🌷16 (Percakapan Aneh)

1.9K 123 2
                                    

Sedari tadi Evelyn hanya bisa tersenyum senang dikarenakan Lukas yang akhirnya mengizinkannya untuk berangkat saat ini juga. Dapat dilihat begitu jelas matahari kini nampak terik sekali, ia dan juga Lukas sudah berada di dalam kereta kuda yang sama. Ia sempat mengernyitkan dahinya bingung, karena Lukas tak memakai kuda dan malah memilih ikut masuk bersamanya di kereta kuda. Apakah pria itu tak memiliki kewaspadaan yang sering ada di sebuah novel-novel, ketika sang pria lebih memilih menunggangi kuda untuk menjaga garda terdepan.

"Apa yang ada ditanganmu?" Tanya Lukas yang sedari tadi memperhatikan sebuah kantung tepat berada di genggaman istrinya dan terus di genggam saat mereka sebelum berangkat.

"Ah ini, sate-satean. Karena kau menyuruhku untuk tidak muntah saat keluar kereta kuda, jadi saat kau keluar aku langsung menyuruh Ana membelinya tadi secepatnya. Dan juga aku ingat, saat itu aku tidak muntah jika memakan ini." Unjuk Evelyn mengeluarkan satu tusuk satenya dan aroma yang sedap memenuhi kereta kuda ini.

Lukas hanya bisa menggelengkan  kepalanya karena melihat tingkah konyol Evelyn. Untungnya makanan itu tak membuat istrinya nampak sakit perut sampai sejauh ini. Sebelumnya saat tersadar ia sendiri sedikit khawatir kala Evelyn memakan makanan pinggiran jalanan, tapi mengingat gadis itu terus saja menerbakan senyum  senangnya, membuatnya tak perlu khawatir kembali asal senyum itu terus menghiasi wajah manis istrinya.

Di dalam kereta kuda ini mereka nampak sibuk dengan pikiran mereka masing masing, kereta kuda mereka dipandu banyaknya ksatria yang Lukas kerahkan untuk mengawasi sekitar, kali ini Lukas membawa dua kali lipat ksatrianya dari biasanya karena ia membawa istri nya itu berpergian jauh yang memakan waktu dua hari.

"Lukas." Panggil Evelyn dan berhenti makan sate-sateannya dan kini menatap Lukas dengan tatapan khawatir. Lukas yang sedari tadi diam dan memperhatikan Evelyn kini langsung tersadar. Dapat ia lihat jelas sekarang, istrinya itu yang nampak kotor disekitar mulutnya dikarenakan saus dari makanan tersebut, sesaat ia hanya menyunggingkan senyumnya karena menatap Evelyn yang layaknya seperti anak kecil.

Bertolak belakangan dengan pemikiran Lukas yang memiliki pikiran positif hari ini. Kini pemikiran Evelyn dihujani dengan pemikiran negatif yang berdatangan. Tiba-tiba saja ia memikirkan perkataan bibi pedagang penjual makanan yang tengah ia kunyah ini, dengan berpikir apakah mungkin yang di bilang bibi pedagang itu bahwa ia tengah hamil? Tak mungkin kan. Apalagi setelah menikah, pria didepannya ini langsung pergi untuk berperang berdasarkan dari fakta cerita Ana, ia sendiri masuk ke dunia ini saat pernikahan ini melewati tujuh bulan.

Evelyn terus mengigit bibir bawahnya takut karena pikirannya saat ini, apalagi bibi pedagang itu sudah berumur tak mungkin insting orang tua salah, mengingat nafsu makannya juga begitu banyak saat berada di dunia ini. Ia kini benar-benar terlarut dengan pikirannya yang berlabuh jauh sehingga tak menghiraukan Lukas yang nampak masih memperhatikannya.

'Astaga! Bodohnya kau Evelyn. Pernikahan saja sudah berjalan lamanya dan saat masuk ke tubuh ini juga tak ada tanda apa pun, dasar bodoh.' Batin Evelyn mengerutuki dirinya, karena merasa malu dengan pemikiran yang tak masuk akal.

"Jangan mengigit bibirmu seperti itu."

Lukas mengusap bibir Evelyn, sontak karena sentuhan pada bibirnya membuat gadis itu langsung tersadar di sertai pipinya yang mulai memerah karena tindakan Lukas yang begitu tiba- tiba, membuat Evelyn langsung  memalingkan wajahnya kesamping karena salah tingkah, akan tetapi tindakan Evelyn malah disalah artikan oleh pria itu.

"Dasar pemikiran aneh, bodoh sekali kau Evelyn!" Gumam Evelyn yang masih malu, tanpa tak disangka saat ini suaranya terdengar oleh pria didepannya.

"Pemikiran aneh apa yang kau maksud?" Tanya Lukas dengan mengangkat sebelah alisnya karena penasaran dengan isi pikiran gadis di depannya saat ini karena sebelumnya  raut wajah Evelyn yang tegang kini nampak melunak.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang