🌷15 (Jiwa Yang Menyatu)

2.4K 138 1
                                    

Gadis yang saat ini memang tidurnya  setengah tersadar, kini merasakan ada seseorang masuk kedalam kamarnya. Sehingga hal itu, membuatnya membuka matanya dengan perlahan, walau berat tetapi ia ingin memastikan siapa yang datang, dengan menatap kearah pintu.

Sesaat telah melihat dengan begitu jelas, entah mengapa dirinya seakan terbangun paksa, hal yang pertama yang ia rasakan yaitu jantungnya nampak seakan terhenti untuk berdetak, serta dirinya yang sulit untuk dapat bernapas dengan normal kala mendapati Lukas yang kini memegang sebuah pedang dengan menatapnya. Entah mengapa alam bawah sadarnya begitu yakin bahwa itu adalah pedang asli.

Ia pun segera beranjak dari tempat tidur, dan entah mengapa dirinya seakan terkendali oleh orang lain, sungguh ia ketakutan kala Lukas yang mendekat kearah dirinya yang masih memegang pedang tersebut.

"M-maafkan aku, apapun kesalahanku jangan bunuh aku! Aku mohon." Evelyn saat ini sungguh diambang ketakutan, ia juga tak dapat berpikir jernih kala ada jiwa lain yang ikut mengendalikan dirinya, sehingga ia tidak dapat mengimbangi kala sebuah jiwa lain itu  juga ingin ikutan bereaksi dengan kejadian saat ini.

Lukas kini menatap istrinya memohon dan menundukkan kepala itu tentu saja merasa bingung, sehingga tatapan matanya kini beralih mengarah kepada tangan gadis itu yang nampak ikut gemetar hebatnya, Lukas pun semakin mendekat untuk meraih tangan tersebut, akan tetapi gadis itu semakin menjauh dengan langkah yang terseret. Sungguh ini baru pertama kalinya Lukas melihat istrinya ketakutan seperti ini.

"J—jangan bunuh...aku, aku mohon. Maafkan aku, aku akan menjadi istri yang baik aku mohon." Evelyn berucap dengan nada yang tersenggal, di iringi  tangisan ketakutan kala melihat pria itu yang tak kunjung membuang pedang itu, entah mengapa Evelyn ingin rasanya memberontak ketika kepingan kenangan buruk yang saat ini menghujani isi kepalanya. Ia juga tak mengerti mengapa reaksi tubuhnya yang nampak berlebihan.

"Eve sadar!" Lukas berteriak ketika kala ia berbicara Evelyn nampak tak merespon dan hanya bergumam meminta ampun sedari awal. Apalagi, sebenarnya sedaritadi Lukas telah membuang pedang itu karena tau akan tatapan istrinya kearah sana, tetapi setelah membuangnya Evelyn tetap menatap kearah pedang itu. Sehingga membuatnya frustasi, karena istrinya yang tidak merespon ucapannya.

Evelyn yang kini merasa kedua bahunya di pegang dengan begitu erat langsung segera tersadar, sehingga kenangan buruk yang memaksa masuk kedalam kepalanya hilang seketika. Membuatnya kini menatap pria yang berada didepannya dengan tatapan sendu.

"Lukas." Ucap Evelyn akan tetapi suara gadis itu nampak seperti orang yang berbisik, entah mengapa Evelyn jadi merasa begitu takut. Karena sebelumnya tubuhnya yang seakan dikendalikan oleh orang lain.

"Aku menyayangimu." Setelah mengucapkan itu, Evelyn langsung tak sadarkan diri dan membuat Lukas langsung khawatir menatap istrinya yang sedari awal Lukas cintai, sejak Lukas menatap gadis ini untuk pertama kalinya. Hanya saja ia tak dapat mengatakan sejujurnya. Ia pun segera mengangkat tubuh Evelyn ke ranjang milik mereka, dan menidurkan gadis itu dengan begitu hati-hati, setelahnya Lukas meminta kepada kepala pelayan agar memanggil tabib segera, agar mengecek keadaan Evelyn.

***

"Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mencintainya!" Seru seorang gadis yang tak lain adalah Evelyn yang asli dengan berbicara pada Sora yang kini menatap dengan tatapan kosong.

"Aku harap kau tak mengelak perasaanmu sendiri! Dan ingat untuk satu hal, jangan berani kau menatap sesuatu yang tidak seharusnya kau tatap nantinya, serta jangan menyentuhnya ingatlah perkataanku ini Sora! Aku akan mengingatkan kembali padamu, Lukas  sekarang adalah suamimu juga. Aku terpaksa mengambil alih tubuhmu, walau sebelumnya begitu sulit, karena jiwamu seakan menolak kedatangan jiwaku, aku juga tau itu akan mempercepat proses aku akan menghilang selamanya— maka gunakanlah aku sebaik mungkin Sora." Ujar Evelyn yang asli dengan begitu sedih, karena jiwa gadis itu yang sebelumnya nampak menolak keberadaannya sehingga ia terpaksa mengambil alih dengan paksa dengan membuat pikiran Sora yang berada ditubuhnya kacau dan juga bercampur.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang