"Apa ada hal lain lagi yang anda butuhkan tuan muda?" tanya Evelyn setelah ia meletakkan makan siang di meja yang ada dikamar tuannya
"Tidak ada" jawabnya singkat tanpa menoleh kearah Evelyn
"Kalau begitu saya permisi" ucap Evelyn sembari menunduk
"Tunggu! Siapa yang menyuruhmu pergi dari sini?" Noah meraih lengan Evelyn, mencegahnya pergi
Evelyn mengentikan langkahnya dan menatap tuannya itu dengan dahi berkerut.
"Tetaplah disini sampai aku menyelesaikan makananku" perintah Noah
"Mohon maaf, tapi masih ada pekerjaan yang harus saya kerjakan tuan muda" tolak Evelyn sopan
"Kerjakan nanti saja" titahnya tegas
"Tapi nanti kepala pelayan"
Sebelum Evelyn menyelesaikan kalimatnya, Noah memukul sendoknya kepiring cukup keras "Berhenti membuat alasan Evelyn, aku hanya menyuruhmu menunggu sebentar" ucapnya dingin
"Baik tuan muda" pada akhirnya Evelyn menuruti perintah tuannya itu, ia tetap berdiri disamping Noah sampai pria itu selesai makan
Noah wolmer, putra tunggal viscout wolmer sudah lama menyimpan rasa pada Evelyn, karena wanita itu memiliki parasa yang sangat cantik. Rambutnya yang hitam pekat bak langit malam, kulit yang mulus seputih susu, juga mata birunya yang seindah lautan. Siapapun yang melihatnya sudah pasti terpana akan kecantikannya. Namun Noah tidak bisa menjalin asmara dengan Evelyn karena ia sudah memiliki tunangan.
"Aku dengar adik perempuanmu jatuh sakit. Bagaimana keadannya sekarang? Apa kau sudah mendapatkan obat untuknya?" tanya Noah disela menyantap makanannya
Evelyn menatap Noah curiga "Apa anda menyelidiki keluarga saya?", tanyanya yang tidak nyaman dengan pertanyaannya
Noah tertawa kecil "Entahlah, tapi kalau kau mau aku bisa membantumu membelikan obat untuk adikmu yang kau sayangi itu"
"Anda tidak perlu melakukanya, saya masih bisa megumpulkan uang untuk membelinya" tolak Evelyn
"Benarkah? Bagaimana kalau aku memberimu penawaran? Datanglah ke kamarku malam ini, aku akan memberikan apapun yang kau inginkan. Termasuk membelikan obat untuk adikmu sebanyak yang kau butuhkan" ucapnya santai tanpa menatap Evelyn disampingnya
Evelyn tertegun dengan kalimat yang Noah lontarkan. Ia meremas roknya kuat-kuat, kesal karena merasa harga dirinya saat ini sedang di injak-injak.
Evelyn tak menjawabnya, ia berusaha mengendalikan kemarahannya. Walaupun ingin, ia tak bisa marah, karena posisinya yang hanya seorang pelayan.
"Pikirkanlah baik-baik Evelyn! Kau boleh keluar sekarang" perintah Noah setelah ia selesai menyantap makanannya
Evelyn mengambil piring kotor itu dan segera pergi keluar dengan raut wajah memerah karena menahan amarah.
Setelah ia meletakkan piring didapur, Evelyn berjalan menyusuri lorong mansion untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain. Namun saat ia hendak berbelok, tiba-tiba seorang pelayan yang membawa timba air bekas mengepel menubruknya sehingga baju pelayan yang di kenakannya basah.
"Astaga Evelyn, kau seharusnya lebih berhati-hati lagi" ucap pelayan yang menabraknya itu, ia terlihat terlihat pura-pura terkejut kemudian tersenyum miring seolah sengaja melakukannya
"Tidak apa-apa, aku masih punya seragam yang bersih dikamarku" ucap Evelyn santai
Pelayan itu mengerucutkan bibirnya, tak puas dengan reaksi Evelyn yang terlihat santai. Ia memalingkan mukanya kemudian pergi tanpa mengucapkan permintaan maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Historical FictionKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...