🌷12 (Agar Terus Bersama)

237 18 0
                                    

Happy Reading

***


Malam yang telah tiba. Membuat keadaan seorang gadis kini semakin dilanda rasa cemas dan juga gusar. Gadis yang tak lain adalah Evelyn saat ini tengah berjalan kesana kemari di dalam kamarnya, sembari mengigit kuku jarinya cemas dan tampak masih berpikir keras.

'Apa yang harus kulakukan, ayo berpikir.' Batin Evelyn, mengacak  rambutnya dengan kasar yang sudah tertata rapih sebelumnya, ia saat ini tak peduli lagi dengan penampilannya yang mungkin akan terlihat nampak kusut dipandang oleh orang lain.

Sebelumnya ia mendapati kabar dari pelayan yang tiba tiba mengampirinya dan mengatakan bahwa mulai esok kamarnya akan di pindahkan dikamar utama, lebih tepatnya ia akan disatukan dikamar— yang saat ini ditempati oleh Grand Duke yang sangat menyebalkan itu.

"Aku tidak ingin tinggal disini maupun disana." Evelyn merebahkan dirinya diatas ranjang setelahnya berteriak agak keras saat wajahnya ia tekan kedalam bantal sehingga suara teriakannya teredam diantara bantal tersebut.  Evelyn yang sampai saat ini masih sibuk dengan pikirannya, membuatnya tidak menyadari suara pintu yang telah terbuka dengan seseorang yang kini ikut masuk kedalam kamarnya.

"Apa kau sungguh tidak sabar untuk pindah ke kamar utama?" Tanya Lukas bersandar di arah pintu yang tengah melihat tingkah istrinya yang seperti ikan yang baru saja diangkat dari dalam air itu.

Evelyn sontak langsung mengangkat kepalanya dari bantal dan melihat kearah sumber suara. Ia pun mengernyitkan dahinya kearah lelaki menyebalkan itu yang kini tengah bersandar dengan santainya di area kamarnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Evelyn mengabaikan ucapan itu, dan kembali melontarkan sebuah pertanyaan kearah Lukas dengan sinis, apalagi ia paling tak suka dengan kehadiran pria itu jika berada di dekatnya.

Luka nampak tidak menjawabnya dan berjalan kearah dimana gadis itu kini langsung duduk dipinggir ranjang, Evelyn yang melihat itu sontak langsung menjauh dan kembali ke tengah ranjang dan mendelik tidak suka dan menganggap Lukas layaknya 'virus' sehingga ia tak boleh sampai  berdekatan sedikit pun dengan pria itu.

"Aku hanya ingin memberitahukan kepadamu bahwa kaisar memberikan sebuah surat undang pesta yang akan diadakan di istana dan minggu ini kita akan berangkat kesana, mengingat perjalanan yang ditempuh akan memakan banyak waktu." Ujar Lukas dan melihat Evelyn yang nampak sama sekali tidak menyukai kehadirannya, sehingga membuat pria itu menghembuskan napasnya dengan kesal.

"Tanpa kau beritahukan pun, aku sudah tau jika nanti kaisar akan mengadakan pesta." Gumam Evelyn yang masih bisa didengar oleh Lukas, membuat pria itu tentunya hanya bisa mengepalkan tangannya erat untuk menahan amarahnya. Setelah mengingat kembali siapa orang yang lebih dahulu memberitahukan gadis itu perihal pesta tersebut.

"Besok aku akan menemani mu untuk membeli beberapa potongan gaun baru." Setelah mengatakan hal itu Lukas langsung pergi beranjak dari kamar Evelyn untuk menghindari penolakan dari gadis itu. Sehingga hal itu membuat Evelyn menghela napas dengan kesal, sebenarnya tadi ia ingin menolak akan tetapi Lukas langsung pergi dengan cepat membuatnya tidak bisa mengutarakan penolakannya.

Ia pun langsung kembali tidur di ranjangnya, menatap kearah langit kamar ini. Kilasan tentang kehidupan sebelumnya membuatnya merindukan sosok kekasihnya sesaat. Entahlah, ini untuk pertama kalinya dirinya merindukan sosok kekasihnya yang berada ditubuhnya dulu, padahal untuk hari sebelumnya dirinya tak seperti ini walau sendirian pun.

"Bagaimana kabarnya? Aku harap dia bahagia dan menemukan yang lebih baik lagi." Gumam Evelyn dengan sendu mengingat bagaimana perjuangan cintanya di tubuhnya saat menjadi Sora dulu, kala saat itu untuk pertama kalinya ia menyukai seorang pria akan tetapi, hal itu tak berlangsung dengan lama. Baru saja merasakan akan cinta dan menjalin kasih selama beberapa bulan lamanya, malah dirinya yang terseret arus sialan itu.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang