Terdapat konten dewasa 🔞 Dosa di tanggung masing-masing aja yaaa, dosa ku udah numpuk soalnya.
🍬🍬🍬
Gima meletakan piring bersih yang baru dirinya Cuci ke tempatnya lagi, Gima menoleh ke arah misha yang duduk di atas ranjang memperhatikan Gima.
Gima berjalan riang ke arah Misha dan berdiri di depan suaminya itu. "Jadi kakak ingin makan apa?" tanya Gima membuat senyum Misha terlihat, Misha tiba-tiba menarik tangan Gima memegang pinggang Gima juga.
Gima memegang bahu Misha, Misha terkekeh wajah Gima benar-benar kebingungan sekarang. "Kakak!!" Jerit Gima terkejut saat Misha menarik tubuh Gima dan menidurkan Gima di kasur.
"Stt... Kakak ingin makan sayang," ujar Misha dengan pelan, Gima mulai paham dengan apa yang Misha katakan. "Ka—kakak." Gima memanggil Misha dengan suara pelan.
"Kenapa Hm?" tanya Misha saat Gima terlihat Gugup. "Ka—kakak mau i—itu?" tanya Gima tidak terlalu jelas, Misha tersenyum dengan tangan mengusap rambut Gima.
Cup!!
Cup!!
Misha mengecup bibir Gima dan tengkuk Gima. "Mau kan sayang?" tanya Misha memastikan Jika Gima siap. "Uhm... Zy—zya, mau Kakak." Suara itu mengecil, Misha terkekeh dan melabuhkan kecupan di kening Gima.
"Kakak janji pelan-pelan," lanjut Misha lagi, Gima mengangguk kecil. Misha mulai menyambar bibir Gima dan menggenggam tangan Gima erat, Gima memejamkan matanya membalas ciuman Misha.
Tangan Misha satunya tidak diam mulai memegang paha Gima dan menyingkap kemeja yang Gima kenakan, Gima menahan tangan Misha dengan pelan. "Enghh... Kak Aga." Gima merengek setelah melepaskan ciumannya, Misha menghisap, menjilat dan mengigit kecil leher Gima.
Gima mendongak dengan menahan bahu misha ketika Misha semakin liar bermain di leher Gima, tubuh Gima meremang karena ulah Misha. Rengekan Gima semakin terdengar, Misha terkekeh kecil. "Manis sekali sayang, terus lah bersuara."
Gima tiba-tiba beranjak dan menyingkirkan Misha, Misha mengerutkan keningnya bingung. Misha berdiri di depan Gima, Gima turun dan berlutut.
Misha terkekeh saat mengerti apa yang ingin Gima lakukan, Misha membuka celananya dan Gima membantu Misha dengan tangan yang sedikit bergetar. Gima mendongak saat milik Misha menantang Gima, Misha mengangguk kecil.
"Buka mulutnya dan julurkan lidah." Gima mengikuti perintah misha, Gima mengedipkan matanya berulang saat Misha menatapnya dengan lapar padahal Misha yang meminta Gima melakukan itu.
"Fuck!!" umpat Misha sangat kuat, Misha mengusap rambut Gima dan mengecup kening Gima. "Love you sayang," ujar Misha mengucapkan kalimat Cinta nya ketika ingin bercinta, wajah Gima memerah.
Mulut Gima menghampiri selangkangan Misha dan mengemut Ujung kejantanan Misha, lidahnya mulai bermain dengan lembut. Menjilat juga menghisapnya, Misha mengusap rambut Gima. "Shh...," Suara Misha berdesis benar-benar membuat Gima bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Perfect Is Mine (END) ✓
FanfictionBagi, Mishael Nagarez Pandara dirinya sangat beruntung mendapatkan Shagima Zyaniel Handika, pria cantik dan Manis, sopan tidak pernah berbuat kasar. Misha tergila-gila dengan Gima itu benar, semua orang tau itu. Tapi menurut Shagima Zyaniel Handika...