🌷28 (Memilih Menyerah)

1.7K 143 42
                                    

"Dimana putriku!" Kini seorang pria paruh baya yang baru sampai di duchy tengah berteriak, dan melangkahkan kakinya kedalam dengan langkah lebarnya serta melihat sekelilingnya yang nampak begitu sepi.

Pria paruh baya itu yang tak lain adalah Count Ecclesie, ayah Evelyn. Pria tua itu mendapatkan kabar dari mantan menantunya yaitu Axel yang mengatakan saat ini Evelyn tengah terbaring lemah dan tak sadarkan diri begitu lama. Tentunya saat mendapat kabar tersebut, ia terkejut dan sedikit tak percaya karena tak mendapatkan surat atau kabar dari Grand Duke, suami putrinya.

Sehingga disinilah ia berdiri sekarang, untuk pertama kalinya Count Ecclesie menginjakkan kakinya di kediaman seorang Grand Duke yang terkenal akan julukannya yaitu seorang ahli pedang, ia datang saat ini untuk melihat sendiri bagaimana keadaan putrinya setelah menikah. Karena sebenarnya semenjak putrinya menikah, jarang sekali dirinya mendapatkan sebuah kabar berita atau kiriman surat dari Evelyn, ingin rasanya ia menghampiri putrinya. Akan tetapi, ia tak ingin mengusik rumah tangga putrinya dan tak ingin datang jika tak diminta. Hal inilah yang membuat hubungan antara putrinya yang sedikit merenggang sejak lama, apalagi perubahan sifat putrinya yang menjadi begitu pendiam.

"Maafkan saya tuan, saat ini anda tidak bisa masuk begitu saja." Ucap salah satu pelayan yang tak mengenali orang tua Evelyn, sehingga membuat Kepala Keluarga Ecclesie itu mendengus kesal, disertai perasaan tak sabar untuk melihat keadaan putrinya yang terus hinggap dalam benaknya.

"Dimana putriku Evelyn, aku ingin melihat keadaannya sekarang. Mengapa kalian tak memberitahukan kepadaku bahwa putriku saat ini sedang sakit." Murka Count Ecclesie, membuat pelayan itu langsung segera menunduk saat mengetahui status pria tua didepannya.

"Maafkan saya tuan, saat ini nyonya berada dikamar bersama Grand Duke. Keadaan nyonya masih belum stabil untuk saat ini." Balas pelayan tersebut.

"Cepat tunjukkan dimana kamarnya!"

Kini mau tak mau pelayan itu menunjukkan jalan kearah kamar Grand Duke dan juga Grand Duchess berada, pelayan itu sedikit takut dengan pria tua itu yang nampak masih menahan amarahnya.

"Tunggu sebentar Tuan, saya ingin memastikan lebih—" Seketika ucapan pelayan itu terhenti dan membelakkan matanya dengan tak percaya, karena saat ini ayah dari Grand Duchess tersebut, langsung menerobos masuk begitu saja dengan mendobrak pintu begitu kasar.

"Betapa lancangnya kau langsung masuk begitu saja!" Lukas yang belum melihat langsung siapa yang tengah membuka pintu, ia pun langsung beranjak dari atas kasurnya, dan kini matanya menangkap ayah mertuanya yang tengah berdiri menatap nyalang pada dirinya.

"Evelyn!" Count Ecclesie tak memberi salam atau menghampiri Lukas lebih dulu, tetapi pria tua itu langsung melewatkan Lukas begitu saja, serta tak menghiraukan keberadaan Lukas saat ini. Sebab, matanya kini hanya bisa tertuju pada putri semata wayangnya.

"Ayah sudah menduga bahwa kau tak akan bahagia dengan pernikahanmu, sejak awal ayah sudah berusaha mencari cara, tetapi kau malah memasrahkan dirimu." Ucap Count Ecclesie menatap putrinya yang masih memajamkan matanya dengan penuh rasa sesal, kini putrinya nampak begitu kurus dibandingkan saat terakhir Evelyn sebelum menikah.

Lukas hanya diam disana dan membiarkan ayah mertuanya berbicara pada putrinya sendiri, bagaimanapun pria tersebut adalah ayah Evelyn, dan hanya orang itu yang dimiliki Evelyn setelah kematian ibunya.

"Kau! Aku ingin putriku dirawat di kediaman Ecclesie saat ini juga. Aku sudah menyiapkan kereta kuda untuk membawa Evelyn dari sini." Kini Count Ecclesie tak memperdulikan etika terhadap sesama bangsawan lagi, apalagi memanggil Lukas yang notabenya seorang Grand Duke di negeri ini dengan sebutan 'kau' dan hal itu sangatlah tidak sopan.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang