🌷30 (Terlalu Berharap)

1.8K 163 63
                                    

Matahari mulai naik keatas langit untuk kembali bersinar, kini tampaknya kedua pasangan yang sedang tertidur lelap itu merasa nyaman satu sama lain untuk pertama kalinya dalam pernikahan mereka.

Evelyn yang tertidur memeluk suaminya masih memejamkan matanya, di lain sisi Lukas yaitu sang suami sudah bangun sejak tadi memandang Evelyn sedaritadi. Lukas tak mampu untuk menahan senyumnya kembali mengingat kejadian dimana Evelyn yang meminta dipeluk olehnya saat malam, hingga sekarang istrinya itu secara sukarela masih memeluknya dalam keadaan tertidur.

Lukas menyampirkan beberapa helaian anak rambut yang menutupi wajah  cantik itu, mata istrinya terlihat bengkak disana membuatnya menyentuh kelopak mata yang tertutup itu menggunakan jari telunjuknya.

"Betapa melelahkan mata ini harus menangis semalaman." Ucap Lukas yang masih menyentuh kelopak mata istrinya. Setelah Evelyn bangun, ia akan mengompresnya menggunakan air  nanti.

"Apakah tidur dipelukanku begitu nyaman? Padahal saat dulu, kau akan marah jika aku memelukmu."

Kini pikiran Lukas berkelana untuk mengingat kembali momen disaat ketika Evelyn yang selalu marah dan mengajaknya bertengkar terus-menerus. Walaupun agak menyebalkan, tetapi Lukas tak dapat untuk tidak bisa menyukai setiap tingkah aneh istrinya.

Lukas sedikit berharap agar sifat manja Evelyn yang semalam berketerusan dan tak berubah menjadi wanita menyebalkan kembali, apalagi disaat istrinya yang memiliki teman pria membuatnya merasa sedikit cemburu akan hal tersebut.

Untuk ayah wanita ini, tentunya sudah kembali pulang karena Count Ecclesie tak mungkin sesenggang itu untuk menginap disini berhari-hari lamanya, dan sebelum kembali pria tua itu sempat menitipkannya pesan jika Evelyn sudah sadar, ia harus segera mengirimkan surat. Betapa menyenangkan mempunyai ayah yang begitu menyayangi anaknya sendiri.

Di lain halnya Kaisar tak sama sekali untuk berkunjung ke duchy atau berkabar dengan mengirim surat menanyakan keadaan istrinya, pria tua itu memang sangatlah kaparat menurut Lukas. Dan hal yang tak tertebak lainnya yang malah datang dari istana kaisar yang ia pikira surat dari kaisar ternyata itu adalah surat dari kakaknya sendiri yaitu, Leon.

Kejadian surat itu saat Evelyn tak sadarkan diri terhitung tiga minggu lamanya, Lukas yang membaca surat sampah itu tentunya langsung ia buang kedalam tungku api dan kertas itu langsung terbakar dalam kobaran api yang melahapnya.

Saat masih asik tengah melamun dan memandangi wajah wanita cantik yang berada dipelukannya langsung terhenti kala tiba-tiba suara ketukan pintu yang menginstrupsi. Walaupun ketukan itu tak terlalu keras dan tidak membuat Evelyn terbangun, akan tetapi Lukas sungguh kesal dengan tingkah bawahannya yang selalu merusak momen ketika dirinya bersama sang istri.

Perlahan Lukas mencoba beranjak dan melepaskan lilitan tangan yang berada dipinggangnya dengan begitu pelan agar tidur nyenyak istrinya tidak terusik, setelah merasa berhasil ia pun melangkahkan kakinya untuk melihat siapa yang beraninya mengetuk pintu tersebut.

***

"Nyonya anda sudah benar-benar sadar?" Kedua mata Ana langsung berkaca-kaca ketika menatap Evelyn yang sudah selesai membersihkan dirinya dan tengah duduk didepan cermin.

"Tentu jika kau masih melihatku sekarang berarti aku masih hidup,  memang kau pikir aku sudah mati."

Walaupun balasan Evelyn begitu pedas kepada Ana, tak membuat pelayan itu merasakan sakit hati atau tersinggung sedikitpun, dengan melihat keadaan Evelyn yang sudah kembali sadar dan sehat membuat Ana merasa senang sekaligus bersyukur.

"Nyonya, apa nyonya ingin makan sesuatu untuk sarapan hari ini?"

"Ah, ya aku ingin pasta! Tapi yang pedas, aku ingin sekali makan pasta pedas dengan irisan daging ayam." Pinta Evelyn, tidak semata-mata ia meminta makanan tersebut, ia hanya ingin menutupi rasa rindunya kepada ibunya yang telah ia tinggalkan disana. Karena dulu ibunya selalu memasakkan pasta pedas dengan irisan daging yang menjadi makanan favorit nya.

Grand Duke's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang