happy reading, my dear readers🧸🥛
***
MEMANFAATKAN KECANTIKANNYA UNTUK BISA BERADA DI KELAS ADVANCED PIANO DAN VIOLIN, INI FAKTA DIBALIK DITERIMANYA MEGAN DI KEDUA EKSKUL TERSEBUT!
MENDAPAT NILAI 99.98 JALUR PRESTASI, ORANG TUA MEGAN MENYOGOK KEPALA SEKOLAH YANG MERUPAKAN KENALAN?
CAPER PADA KAKAK KELAS LAKI-LAKI DI EKSKUL BERKUDA, BAHKAN BERSIKAP ANGKUH KETIKA SEORANG SENIOR PEREMPUAN MEMINTA MAAF PADA MEGAN. ATTITUDE-NYA PERLU DIPERTANYAKAN!
SIMAK KEGIATAN MEGAN DI ORGANISASI UKS, HANYA JADI BEBAN DAN MALAS-MALASAN SAJA?!
APA TIDAK ADA YANG SADAR? MEGAN MEMILIKI KULIT PUTIH PUCAT YANG MENYAMAI TEMBOK WARNA PUTIH! DARIPADA DISEBUT CANTIK, MEGAN LEBIH COCOK MENDAPAT GELAR 'MAYAT HIDUP'.
Sikap Megan terlihat tidak acuh dan dominan kemarin, tapi gadis itu sebenarnya tersinggung. Sakit hati juga.
Untuk bisa berada di kelas advanced piano dan violin, dia berlatih keras bersama Diana. Sangat keras.
Ia mati-matian belajar untuk mendapatkan nilai nyaris sempurna, 99.98.
Gadis itu hanya bersikap tegas terhadap orang-orang yang memang salah, karena seharusnya memang begitu.
Lalu, Megan tidak hanya berdiam diri di UKS, dia berusaha keras menerima materi PMR, P3K, dan belajar mengenal obat-obatan beserta fungsinya, mempelajari bahan apa saja untuk menyembuhkan sebuah penyakit ringan, dan mencari tahu bersama senior UKS tanaman-tanaman yang dapat dijadikan obat dan minuman herbal—anggota baru UKS yang lain bahkan tidak ada yang diajarkan seperti itu. Seluruh senior UKS berekspektasi tinggi pada Megan, hingga kegiatan-kegiatan berat seperti itu diajarkan lebih awal padanya.
Paling menyakitkan adalah ketika ia disebut sebagai mayat hidup. Memang dirinya semenyeramkan itu? Apa kulit putihnya ini begitu menjijikkan di pandangan orang-orang?
Megan membuka pintu ruang latihan violin milik SMA Darena. Di istirahat pertama ini gadis itu memilih mengasingkan diri sejenak dari kebisingan siswa-siswi lain. Hal kemarin masih membuat heboh, terlebih Megan mengambil tindakan seperti kemarin, membuat dirinya makin menjadi topik hangat perbincangan.
Lemari kayu besar dengan dua daun pintu di hadapannya itu terbuka lebar. Menampilkan jejeran tas hitam yang membungkus body violin. Megan mengambil satu lalu membawanya menuju salah satu kursi yang tersedia. Ia menarik napas panjang sebelum memainkan Eine Kleine Nachtmusik by Wolfgang Amadeus Mozart—Mozart; asal Austria.
Mozart dikenal sebagai sosok genius di genre musik klasik. Ia merupakan komposer di era Baroque. Ada banyak karya Mozart yang terkenal, salah satunya adalah Eine Kleine Nachtmusik yang sebenarnya memiliki nama Serenade no.13 for strings in G major. Di eranya, musik ini dikomposisikan ketika Mozart tengah bekerja pada proyek opera Don Giovanni, membuat musik ini lebih identik dengan pesta dansa.
Megan menggesek violin bow itu pada senar dengan perlahan, sementara jemari lentik di tangan yang satunya memetik fingerboard dengan cepat. Kemudian bergantian dengan violin bow yang ia gesekkan pada senar dengan cepat, dan memetik fingerboard agak lambat.
Tempo yang dimainkan cepat-lambat-cepat-lambat membuat gadis itu perlahan hanyut terbawa instrumen musik yang ia mainkan. Matanya terpejam rapat, menghayati permainan violinnya dengan khusyuk. Berbagai pikiran yang mengganggu perlahan hilang, berganti dengan ketenangan yang menciptakan seulas senyum cantik di wajahnya yang bak putri dongeng.
Gadis itu menggesek violin bow-nya pada senar sebagai penutup. Mata gadis itu perlahan membuka. Seorang wanita berusia 25 tahunan yang berdiri di dekat Megan itu bertepuk tangan sambil tersenyum bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Megan
Teen Fiction"You must keep your honor, Megan." Usaha Megan untuk tetap menjunjung tinggi harga diri, dengan tidak mudah meletakkan hati pada sembarang laki-laki. Tentang ambisi gadis itu untuk tumbuh menjadi seorang lady yang sempurna dalam segala hal, dan meng...