Bagi, Mishael Nagarez Pandara dirinya sangat beruntung mendapatkan Shagima Zyaniel Handika, pria cantik dan Manis, sopan tidak pernah berbuat kasar. Misha tergila-gila dengan Gima itu benar, semua orang tau itu.
Tapi menurut Shagima Zyaniel Handika...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Misha menunduk dan tersenyum kecil melihat si manis tidur dengan lelap dalam pelukannya, Di atas ranjang rumah sakit tentu saja. Mereka masih disana dan mendapatkan kamar yang sama walaupun satu ranjangnya kosong karena ternyata mereka bisa tidur dalam satu ranjang saja, Misha melirik Jam di tangannya.
Misha mengambil ponsel dan membuka Aplikasi Burung Biru, senyum Misha merekah sekarang. "Kehancuran di depan Mata," gumam Misha sangat pelan, Misha membaca artikel dan Komentar nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak yang di bangga-bangga kan gak lebih dari sekedar sampah sedangkan anak yang mereka buang hidupnya gak pernah neko-neko." Misha membaca salah satu komentar dan itu benar ada nya, Misha yang dulu menyebarkan berita tentang Gima yang di Keluarkan dari Kartu keluarga oleh orang tua nya.
Misha terus menggulir aplikasinya dan melihat artikel lain, Misha menggelengkan kepalanya pelan. "Busuk-busuk." Misha terkekeh setelah mengatakan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Misha sangat berterimakasih pada Syabil dan teman-teman nya yang lain Mereka membuka Kasus ini bahkan menutup Kasus kematian Joe yang pelakunya itu Misha, Misha sempat di tuntut oleh keluarga Joe tapi tidak ada Bukti kuat selain penusukan yang Joe lakukan pada Misha.
Polisi membantu Syabil melenyapkan bukti itu, hal seperti ini sudah tidak aneh karena Uang yang berbicara Misha hanya perlu mengeluarkan uang dan setelah itu Hidup damai tanpa namanya harus tercoreng.
