Siang ini, kereta kuda yang Evelyn tumpangi berhenti di depan sebuah butik di distrik Cherwell, salah satu kawasan elit di ibu kota. Evelyn turun dari keretanya sembari menautkan pandang pada bangunan di depannya, butik itu terlihat minimalis namun tetap elegan dengan beberapa hiasan bunga di sekelilingnya, cukup berbeda dari bangunan lainnya.
Evelyn melangkah masuk ke bangunan itu, diikuti Luna di belakangnya yang juga terlihat terpana pada bangunan di depannya. Saat mereka berdua masuk, wanita paruh baya yang tak asing bagi Evelyn itu berjalan menghampirinya dengan senyuman lebar. Madam Camilla, desainer yang merancang gaun pernikahannya sebelumnya menyambut Evelyn dengan hangat. Wanita itu sudah menunggunya setelah sebelumnya menerima reservasi dari kediaman Duke.
"Kalau begitu, mari kita memilih beberapa gaun yang cocok untuk anda" ajak Camilla, setelah berbincang beberapa saat, madam mempersilahkan Evelyn untuk masuk ke dalam ruangannya.
Tak jauh dari sana, sepasang mata menatapnya dengan dingin. Priscilla terus menatap wanita yang di bencinya hingga tak lagi terlihat. Wanita itu tak sendirian, ia sedang menikmati teh di salah satu ruangan butik bersama kedua temannya.
"Bukankah itu duchess radlieffe? Apa kau tidak mau menyapanya?" Valerie menyunggingkan senyum miring pada priscilla yang tengah meneguk teh didepannya.
Priscilla berdecak "Kenapa aku harus menyapanya?"
"Apa kau sudah lupa? Dia sudah merebut mantan tunanganmu, apa kau tidak ingin memberinya pelajaran?" tanya Valerie, salah satu teman yang cukup dekat dengan priscilla itu tersenyum tipis.
Priscilla melipat kedua tangannya sembari menarik salah satu sudut di bibirnya "Tanpa kau suruh pun aku akan memberinya pelajaran, lihat saja, aku tidak akan membuatnya tenang setelah merebut Duke dariku"
"Apa kau sudah berhasil menyelidiki wanita itu?" tanya Louisa, seorang perempuan bersurai pirang yang saat ini duduk tepat didepan Priscilla.
"Tentu saja, dia hanya seorang bangsawan pinggiran, orang tuanya mati karena kecelakaan dan mereka meninggalkan banyak utang, wanita itu menjual semua harta yang ia punya dan pindah ke ibu kota kemudian bekerja sebagai pelayan di kediaman Duke untuk menghidupi kedua adiknya" jelas Priscilla, ia sudah berhasil mencari informasi tentang Evelyn setelah menghadiri pertunangannya waktu itu.
"Jadi dia pernah bekerja sebagai pelayan, mungkin saja ia sudah merencanakan ini semua untuk menggoda Duke dan menikah dengannya. Benar-benar licik, dasar wanita rendahan" cibir Valerie, dari dulu ia selalu menganggap rendah para bangsawan yang bukan berasal dari ibu kota, itulah alasannya tidak menyukai Evelyn.
"Wanita itu pasti sekarang sedang menikmati kehidupannya sebagai duchess" Louisa tersenyum miring, membuat Priscilla didepannya terlihat jengkel.
Sementara di ruangan yang lain, madam Camilla tengah mengukur tubuh Evelyn untuk membuatkannya gaun yang baru.
"Ukuran tubuh anda benar-benar ideal, tidak jauh berbeda dari saat terakhir saya membuatkan anda gaun pernikahan" sanjung Camilla, Evelyn hanya tersenyum kecil mendengar pujian wanita itu.
"Apa hari ini anda bekerja sendirian?" tanya Evelyn pada madam Camilla, karena biasanya ia bersama dua karyawan yang menemaninya
Madam Camilla menghela nafas pendek "Lily sedang sakit dan yang satunya, Noelle cuti melahirkan, bisa-bisanya mereka berdua tidak masuk di saat pesta pendirian negara sebentar lagi digelar, aku harap Lily cepat sembuh, atau kalau tidak aku akan pingsan menangani semuanya sendirian" keluh madam sembari mengukur pinggang Evelyn.
"oh iya, aku baru ingat" Camilla menghentikan pekerjaannya setelah mengingat sesuatu, ia menatap kearah Luna yang sedang berdiri tak jauh darinya "Nona pelayan apa aku boleh minta bantuanmu" pintanya sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Historical FictionKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...