Sudah dua hari sejak Felix melamarnya, namun Evelyn belum juga memberikannya jawaban. Ia masih bimbang dengan perasaannya sendiri. Sebenarnya setelah ia mendengar cerita dari Felix alasannya memutuskan pertunangan yang dulu, membuat rasa benci di hatinya mulai hilang. Tapi apa menerima Felix kembali adalah keputusan yang tepat? karena statusnya sekarang yang hanya sebagai bangsawan bangkrut.
Pagi ini Evelyn bekerja sebagai pelayan seperti sebelumnya. Kali ini ia di tugaskan untuk membersihkan perpustakaan. Saat ia tengah membersihkan rak buku bagian atas dari debu, ia tak sengaja melihat sebuah buku novel kesukaannya. Evelyn tersenyum lebar, buku yang berjudul 'cursed prince' itu berhasil menarik perhatiannya. Novel Itu adalah buku seri ke dua yang belum sembat ia baca saat ia masih menjadi nona bangsawan.
Evelyn berjinjit sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk mengambil buku itu, sayangnya tubuhnya terlalu pendek untuk mengambilnya, ia tak menyerah dan terus mengulurkan tangannya untuk mengambil buku itu. Tiba-tiba saja sebuah tangan dari belakang punggung Evelyn terulur dan mengambil buku itu lebih dulu. Evelyn sontak berbalik kebelakang untuk melihat siapakah orang itu.
Ia tertegun melihat Sebastian didepannya "Sebastian? Kapan kau masuk kesini? Apa kau mengikutiku?" tanya Evelyn penuh selidik karena saat ia masuk tidak ada seorang pun di dalam, dan saat membersihkan ruangan ia tidak mendengar suara orang memasuki perpustaan sebelumnya.
Sebastian terkekeh "Kau terlalu percaya diri, kak, ini kan perpustakaan, semua orang bebas masuk ke sini" elak Sebastian.
Evelyn menatapnya tak percaya, karena selama Sebastian tau kalau ia bekerja di kediaman ini sebagai pelayan, entah mengapa ia merasa dirinya selalu diawasi olehnya. Pernah beberapa kali Evelyn memergoki Sebastian sedang menatapnya dari kejauhan saat sedang bekerja.
Sebastian mengalihkan pandangan pada buku ditangannya, ia kemudian tersenyum kecil melihat judulnya "Aku tidak menyangka kakak masih menyukai buku seperti ini"
Hidung Evelyn berkerut, ia tak suka Sebastian mengejeknya "Kembalikan buku itu! Aku mau meminjamnya" pinta Evelyn.
"Aku yang sudah mengambilnya lebih dulu, jadi aku yang berhak meminjamnya" ujar Sebastian tersenyum miring.
"Tapi aku yang melihatnya lebih dulu!" ujar Evelyn tak mau mengalah "Apa seorang kesatria sepertimu juga membaca novel romansa?" sindirnya "Kembalikan!" saat Evelyn mau merebut buku itu Sebastian menarik bukunya.
Evelyn menatap jengkel kearah Sebastian, kenapa pria itu benar-benar menyebalkan. Evelyn pikir hidupnya sudah jauh lebih tenang setelah tak ada lagi pelayan yang mengganggunya namun ternyata dugaannya salah.
"Aku akan memberikan buku ini tapi ada satu syarat" tawar Sebastian
Evelyn mengernyitkan keningnya, menatap curiga pada Sebastian.
"Ceritakan bagaimana kakak bisa bekerja di tempat ini" ujar Sebastian
"Kenapa kau sangat penasaran dengan itu?" tanyanya menatap jengkel pada pria di depannya itu.
"Kau pernah bertunangan dengan kakakku, aku hanya penasaran bagaimana bisa seorang nona bangsawan bekerja sebagai pelayan di kediaman mantan tunangsnnya" tanya Sebastian meminta penjelasan.
Sebenarnya Sebastian sudah bertanya pada kepala pelayan, namun ia hanya sebatas mengatakan kalau Evelyn datang beberapa bulan yang lalu dan menjadi pelayan pribadi Felix, wanita itu tak tau lebih banyak tentang Evelyn jadi ia ingin memastikannya dengan bertanya pada Evelyn langsung, karena jika ia bertanya pada Felix, pasti ia tak akan menjawab rasa penasarannya.
Evelyn mendengus Kenapa dia sangat penasaran denganku? Mungkin saja setelah kuceritakan dia tidak akan menggangguku lagi pikir Evelyn.
"Baiklah, aku akan menceritakannya setelah aku selesai bekerja. Tapi kau harus berjanji memberikan buku itu padaku dan jangan memata-mataiku lagi" ujarnya mempeeringatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Ficção HistóricaKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...