan berbeda dengan yang ada di zamannya saat itu. "Apa ini planet Orion saat aku belum lahir?" gumam Pandora pada dirinya sendiri.
Beberapa menit anak ini melihat tempat yang adalah planet kelahirannya dan juga ibunya, Pandora baru menyadari jika Nikki tidak ada di sana. Pandora ingin mencari dimana Nikki, namun suara seseorang tiba-tiba membuatnya memalingkan perhatiannya.
"Yang Mulia, tolong jangan asal kabur saat rapat!"
Merasa penasaran, anak Ultra itu berjalan ke arah sumber suara dan melihat apa yang terjadi di sana. "Apa itu Raja pertama planet Orion?" gumam Pandora melangkahkan kakinya menuju ke arah suara. Namun sesampainya disana, Pandora dibuat tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.
Seorang pria muda, dengan surai keabu-abuan dan iris mata perak terang. Sosok pria itu mengingatkan Pandora pada satu Ultra yang memiliki wujud manusia dengan penampilan yang sama. "Kak Opal?"
.
.
.
.
.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultraman Pandora: the Shadow for the Light
De Todo{COMPLETE} _____________________________ Seorang Ultra terlahir dengan kutukan yang membuatnya tidak diterima oleh cahaya. Namun dibalik bencana yang dia terima, banyak sosok yang menjadi penyemangat untuk nya agar tetap berdiri tegak. Walau terkad...