Mr. perfect : after married 🍬

2K 231 121
                                    

Seseorang terusik dari tidurnya karena cahaya matahari yang begitu menyorot ke arah mata, mata indah itu perlahan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang terusik dari tidurnya karena cahaya matahari yang begitu menyorot ke arah mata, mata indah itu perlahan terbuka. Sangat silau karena Gorden memang sedikit terbuka, ia diam untuk mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

Kepalanya menoleh ke samping, di sampingnya kosong tidak ada sang suami yang semalam memakannya hingga Habis. Wajah manisnya terlihat cemberut, ringisan terdengar ketika ia beranjak dari tidurnya.

"Kak Aga!" Panggilnya melihat sekitar karena tidak menemukan dimana pun suaminya. "Kak Aga tinggalin Zya?" tanyanya entah pada siapa, pria manis menyingkap selimut dan akan turun tapi bibirnya terus meringis.

"Zya tidak bisa jalan," ujarnya pelan, Gima menoleh ke arah pintu saat pintu di buka dengan pelan. Dapat Gima lihat Misha yang datang membawa nampan berisi makanan, Pria itu melihat ke arah Gima.

"Good morning My Baby," sapanya dengan suara lembut, Misha menyimpan nampan itu di atas nakas. Misha berjongkok di depan Gima tangan Misha terulur ke arah pipi, mengusapnya lembut.

"Kakak tinggalkan Zya?" tanya Gima lebih ke menuduh Misha, Misha mengerutkan keningnya bingung. "Kakak disini, kakak tidak mungkin tinggalkan Zya tadi kakak ke depan untuk beli makanan disini tidak ada makanan lain selain makanan instan." Misha menjelaskan, Gima memeluk Misha dengan erat Misha mengusap punggung Gima pelan.

"Makan dulu pasti Zya lapar, setelah makan kita mandi untuk pulang." Gima melepaskan pelukannya dan Misha mengambil piring, Misha pun menyerahkan susu dalam Gelas untuk Gima minum.

Misha duduk di samping Gima. "Kakak suap okey?" Gima mengangguk pelan, Misha membeli Sarapan sehat tapi tidak ada nasi hanya telur, sosis keju dengan sayuran.

Misha mulai menyuapkan makanan pada Gima, Misha mengecup kening Kesayangan pelan. "Masih sakit seperti semalam?" tanya Misha dengan malu Gima mengangguk. "Kakak harus bertanggung jawab!" Seru Gima menunjukan wajah kesal pada Misha.

"Iya sayang, kakak tanggung jawab. Nanti kakak bantuin Zya mandi," Jawab Misha dengan tangan yang masih menyuapkan makanan ke arah Gima. "Kakak sudah mandi?" tanya Gima melihat Misha yang sudah berganti pakaian.

"Udah sayang," jawab Misha dan Gima mendengkus. "Kenapa tidak bangunkan Zya? Kakak ini!!"  Gima terlihat sekali kesal dengan Misha.

"Zya bobo, kakak tidak tega bangunkan Zya." Misha menjawab dengan mengusap pipi Gima lembut, Gima cemberut mendengarnya. "Lain kali bangunkan Zya ya?" pinta Gima dan Misha menganggukkan kepalanya pelan.

Gima meneguk susu nya hingga setengah kemudian menatap Misha lagi. "Mama sudah pulang duluan?" tanya Gima lagi, karena dari tidur itu Gima tidak bertemu sang mama. "Ada di kamarnya bersama papa kita pulang bersama sayang," jawab Misha karena memang yang lain belum pulang.

Misha meletakan piring di atas nampan lagi dan Gima ikut meletakan Gelas juga disana, Gima dan Misha saling berhadapan sekarang. "Kenyang Cantik?" tanya Misha pada Gima, Gima mengangguk semangat.

Mr. Perfect Is Mine (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang