Bagi, Mishael Nagarez Pandara dirinya sangat beruntung mendapatkan Shagima Zyaniel Handika, pria cantik dan Manis, sopan tidak pernah berbuat kasar. Misha tergila-gila dengan Gima itu benar, semua orang tau itu.
Tapi menurut Shagima Zyaniel Handika...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah melihat balasan dari pacarnya Gima menyimpan ponsel di atas meja dan melihat ke arah depan, dosen sudah datang dan sebentar lagi mata pelajaran di mulai.
"Gimana?" pertanyaan itu membuat Gima menoleh, helaan napas dan senyum tipis terlihat disana. "Udah kok," jawab nya pelan, alat tulis satu persatu mulai di keluarkan dalam tas nya.
"Pacar Lo gak marah?" tanyanya lagi merasa aneh, Gima menggelengkan kepalanya. "Gak kok, malah katanya mau di pecat Meiza sama Kak Aga." Gima berucap dengan santai, temannya benar-benar sangat terkejut.
"Gak di raguin lagi sih Bucinnya pacar Lo itu," ujarnya lagi, Gima terkekeh kecil. "Meiza yang salah sih udah tau aku gak suka di Katain malah ngatain terang-terangan, kak Aga juga ada disana pas aku nampar Sekertaris nya itu tapi diem aja." Gima menceritakan kronologi karena tadi hanya sedikit yang Gima ceritakan pada sahabatnya ini.
Shagima Zyaniel Handika, atau yang kerap di sapa Gima oleh orang sekitar dan orang-orang terdekatnya. Mahasiswa semester pertama, baru beberapa Minggu masuk kuliah.
Gima di kenal sangat ramah oleh orang sekitar karena anaknya sopan dan manis, Gima populer. Itu benar, Gima memiliki kekasih yang sudah di kenal oleh satu universitas, alumni terbaik tahun lalu. Mishael Nagarez Pandara.
Orang memanggil nya Misha, tapi Gima sendiri selalu memanggil kekasih nya kak aga. Sangat manis, Walaupun Misha sering di anggap terlalu posesif tapi Gima tidak pernah menganggap seperti itu.
Misha lulus tahun lalu dan langsung bekerja di perusahaan papa nya sendiri, usia kedua nya memang terpaut jarak empat tahun. Hubungan mereka pun sudah berjalan empat tahun.
Walaupun sudah alumni, Misha masih sangat di kenal dan tidak jarang Gima mendengar nama kekasihnya itu di sebut-sebut. Gima tidak masalah walaupun tidak jarang yang bertanya, mengapa bisa seorang yang keras, posesif, cuek dan tidak peduli sekitar memiliki kekasih.
Bahkan saat kuliah Misha di kenal dengan sifat Galak dan dinginnya, mereka mengetahui jika Gima kekasih Misha saat perkenalan mahasiswa Baru, Misha datang ke Kampus dan menitipkan Gima pada salah satu anggota organisasi.
