Misha tersenyum tipis melihat Gima yang sedang Fokus dengan Dunianya sendiri, Misha berjalan mendekat dirinya membawa sekantong plastik berisi Makanan ringan dan minuman dari supermarket.
"Zya," panggilan itu membuat Gima menoleh, Gima tersenyum saat Misha yang datang. Gima duduk di karpet dengan tangan yang memegang kuas, Gima sedang melukis sekarang.
Misha duduk di samping Gima dan mengeluarkan makanannya, Gima kembali mengalihkan tatapannya pada Canvas. "Zya suka Alam, Zya suka Laut, Zya suka semua keindahan dunia." Gima berucap tiba-tiba, Misha mendengarkan tentu saja.
Mereka berada di satu taman dekat danau, Gima yang mengajak Misha ke tempat ini untuk meluangkan waktu bersama. "kak Aga suka Zya," ujar Misha membuat Gima terkekeh kecil.
"Minum dulu bayi." Misha menyodorkan susu kotak yang sudah Misha buka untuk Gima, Gima mengambilnya lalu meminum susu itu. "Coklat atau roti sayang?" tanya Misha mengeluarkan keduanya untuk Gima pilih.
Gima menunjukan deretan Gigi nya dan menunjuk Coklat dengan jari telunjuk, misha menyerahkan coklat pada Gima. Misha mengizinkan karena Gima sudah makan dan Gima juga memang sudah lama tidak memakan Coklat, Gima menerima Coklat itu dengan senang.
Misha memperhatikan hasil lukisan Gima yang hampir selesai, Misha tersenyum tipis. Gima ketika melakukan sesuatu yang anak itu sukai Misha tenang melihatnya, Gima sangat manis dengan senyumannya.
Misha mendekati Gima dan memeluk Gima dari belakang, Gima melihat tangan Misha yang melingkar di perutnya Dagu Misha pun ada di bahu Gima. "Cantik seperti Zya," gumam Misha pelan, Gima terkekeh kecil.
"Selesai!" Seru Gima setelah menyelesaikan lukisannya, Gima mengambil Hasil lukisan nya itu dan di letakan pada tempat yang lebih enak di lihat.
"Hihi... Zya suka dengan Laut, berisiknya air laut buat Zya tenang tidak seperti berisik nya manusia yang membuat Zya tidak nyaman." Misha mendengarkan Ucapan Gima.
"Tapi Kakak tidak berisik," jawab Misha suaranya begitu lembut, Gima menoleh ke arah Misha. Gima membenarkan duduknya berhadapan dengan Misha, Gima menatap tepat ke arah mata Misha. "memang kakak manusia?" tanya Gima membuat Misha bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Perfect Is Mine (END) ✓
FanfictionBagi, Mishael Nagarez Pandara dirinya sangat beruntung mendapatkan Shagima Zyaniel Handika, pria cantik dan Manis, sopan tidak pernah berbuat kasar. Misha tergila-gila dengan Gima itu benar, semua orang tau itu. Tapi menurut Shagima Zyaniel Handika...