Mr. perfect : penjaga 🍬

1.7K 270 71
                                    

Misha menutup kotak p3k dan kembali memperhatikan Gima, Sikut Gima tergores tanah tadi jadi Misha membantu Gima mengobatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Misha menutup kotak p3k dan kembali memperhatikan Gima, Sikut Gima tergores tanah tadi jadi Misha membantu Gima mengobatinya. Misha pun memberikan Plaster pada Gima, Gima mendongak pelan.

Gima cemberut melihat Misha, Gima merentangkan tangannya. Misha menarik tubuh Gima dan memeluk kesayangannya itu dengan erat, Gima menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Misha.

Misha menarik tubuh Gima dan mendudukan Gima di pangkuannya berhadapan, Misha semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Gima. Menikmati pelukan hangat itu, Gima menghela napas panjang.

"Bukan kakak tidak percaya dengan Zya, tapi manusia sekarang tidak ada yang benar-benar baik sayang. Semua bisa menjadi penjahat untuk keuntungan tertentu," ujar Misha memecahkan keheningan.

Gima melepaskan pelukannya dan menatap Misha, Gima menangkup wajah tampan itu. "Kakak lelah tidak menjaga Zya? Walaupun Zya tidak nakal tapi orang-orang sekitar Zya yang nakal," ujar Gima hal itu membuat Misha tersenyum.

"Tidak, mencintai Zya saja kakak tidak lelah apalagi menjaga Zya." Misha menjawab dengan menatap tepat ke arah mata Gima. "Zya lelah dengan manusia, mengapa mereka selalu ingin milik orang lain. Zya tidak suka menjadi bahan rebutan, Zya ingin di sukai kak aga saja."

Misha mengusap rambut Gima pelan. "Resiko, Zya cantik, Manis, tampan dan baik siapapun selalu ingin memiliki Zya. Tugas Zya hanya bersikap ramah dan menolak orang yang berusaha mendekati Zya saja, untuk urusan menjaga." Misha mengantung ucapanya dan membuka Jaket nya, Misha menggulung lengan baju dan mengangkat tangan hingga otot tangannya terlihat.

"Lihat, otot kakak besar jadi bisa menjaga Zya dengan baik. Bahkan kakak punya empat anak tikus," ujar Misha dan Gima terkekeh mendengar ucapan itu. "Tidak boleh seperti itu, mereka teman-teman baik Kak Aga." Gima yang paham menegur Misha, Misha tersenyum kecil.

Misha menarik tubuh Gima lagi dan memeluknya, Misha Sedikit mengayunkan pelukannya ke kiri dan kanan. "I love you, Baby Zya." Misha mengucapkan kalimat cinta tiba-tiba. "I love you too, kak Aga jelek."

Gima melihat sekeliling, tenda Misha cukup besar bahkan dekat dengan tenda Gima tapi bisa-bisanya Gima tidak sadar jika daritadi ada Misha. "Zya ingin Bobo disini dengan kak aga tapi Bilva sendirian," ujarnya cukup bimbang.

"Bobo disini, Zya tidak akan bisa bobo jika berjauhan dengan Kak Aga. Bilva ada teman-teman kakak," ujar Misha agar Gima tenang. "tapi tidak apa-apa?" tanya Gima lagi.

"Gapapa bayi, memang kenapa Hm?" tanya Misha balik, Gima menggelengkan kepala tidak jadi berucap. Gima memeluk leher Misha semakin erat, Gima memberikan kecupan di pipi Misha bertubi-tubi. "Zya sayang Kak Aga." 

Misha berpindah tempat dan membereskan bantal juga tempat untuk mereka tidur, Misha menidurkan tubuh Gima di sana dan Misha pun tidur di samping Gima. "Bobo sekarang," ajak Misha tapi Gima menggelengkan kepalanya tidak mau. "Pop mie Zya tumpah sama kak Joe tadi, Zya lapar tau." Gima cemberut saat mengingat pop mie nya terbuang begitu saja.

Mr. Perfect Is Mine (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang