happy reading, my dear readers🧸🥛
***
"Hasil penelitian Prelly M. J, menunjukkan bahwa perlakuan P3—500 mililiter limbah pupuk kulit pisang—merupakan perlakuan yang berpengaruh pada masa vegetatif, seperti pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang. P3 juga merupakan perlakuan yang berpengaruh pada jumlah buah dan berat buah pertanaman pada masa generatif."
Megan dengan aktif menjelaskan materi dasar, sementara dua orang panitia pembimbing penelitian mendengarkan dengan seksama.
Setiap teman sekamar di asrama, merupakan teman satu kelompok di kegiatan penelitian. Hal itu membuat para panitia lebih mudah mencari peserta yang paling aktif. Sesekali juga akan melemparkan pertanyaan, lagi-lagi Megan menjawab lebih dulu dibanding ketiga teman sekamarnya yang lain.
Tatapan takjub tentu saja dilontarkan dua panitia. Megan bahkan turut serta dalam penelitian, jadi tidak hanya menonton saja, gadis itu juga sambil menjelaskan atas perintah salah satu panitia pembimbing.
"Pada kulit pisang terdapat banyak potasium yang dapat membantu pertumbuhan suatu tanaman. Kulit buah pisang sebagai penghasil enzim xylanase juga merupakan bahan organik yang di dalamnya terkandung unsur kimia seperti magnesium, sodium, fosfor, sulfur yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik."
"Bagus sekali, Megan. SMA Darena memang tidak pernah salah dalam mengirimkan murid-murid terbaik mereka."
Megan tersenyum lega mendengarnya. Ia merasa dirinya berada di posisi teraman sekarang, amanah dari Ratih telah ia laksanakan dengan baik. Gadis itu dengan anggun melangkah mengikuti dua pembimbing penelitian menuju luar ruangan, disusul ketiga teman sekamarnya yang lain. Mereka kini menghampiri sebuah pupuk organik berwarna merah agak muda yang terlihat sedikit cair. Di bawahnya terdapat plastik tanaman berwarna hitam sebagai wadah.
Selagi dua panitia menjelaskan detilnya, sambil masih melemparkan pertanyaan yang dijawab Megan dengan tepat, di dalam ruang laboratorium ada Arga yang sibuk berkutat mengenali tiap-tiap bahan yang dibutuhkan dalam penelitian bersama dua pembimbing. Perlakuan keduanya juga sama, melemparkan pertanyaan tiada henti yang dijawab Arga dengan baik dan benar.
"Pembuatan pupuk organik dengan bahan kulit pisang bisa dalam bentuk padat atau pun cair."
Arga juga sesekali membantu yang sekiranya ia bisa lakukan. Laki-laki itu terbiasa untuk melakukan sesuatu dengan sempurna dan ingin menjadi yang paling atas. Sehingga, ketika mendapat dorongan dari Ratih kemarin malam, ia semaksimal mungkin menghabiskan malamnya untuk belajar dan di pagi hari mengeluarkan semua yang dipelajari dalam bahasa yang mudah di pahami guna mendapat nilai tertinggi.
Di meja tengah ruang penelitian ada Mede bersama tiga teman sekamarnya dan dua orang pembimbing laki-laki. Meski begitu, Mede tidak gentar. Gadis itu bahkan dengan lancar dan lantang menjelaskan apa yang diminta para pembimbing, hingga membuat orang-orang di kelompok lain sampai menoleh, terperangah dengan berbagai bahasa ilmiah yang gadis itu kuasai dalam penjelasan sederhana.
Ratih yang sejak tadi berkeliling memantau anak-anak didiknya itu mati-matian menahan senyum bangganya. Ia tidak boleh kelepasan, ada waktunya untuk tersenyum lebar sembari ditatap ratusan pasang mata dengan tatapan kagum karena membawa murid binaan yang sangat aktif berkontribusi dalam penelitian.
Ratih juga sesekali berdiam diri di kejauhan, menyendiri dan memandangi Megan, Arga dan Mede bergantian dengan tatapan haru. Melihat siswa-siswi binaannya di ekskul KIR begitu aktif dibanding yang lain, membuat Ratih merasa tersentuh. Lagi-lagi KIR akan membawa nama baik SMANDA di kancah Nasional.
Wanita itu berkeliling ruang penelitian dengan perasaan senang tidak terbendung, apalagi ketika para panitia pembimbing melemparkan senyum manis penuh arti. Memang, Ratih dan guru-guru pendamping dari siswa-siswi sekolah lain diperbolehkan menonton dari jarak dekat para murid binaan masing-masing, dengan syarat menggunakan jas lab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Megan
Teen Fiction"You must keep your honor, Megan." Usaha Megan untuk tetap menjunjung tinggi harga diri, dengan tidak mudah meletakkan hati pada sembarang laki-laki. Tentang ambisi gadis itu untuk tumbuh menjadi seorang lady yang sempurna dalam segala hal, dan meng...