"KAKAK!!" teriakan itu membuat Misha mendongak, Misha sedang menatap layar Laptopnya karena ada sedikit pekerjaan yang harus Misha lakukan.
Misha sedikit menyingkirkan Meja yang di atasnya terdapat Laptop miliknya, Si manis duduk di karpet berbulu depan Misha. Gima duduk di bawah dan Misha di sofa, Misha mengusap pipi Gima.
"Kenapa sayang Hm?" tanya Misha suaranya begitu lembut di dengar, Gima menatap Misha degan tatapan Bayi nya. "Mama minta kita untuk memilih Konsep pernikahan Kakak," ujar Gima dan Misha mengangguk paham.
"Mana coba Kakak lihat," pinta Misha dan Gima langsung memberikan iPad nya pada Misha, Misha melihat satu persatu karena ada tiga pilihan yang mama nya berikan.
"Zya suka konsep yang mana sayang?" tanya Misha bertanya pada Gima lebih dulu. "Zya suka ini kakak, Ini menurut Zya tidak terlalu Mewah tapi elegan Zya suka sekali lihatnya." Gima menunjuk salah satu konsep dan Misha mengangguk paham.
"Zya tidak suka yang dekorasi full biru seperti ini? Ini kan warna kesukaan Zya, doraemon juga warna nya biru." Misha menawarkan warna lain pada Gima. "Zya tidak terlalu suka yang mencolok, Yang ini lebih bagus tau kakak tapi Jika kakak mau yang biru Zya tidak apa-apa ikut." Gima berucap dengan tersenyum kecil, Misha memgusak rambut Gima.
"Yaudah Pakai yang Zya katakan saja sepertinya memang kakak juga menyukai warna nya," ujar Misha lagi dan Gima mengangguk senang. "Lihat kan nanti disana akan ramai sekali teman kak Aga, tapi teman Zya sedikit dan tidak akan Zya undang semuanya." Gima berucap lagi, misha mengangguk dengan ucapan Gima.
"Undang siapapun yang menurut Zya layak untuk di undang," ujar Misha dan Gima tersenyum senang, misha memang terbaik. "Zya akan undang seperti yang kakak minta," jawan Gima, Misha mengusap pipi Gima dengan lembut.
Mereka memang sedang melakukan persiapan karena sebentar lagi mereka akan menikah, Memang Misha dan Gima masih satu rumah tapi mulai hari senin nanti Gima tidak di perbolehkan keluar menemui Misha.
Mama Misha cukup fanatik soal tradisi itu, Gima akan jauh lebih indah di pernikahan nanti jadi biarkan Misha tersiksa dengan rasa rindu nya pada Gima yang penting Gima aman selama proses menuju pernikahan.
Memang terkesan sangat jahat tapi begitu lah sang mama, Gima pun tidak berniat untuk membantah ucapan sang mama karena untuk kebaikan bersama juga jadi Gima sekarang harus lebih banyak meluangkan waktu dengan Misha agar tidak saling rindu.
"Sudah Zya Chat dulu mama untuk memberitahu pilhan kita Ya, tapi Cium Zya dulu." Gima mendongak dan meminta misha mencium Bibirnya, Misha Terkekeh kecil menggemaskan sekali bayi besarnya ini.
Cup!!
Gima tersenyum kemudian menundukan kepalanya melihat iPad lagi, Misha hanya memperhatikan Gima saja karena jika Gima sudah bersamanya cukup sulit Misha fokus pada pekerjaan. Gima mengalihkan semua Hal, terlalu menarik untuk di abaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Perfect Is Mine (END) ✓
FanfictionBagi, Mishael Nagarez Pandara dirinya sangat beruntung mendapatkan Shagima Zyaniel Handika, pria cantik dan Manis, sopan tidak pernah berbuat kasar. Misha tergila-gila dengan Gima itu benar, semua orang tau itu. Tapi menurut Shagima Zyaniel Handika...