16 - Lantunan Musik pada Pesta Malam Hari

114 23 25
                                    

MALAM yang menyertainya, dosanya tak terhitung lagi. Selalu berpegang pada prinsipnya—membunuh tanpa menyentuh, membiarkan lisannya membunuh targetnya. Berhasil membuat seseorang membunuh orang lain, dan membuatnya mati bunuh diri. Lidahnya tajam bagaikan pisau runcing dan siapa pun yang mendengarnya seperti berada di puncak ketinggian yang hendak terjatuh dalam jurang kegelapan .

Genangan darah pada lantai dengan percikan yang berada di beberapa tempat. Kursi yang terkena cipratan darah bersama beberapa anggota tubuh yang hancur. Rencana yang sempurna, menghasilkan kepuasan duniawi tanpa memikirkan apa pun.

Pada dasarnya, apa yang ia yakini dalam kepercayaannya akan terus melekat. Manusia akan menghadapi kematian entah dengan cara apa, mereka hidup untuk bertemu kembali dengan kematian. Maria tidak menemukan jawaban yang sempurna untuk mempertahankan nyawa manusia setelah dirinya bahkan tidak menganggap betapa berharganya nyawa manusia.

Hidup untuk mati dan lahir untuk mati. 

Maria mundur beberapa langkah, menjauh dari mayat Rosemary yang tergeletak di lantai. Kepala mereka sama-sama hancur, peluru menembus otak mereka. Dalam hubungan dan masalah rumit pada keluarganya, kini hanya ia sendiri yang tersisa—itu semua karena salahnya. Maria lebih memilih memberikan mereka kematian dibandingkan bertahan pada dunia tanpa arti.

Ia menoleh ke mayat Nikolov, melihat kalungnya yang masih melingkar di lehernya. Maria menarik paksa kalung itu tanpa membuka kuncian kalungnya. Kalung tersebut terkena cipratan darah. Kalung tersebut memiliki hiasan lingkaran panjang. Lingkaran tersebut seperti memiliki dua sisi.

Maria mencoba membuka lingkaran tersebut. Tebakannya benar, kalung itu memiliki dua sisi dan saat dibuka menampilkan gambar Nikolov bersama seorang perempuan. Lingkaran tersebut seperti bingkai kecil pada hiasan kalung. Maria mengambil gambar itu, melihatnya dengan jelas.

Ini kekasihnya?

Maria tersenyum lebar—itu bagus untuk rencananya. Maria bukanlah orang yang memiliki satu rencana, ia memiliki berbagai rencana untuk dirinya sendiri atas apa yang ia inginkan. Satu rencana membuat seribu satu rencana terbentuk. Rencana itu adalah akhir dari kekacauan yang ia lakukan. Setelahnya, ia akan melanjutkan hidup sesuai apa yang ia yakini.

 Ia membolak-balikkan gambar itu. Terdapat sebuah tulisan pada belakang gambar, tetapi tidak dapat ia lihat dengan jelas. Cahaya yang minim tidak membantunya sama sekali, Maria berlari ke arah lentera dan mencoba membacanya dengan jelas. 'ANNA, NIKOLOV, 25/12/1837 DESA MOROHEM'

Satu tahun yang lalu. Maria menyimpan kalung itu di saku gaunnya. Ia mengambil lentera tersebut, membuka lapisan penutup dan membiarkan api menyebar ke tubuh Nikolov dan Rosemary, berharap jika api juga menyebar ke seluruh bangunan.

Ia berjalan keluar, seakan-akan tidak melakukan apa-apa.

***

Berjalan menggunakan kuda untuk menuju tengah kota, tetapi kuda itu berujung ia tinggalkan begitu saja. Kuda tidak akan penting dalam aksinya yang akan ia lakukan selama bubuk racun masih ia bawa. Pada tingginya bulan di malam hari, beberapa orang masih berkeliaran di mana-mana. 

Tengah kota adalah tempat yang selalu terdapat beberapa rumah konglomerat. Bangunan tertinggi dan terbesar yang Maria lihat saat ini dari kejauhan sudah dipastikan rumah konglomerat. Rumah itu tampak bersinar terang, dari kejauhan dapat terdengar jelas suara bising dari rumah itu. Bersama lantunan musik yang diputar, Maria menyimpulkan jika mereka mengadakan pesta.

Matanya melihat ke sekeliling, memerhatikan orang-orang yang melintas. Masih ada beberapa orang yang berkeliaran, tetapi dari semua yang Maria lihat, tidak ada yang menggunakan pakaian dan perhiasan mewah bak bangsawan. Netranya justru menangkap beberapa orang yang tidur di samping tong sampah pada gang kecil—miris. 

𝐂𝐡𝐫𝐨𝐧𝐢𝐜𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐍𝐚𝐦𝐞𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang