Pemulihan (1)

100 12 0
                                    

Jeremy berdiri di depan pintu berwarna coklat yang terbuat dari kayu tebal. Keenan yang berdiri disebelahnya mengetuk pintu, setelah itu ada 2 penjaga yang membuka pintu untuk mereka. Jeremy melihat ruangan yang bisa dibilang mirip dengan ruang uks yang sangat besar dan versi berkali kali lipat canggih dan mewah.

Sepanjang jalan dia melihat banyak sekali obat obat dan alat alat kesehatan. Beberapa perawat terlihat sibuk dengan beberapa kain, kapas dan alat alat seperti gunting dll di atas nampan yang mereka bawa.

Ketika mereka bertemu pintu lain ada seorang dokter menyambut mereka.
Dokter itu membungkukkan badannya kepada jeremy.

"Selamat Pagi Tuan Muda Jeremy"

Jeremy masih belum terbiasa bila ada orang yang lebih tua darinya memanggilnya seperti itu. Jeremy tersenyum. Lalu seperti dugaan jeremy keenan sudah pernah kesini. Mereka masuk bersama dokter kedalam ruangan yang jauh lebih sepi dan suasananya lebih damai.

Jeremy melihat ada beberapa ranjang yang diatasnya berbaring orang orang yang dia kenal.

"Mereka harus melakukan pemulihan dalam beberapa hari mungkin seminggu.. setiap orang berbeda kalau luka mereka mudah di obati maka mereka akan cepat bangun" keenan menjelaskan sembari jeremy melihat teman temannya terbaring di ranjang yang dibungkus dengan sebuah tabung bening dan ada beberapa aliran kekuatan yang terhubung ke tabung itu.

Jeremy mendekat ke ranjang milik emil. Jeremy memegang tabung itu dan melihat wajah emil yang sedang tertidur. Wajah jeremy menjadi sedih

"Bagaimana dengan dia? Emil bukanlah keluarga inti dia hanya warga biasa. Pasti penyembuhannya lebih lama kan?"

Keenan hanya bisa mengganguk tanpa mengatakan apapun. Jeremy jadi semakin sedih, dia berpikir pasti kakeknya emil khawatir dengannya. Lalu jeremy pergi ke sebelah ranjang emil. Dia melihat sebastian yang sedang terbaring juga di dalam tabung itu.

"Dia akan baik baik saja.. meski pemulihannya akan sedikit lebih lama dari yang lain, itupun karena dialah yang mendapatkan luka dalam yang lebih banyak dibanding yang lain" jelas keenan

Jeremy mengangguk lalu dia melihat seluruh teman temannya satu persatu untuk melihat kondisi mereka. Tapi ada seseorang yang tidak dia lihat dan keenan menyadari kebingungan dari wajah jeremy.

"Kak.."

"Dia ada di ruangan yang lain. Semalam dia sudah sadar dan merupakan orang pertama yang bangun" keenan memiringkan kepalanya karena dia juga kebingungan kenapa anak itu bangun lebih cepat bahkan lebih cepat dari kakaknya. Karena dengan segala pengetahuan dan kepintaran keenan. Seharusnya calon penguasa atau seseorang yang berada di urutan pertama untuk penerus negri jauh lebih kuat baik fisik maupun kekuatan dibanding anggota keluarganya yang lain tapi ternyata itu semua tidak selalu benar.

Pintu terbuka dan jeremy melihat ada aiden yang sedang makan bubur di atas ranjangnya.

"Jeremy!!" Aiden berteriak kegirangan, dia turun dari ranjang dan memeluk jeremy.

"Bagaimana dengan keadaanmu? Ada yang masih sakit?" Tanya jeremy

Aiden tersenyum dan menggeleng cepat. "Aku baik baik saja! Ketika aku bangun aku seperti batere yang isinya penuh! Seperti terlahir baru!"

Aiden menyadari keenan di sebelah jeremy "Hai kak keenan! Kamu baik baik saja rupanya"

"Senang bisa melihat tuan muda aiden kembali sehat"

Saat perang tugas keenan lebih menjaga warga yang tidak ikut oerang jadi dia tidak terluka banyak hanya beberapa kecil luka fisik yang mudah diobati.

Jeremy tersenyum. Keenan pamit dari ruangan itu dan membiarkan mereka berdua berbicara. Keenan akan menunggu di luar sembari melihat kondisi yang lain.

ELEMENTWhere stories live. Discover now