🌷6 (Siapa Lebih Dulu Sampai?)

286 22 0
                                    

"Duke bukankah itu seperti Grand Duchess?" Tanya prajurit disebelah Lukas kala mengikuti arah pandang Lukas.

Lukas hanya diam tidak menanggapi ucapan prajurit itu, akan tetapi firasatnya mengatakan benar apalagi ia sangat mengenal sosok pria dibelakang gadis tersebut.

Dan juga hanya keturunan Utara asli lah yang memiliki surai berwarna perak, hal itu sudah sangat menunjukkan bahwa memang benar gadis bersurai perak tersebut adalah istrinya. Ia dapat melihat dengan jelas senyuman gadis itu yang tampak merekah dan mengarah pada kerumunannya saat ini serta raut wajah penasaran yang menghiasi wajah gadis itu.

Tiba tiba saja suasana di hatinya yang tadi sudah membaik kembali menjadi dingin saat melihat pemandangan yang tak sengaja dilihatnya saat ini.

"Aku ingin kau segera membereskan jalanan ini agar kita secepatnya sampai dikediaman!" Seru Lukas kepada prajurit yang sebelumnya bertanya kepadanya itu.

Prajurit itu sontak yang tadi ikut melihat kearah dimana Grand Duchess berada, segera langsung melaksanakan perintah sang Grand Duke dengan cepat. Dengan membuat kerumunan segera bubar dan membelah area jalanan agar perjalanan mereka lebih cepat dibandingkan sebelumnya, entah mengapa firasat prajurit itu mengatakan, bahwa saat ini Grand Duke tersebut tiba tiba dilanda suasana hati yang cukup buruk.

***

"Kita bisa kembali menjadi seorang teman, dan aku memaafkan semuanya serta terimakasih juga dengan semua penjelasan yang kamu berikan." Ucap Evelyn yang telah berpikir secara matang tentang ucapan yang ia lontarkan ini, sebab ia tidak ingin salah mengambil langkah.

Evelyn mengulurkan tangannya kearah lelaki didepannya, yang saat ini nampak terpesona dengan senyum yang ia berikan tanpa disadarinya itu, sudah lama sekali Axel tidak melihat senyum itu. "Jadi saat ini mari tetap berteman dan jauhi permusuhan."

"Ya, mari berteman." Axel langsung membalas uluran tangan milik Evelyn dengan senang hati dan membalas senyuman gadis itu.

Setelah mereka berjabat tangan, Evelyn mengajak Axel menyantap hidangan yang sudah tersaji dengan di iringi berbagai obrolan tipis layak nya seorang teman yang telah lama tidak berjumpa.

Evelyn merasa saat ini suasana hatinya sangat baik kala bisa mendapatkan seorang teman disini, apalagi Axel adalah orang yang menyenangkan dan juga santai dalam menanggapi setiap pembicaraan didalamnya tanpa memandang rasa sungkan seperti sebelumnya.

Tak terasa waktu yang mereka habiskan cukup banyak, gadis yang nampak asik dengan suasana saat ini langsung tersadar, dan teringat akan pelayannya yang pastinya menunggu gelisah di kastil karena melanggar waktu yang ia janjikan sebelumnya.

"Maafkan aku mungkin lain kali kita bisa bertemu kembali, karena aku baru sadar saat ini hari sudah terlalu sore, jadi aku izin pamit kembali." Pamit Evelyn kepada lelaki didepannya itu, yang saat ini mengangguk paham.

"Apakah kau ingin aku mengantarmu dengan kereta kudaku?" Ajak Axel sebelum Evelyn benar benar pergi dari pandangannya.

"Tidak perlu Axel kereta kudaku sudah berada didepan." Tolak Evelyn dengan cepat karena memang benar kereta kudanya tidak beranjak dari manapun. Karena tanpa suruhannya, prajurit yang mengawalnya itu mengatakan akan menunggu sampai selesai dan tak pergi kemanapun.

"Ah, baiklah." Axel hanya tersenyum masam ketika ajakannya ditolak oleh Evelyn saat ini.

Mereka pun berjalan bersama keluar dari restoran, Evelyn maupun Axel kini yang sudah berada diluar area restoran tersebut menatap bingung dengan banyak nya orang yang berjalan serta berlarian seperti mengeremuni sesuatu.

"Ada apa disana ramai sekali." Gumam Evelyn yang saat ini berhasil didengar oleh Axel kala melihat gadis itu yang ikut nampak penasaran.

"Apa kau ingin sebentar kesana untuk melihatnya?" Tawar Axel yang tidak menyiakan kesempatan akan rasa pensaran Evelyn itu agar mereka bisa berdua lebih lama lagi.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang