Mr. perfect : Zya Si Bocil 🍬

2K 287 69
                                    

Gima berlari kecil menuju ruangan Misha, Rega yang berjalan di belakang Gima menggelengkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gima berlari kecil menuju ruangan Misha, Rega yang berjalan di belakang Gima menggelengkan kepalanya. Seperti menjaga anak kecil, benar saja kadang Rega takut Gima tersandung karena terlalu bersemangat.

Rega seperti biasa mendapatkan jadwal menjemput Gima dari kampus karena Misha ada Sedikit urusan dengan Vian dan yang lainnya juga, Rega memilih untuk menjemput karena akan sangat lama menunggu mereka selesai mengobrol.

Di tangan Gima ada satu tusuk sosis bakar yang Gima beli di jalan tadi, sebenarnya bukan satu tapi dua. Gima sudah memakannya di dalam mobil, Gima sengaja membawa satu sosis bakar lagi untuk di tunjukan pada Misha jika dirinya jajan.

Tuk!!

Tuk!!

"Zya masuk boleh? Boleh kok Zya, okey lah terimakasih." Gima bertanya dan menjawab sendiri, Rega terkekeh kecil. Gima membuka pintu dan tidak menemukan Misha di kursi kebesaran nya, mata Gima melirik ke arah sofa.

Misha duduk di sofa panjang sendirian dan ketiga temannya duduk di sofa panjang lainnya, yang berhadapan langsung. Gima tersenyum melihat kekasihnya begitu tampan, Misha jika sedang serius Benar-benar membuat Gima tergila-gila.

"Kakak!" Panggil Gima dengan senang, Misha mendongak senyum tampan itu terlihat. Gima berjalan dan duduk di samping Misha, Misha melihat apa yang Gima bawa. "Zya membeli sosis bakar dengan Kak Rega," ujar Gima sebelum Misha menegurnya.

"Aman, selamat sampe tujuan. Dia keliatan pengen banget sama sosis bakarnya, gue gak tega jadi berhenti buat temenin dia beli. Tapi dia pake duit sendiri kok, gak pinjem duit gue." Rega menjawab dan Misha menghela napasnya pelan.

Misha melihat Gima yang menunjukan deretan Gigi nya agar tidak Misha marahi, Misha mengusap pipi Gima lembut. "habiskan sayang, tunggu sebentar kakak masih ada urusan dengan Mereka. Zya menunggu tidak apa-apa kan?" tanya Misha dan Gima mengangguk kecil.

"Jadi Gini Sha," ucap Vian mengalihkan Misha, Misha mulai melihat apa yang Vian tunjukan. Gima menyandarkan tubuhnya ke sofa dan kembali memakan sosis bakar miliknya, Sudah membuat laporan jadi Gima makan saja.

Tidak ada yang memperhatikan Gima bahkan Rega yang baru datang sudah sibuk dengan Ipad-nya, mereka tidak berani menatap Gima jika di samping Gima ada Misha. Pria itu tidak segan-segan untuk menegur, Misha cemburu tingkat tinggi.

"Gue yakin bisa berhasil Cuma Ha-"

"Kakak!! Pegang sosis bakar Zya dulu, Zya mau ambil minum!" Seru Gima menyerahkan makanannya pada Misha, Misha memegang ujung tusukan dan membiarkan Gima mengambil Air.

Vian terkekeh dengan menggelengkan kepala, hanya Gima yang bisa membuat CEO yang sedang melakukan Meeting harus memegang sosis bakar. "Lanjutin, maaf jangan ngerasa ke ganggu bayi gue lagi anteng soalnya." Misha meminta Vian untuk melanjutkan.

Misha mendengarkan usulan Vian dengan sedikit memutar otaknya, Hingga Gima datang membawa sebotol Air dan menyerahkannya pada Misha. "Zya tidak bisa buka ini ish!!" Gima menghentakan kaki nya kesal, Misha mendongak dengan terkekeh kecil.

Mr. Perfect Is Mine (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang