Grand Duke's Wife

🌷14 (Momen Yang Manis)

"Behentilah makan, apa kau lupa setiap turun dari kereta kuda kau selalu memuntahkan isi perutmu itu." Peringat Lukas melihat Evelyn yang masih senantiasa memakan makanan yang mereka beli sebelumnya. Membuat pria itu sedikit jengah dengan tingkah istrinya, yang seakan tak bisa lepas dari makanan itu.

"Aku mengerti, jadi aku akan makan satu lagi. Nah, aku memberikannya sedikit padamu, hitung-hitung karena telah membantuku tadi." Evelyn menyodorkan satu tusuk sate kearah Lukas dengan mata yang bersinar membuat Lukas tertegun, karena hari ini Evelyn nampak berbeda dibandingkan hari sebelumnya yang selalu menatapnya dengan garang, dan mengibarkan bendera permusuhan setiap saat dengan dirinya, tapi untuk hari ini, gadis ini benar-benar bertingkah manis layaknya gadis bangsawan umumnya.

"Aku tak merasa telah membantumu." Sebenarnya dirinya sudah tau maksud dari perkataan Evelyn, ia hanya memastikan kembali maksud dari perkataan gadis itu.

"Aku sebenarnya tidak mengira bahwa bibi itu berpikir aku tengah hamil, sejujurnya tadi aku ingin mengelak ucapannya. Tapi karena bibi itu lebih dulu memberikan sebuah bonus, aku jadi ikutan sedikit menambah kebohongan—" Jawab Evelyn tak enak. Tapi ia segera menghilangkan rasa tak enak dalam benaknya, dan meluruskan kembali ucapan yang terlontar dari mulutnya, ia tak ingin Lukas menganggap dirinya gadis aneh.

"Jadi maafkan ucapanku sebelumnya, kau tidak perlu memikirkannya. Bagaimanapun, aku juga sepertinya tak  menginginkan anak di pernikahan yang akan berjalan singkat seperti ini." Evelyn melanjutkan perkataannya kembali. Karena terlarut dengan suasana, ia tidak sadar apa yang tengah diucapkan oleh bibir manisnya yang ikut terbawa perasaan. Sehingga malah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.

Lukas yang duduk didepan istrinya, sontak langsung terdiam dan mencerna ucapan Evelyn, gadis yang pandangannya masih fokus terhadap makanan didepannya. Membuat sebuah emosi yang begitu tertahan dalam benak Lukas setelah mendengar ucapan itu.

***

"Wah, nyonya ini pertama kali nya saya melihat nyonya turun dari kereta kuda tanpa ada rasa mual." Takjub Ana, karena melihat Evelyn yang nampak  baik-baik saja setelah turun dari kereta kuda yang sebelumnya dibantu turun oleh Lukas. Setelahnya, Lukas langsung pergi meninggalkannya dengan pelayannya ini. Evelyn tentu seperti biasa tidak perduli kemana pria itu  pergi.

"Mungkin karena sate yang ku bawa ini. Lihat banyak bukan?" Unjuk Evelyn pada sebuah kantung yang masih dirinya genggam, dan menghampiri Ana  yang nampak terkejut dengan kantung yang berada genggamannya.

"Astaga nyonya! Apa yang anda bawa, tak seharusnya anda memakan yang berada di pinggir jalan." Panik Ana dan merampas kantung tersebut dari tangan Evelyn dan membuat gadis itu menatap jengkel kearah pelayannya itu.

"Hey, itu milikku! Apa yang kau lakukan kembalikan!" Peringat Evelyn sebelum dirinya akan emosi. Apalagi, makanan itu masih banyak, ia tak ingin makanan itu terbuang sia sia.

"Tidak nyonya! Ini tidak sehat, jadi saya harus membuangnya demi kesehatan nyonya." Setelah berucap Ana langsung berjalan menjauh dari hadapan Evelyn. Membuat gadis itu jengah dengan tingkah pelayannya yang seenaknya langsung pergi dengan membawa makanan miliknya. Tanpa aba-aba Evelyn bersuara, membuat Ana berhenti melangkah, dan juga beberapa pekerja lainnya ikut berhenti mengerjakan pekerjaan mereka sejenak, untuk mendengar kembali ucapan sang Duchess.

"Berhenti, apa kau tak tau aku mendapatkan itu susah payah. Karena bibi penjual mengira aku yang tengah hamil ini." Evelyn langsung kembali melangkahkan kakinya menghampiri Ana yang nampak membeku dan langsung meraih kantung itu dengan mudahnya.

"Maksud nyonya? Jadi anda saat ini tengah—" Sebelum Ana mengeluarkan perkataan keramat. Evelyn langsung  membungkam mulut pelayannya itu dengan satu tusuk sate kearah mulut Ana.