Kulit putihnya yang bersih tidak akan pernah bisa ternodai meski dihadapannya gumpalan asap atau angin yang kotor. Berbeda ketika dengan keenam temannya, gale akan memasang wajah dingin dengan tatapan mata yang tajam ke arah lawannya.
Bagian Langit
Hanya kurang dari 30 detik, gale langsung diserang oleh ratusan anak panah ke arahnya setelah teriakan dimulainya perang sesungguhnya.
Gale yang dengan sangat mudah mengontrol angin. Ratusan anak panah itu beralih ke arah pemiliknya.
"Beraninya rame rame"
Setelah itu banyak sekali pusaran angin berukuran setinggi 2 meter sekitar 10, melaju cepat ke arahnya. Pusaran angin itu berisikan barang barang tajam yang para musuh sudah kumpulkan. Sudut bibirnya menaik ke atas.
"Rajin juga ngumpulin benda tajam"
Gale langsung membuat pusaran angin berukuran 5 meter dengan listrik di dalamnya. Pusaran milik gale langsung menarik seluruh pusaran angin milik lawan. Butuh tenaga besar untuk tetap membuat pusaran angin milik gale tetap kuat.
Dua dari pusaran angin itu ingin beradu karena menurut penglihatan gale terdapat magnet besar di dalam pusaran itu yang membuat mereka saling menarik satu sama lain. Karena terlalu fokus pada pusaran anginnya, pergerakan tubuh gale sedikit telat hingga membuat punggungnya tergores oleh pisau yang melayang dari pusaran itu.
"Ssh.." walau goresannya kecil gale bisa merasakan kemeja putihnya terkena darah miliknya sendiri.
"Pisaunya kotor nanti lukaku bisa infeksi!"
Lalu setelah pusarannya hilang. Terlihat beberapa musuh yang sudah muncul di hadapan gale.
"Lihat tuan muda negri angin yang hebat itu sudah ada bercak darah di punggungnya. Payah sekaliiii" sindir salah satu musuh
"Lemah mau jadi sok jagoan! Tapi lumayan sih kekuatanmu itu.."
"Apanya yang hebat? Kekuatannya juga biasa aja tuh! Dia hanya anak kecil yang manja dan merepotkan hahahaha"
"Si welson tol*l itu hanya punya anak satu laki laki yang di didik seperti perempu.."
Slashhh!
Darah menetes di pipi laki laki tua yang perkataannya terpotong akibat sebuah ranting tajam yang terbang cepat ke arahnya.
"Tuan. Kau boleh menghinaku sepuasnya meski itu tetap hal buruk tapi jangan pernah anda mengeluarkan satu kata atau kalimat buruk untuk menghina keluargaku, wargaku dan... terutama teman temanku." Mata gale semakin menajam tak suka.
"Baj*ngan! Anak kecil sepertimu berani beraninya menceramahi orang dewasa! Kita serang dia!!"
"Coba saja" gale menyeringai dan langsung menggunakan kekuatannya untuk menarik satu batang pohon tajam dari atas dan menggunakannya sebagai senjata.
"Kita lihat siapa yang akan menyentuh tanah lebih dulu."
Gale melakukan segala cara melawan musuh diudara. Dia harus mengalahkan sekitar 30 orang yang memiliki kekuatan besar. Dia tidak sendirian ada warga angin yang membantu juga karena musuh terus berdatangan membuat mereka tidak berhenti bertarung.
Gale menyeka darah di kupingnya, setelah membunuh 10 orang sekaligus ada satu orang terakhir yang berhasil melempar batu besar ke kepalanya, gale menghindar tapi tetap mengenai kupingnya hingga berdarah.
"Mereka kuat juga, pusaran biasa milikku tidak berguna harus menggunakan skala besar.."
Lalu pundaknya di hinggapi burung hantu. Burung hantu itu membawa sapu tangan.
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...