Mr. perfect : sekali lagi 🍬

1.7K 271 104
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk!!

Misha mengambil kunci mobil dan berlari keluar dari ruangan setelah mendapatkan Pesan dari Gima yang membuat jantung Misha berdetak kencang.

Misha melewati semua temannya. "Sha mau kemana?!" tanya Vian menahan bahu Misha yang akan pergi. "Lepas anjing! Zya," ujar Misha dengan kuat, Misha rasanya akan Gila saat sedang Fokus Vian malah menghalangi.

Misha tidak menunggu lama pergi ke arah lift dan menekan tombol lantai paling bawah, semua teman Misha saling menatap. "Gima kenapa?" tanya Syabil dan Vian menggelengkan kepalanya. "gapapa biarin aja dulu nanti kalau butuh dia pasti Chat kita." Rega menenangkan semua temannya setelah Misha tidak terlihat di balik Lift.

Misha tidak bisa tenang di dalam lift, pria itu membuka ponselnya mencari kontak sang mama untuk menanyakan apakah Gima baik-baik saja. Tidak menunggu lama Panggilan itu di angkat oleh sang mama, Misha menghela napasnya sebentar. "Ma, Zya tolong. Liatin Zya di rumah itu, Misha khawatir mam."

["Zya? Bukannya Zya pergi ya sayang? Tadi mobil rombongan ayahnya Zya pergi bahkan sama bodyguard juga pembantunya."] Sang mama memberikan informasi. "Fuck!! Ma tolong Misha, Zya di dalam sendirian." Misha berucap dengan nada yang kentara sekali khawatir.

["Aaaaa Misha!! Mama lupa, sebentar mama kesana dulu kamu ngebut buruan!"] Sambungan telepon di matikan sepihak bersamaan dengan Lift yang terbuka, Misha berjalan ke arah luar untuk pergi ke parkiran Mobilnya.

Misha menekan tombol yang ada di kunci Mobilnya, berlari ke arah mobil dan masuk ke dalam tanpa melihat sekitar wajahnya benar-benar tidak bersahabat sekarang, Misha mengkhawatirkan kekasihnya.

Gima sendirian itu pasti, Misha mengumpat kesal. Mengapa ada keluarga seperti itu, Misha sangat muak. "BANGSAT!!" umpat Misha kuat dengan menjalankan mobilnya.

Bugh!!

Misha memukul stir Mobil dengan kuat. Mobil Misha melaju dengan kecepatan tinggi, Misha tidak peduli dengan dirinya sendiri. Misha ingin memastikan Gima baik-baik saja, Seharusnya Misha tidak mengizinkan Gima pulang ke rumahnya sendiri.

Mr. Perfect Is Mine (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang