Pertarungan telah selesai. Semua usaha dan tenaga telah di keluarkan semaksimal mungkin. Setelah itu semua warga banyak yang memulihkan diri dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada warga negri elemen lainnya. Kota kota yang tidak termasuk negri elemen pun menjadi semakin terlihat dan di hargai. Semua berbaur menjadi satu.
Seperti sebutan mereka, negri negri elemen. Dibantu dengan kekuatan universal, Pulau Uni dan tempat lainnya pulih dengan cepat dengan kekuatan mereka tentunya.
"Susu!"
"Nih!"
"Roti!"
"Nih sudah siap!"
"Mochi"
"Sudah!"
"Coklat? Permen?"
"Semua sudah ada"
"Air juga jangan lupa!"
"Iya"
"Oh itu bawa biskuit! Teh dan kopi bubuk. Bisa suruh kak dylan ciptain air panas!"
"Itu ada di kotak semuanya"
"OH IYA BUAH!!!"
"Mau berapa macam buah?"
"Sebanyak banyaknya! Aku kan sudah bilang ke pelayan dua hari terakhir ini, jadi seharusnya mereka sudah menyiapkan apapun yang aku mau!"
"Aiden kamu yakin kita bisa menghabiskan semua ini?"
Aiden berhenti membereskan keperluan mereka untuk berkemah kecil kecilan. Tapi di lihat dari makanan yang dia bawa sih, kemahnya bukan sembarang berkemah.
Dia menatap wajah jeremy dan james di sampingnya dengan tajam. Mereka berdua sedari tadi membantu jeremy mempersiapkan keperluan bertujuh untuk berkemah di bawah kaki gunung dekat air mancur dan ada taman kecil di tempat itu.
"Kalian itu gak pernah berkemah ya?! Kita itu bertujuh! Lihat seberapa banyak tian makan nasi dan lihat seberapa banyak kak nathan memakan biskuit dan teh! Kak dylan tuh abis berenang selalu kelaparan kayak gak pernah makan seumur hidup! Jadi ini tuh wajar bahkan KURANG!"
James dan jeremy hanya bisa terkejut mendengar kata kurang. Mereka mengiyakan semua yang aiden mau saja. Kalau tidak mereka harus mendengarkan ceramah dari mulut tipis, tajam dan mematikkan milik aiden.
Padahal mulut jeremy yang paling tajam kalau sedang marah.
Disinilah mereka berkumpul di bawah Gunung Keruji. Gunung kesukaan milik keluarga inti negri api. Tempatnya cukup jauh sehingga membuat warga kesulitan berkemah disana dan jalanan yang dipijak cukup sulit. Tapi bagi mereka bertujuh itu hal yang mudah tinggal.... TERBANG.
"Aku paham kenapa tuan gustaf suka kesini kalau mau bertapa.. dia kan bisa terbang. Bodohnya aku dari dulu berpikir bahwa tuan gustaf hebat mau ke gunung ini setiap saat." Kata james
Mereka sedang menggelar kain tebal di atas rerumputan layaknya piknik besar. Bawaan banyak yang aiden siapkan di terbangkan bersama mereka menggunakan kekuatan jeremy.
Setelah pertarungan terakhir entah mengapa kekuatannya bertambah kuat dan jeremy jadi tidak mudah lelah. Itu suatu keuntungan untuknya.
"Mmmm! Enak banget rotinya." Seru gale sembari memejamkan matanya dan tersenyum. Gale menyukai rasa stroberi yang ada di dalam roti.
"Aiden yang ini isinya daging sapi kan ya?" Dylan mengambil roti sandwich yang terlihat menggiurkan dimatanya beserta latte buatannya sendiri.
"Daging ular itu" kata aiden
Sontak dylan membulatkan matanya.
"Jangan bercanda aiden! Ini sapi kan?!!"
Aiden dan sebastian yang sedang mengupas jeruk bersama langsung tertawa kencang. Bahkan tian sampai terjatuh kebelakang karena tertawa terlalu kencang.
Sedangkan jeremy sedang berguru membuat teh enak bersama nathan dan james sedang memakan buah mangga dan buah pisang.
Mereka menikmati waktu bersama dengan baik. Belum banyak memori menyenangkan seperti ini yang mereka lakukan. Mereka bertujuh selalu berada dalam kesulitan.
"Oh ya jeremy kamu beneran mau jadi pemimpin kita semua? Yakin nih?" Tanya gale
"Iya kak gale. Aku sudah memikirkannya sejak pertarungan terkahir 2 minggu yang lalu."
"Wahh selamat jer! Tenang saja kita akan membantu kamu biar tugas kedepannya tidak sulit banget!" Kata nathan
"Aku bangga padamu jere!!" Senyum aiden sampai kematanya. Dia juga memeluk jeremy.
"Abis makan kita berendam di bawah air terjun yuk!" Seru james
"Emangnya kau bawa baju james?" Tanya dylan
James hanya diam saja. Yang lain sudah ingin tertawa. "Kita kan laki laki biarkan saja nanti gak pake baju juga gapapa"
"Heh! Nanti warga perempuan dan anak anak matanya ternodai! Sembarangan kak james!" Seru aiden
"Nanti kayak waktu kejadian 1 bulan yang lalu tuh..hihihi" ledek tian
"Ada apa?" Tanya jeremy polos
"Enggak.. bukan gak ada gak kenapa kenapa kok.." bela james
Tapi nathan langsung menjawab jeremy "Waktu itu ada yang narik celana james karena anak perempuan itu suka sama james. Terus yang memalukannya adalah.."
James hanya bisa menghela pasrah.. mau marah tapi yang cerita nathan.
"Kenapa??" Tanya jeremy
"Hahahaa celana belakangnya ketarik gara gara gak pake ban pinggang terus keliatan celana dalamnya sedikit deh"
Semuanya pada tertawa
"Tuh masa mau telanjang dada sekarang! Mau tebar pesona nih pasti!" Seru gale
"Olahraga dulu baru pamer!" Seru dylan
"Kalian mau aku tendang ya!"
"Hahahahaha"
Bercanda tawa dan berbagi cerita. Mereka habiskan waktu bersama hingga matahari tenggelam.
YOU ARE READING
ELEMENT
FanficDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...