"Aiden buruannnnn"
"Iya sebentar jere!!"
Jeremy sudah menunggu aiden di depan pintu utama selama 30 menit. Aiden masih mengemas kukis yang berbentuk daun gugur berwarna putih. Di atasnya di taburin bubuk gula putih, ada yang di taburin bubuk coklat dan saus karamel.
Jeremy sudah mengemas semuanya tapi sama aiden di buka lagi dan di tambahin topping. Dia juga meminta kakaknya untuk menulis surat yang rapi untuk keluarga zephyr.
"Ayo!!" Aiden datang dengan 4 paper bag di tangannya dengan 1 ransel berisikan barang barang pribadinya sementara jeremy di punggungnya ada ransel lebih kecil dari aiden punya dan dia membawa 2 paper bag di dalamnya ada box berisikan syal dan sweater.
"Kamu yakin kita ga perlu pengawal? Buat bantu barang kita.."
"Gausah jere kan ga jauh lagian kalau cape bisa kamu terbangin paper bagnya hehehehe" aiden tertawa lalu di beri tatapan sinis sama jeremy
"Enak di kamu!"
"Sudah sudah jangan marah marah jere ayo kita berangkaattttt!!"
Aiden menarik jeremy keluar dari kuil mereka. Mereka berdua berjalan menyusuri negri api, banyak orang yang menyapa mereka dan banyak yang memberi mereka bingkisan dan kebanyakan makanan.
"Tuan muda jeremy!! Aku membuatkan kamu roti coklat loh!! Masih hangat dimakan ya!!" Ada remaja perempuan yang berlari ke arah jeremy dan langsung memberikan kantong sedang berisikan 10 roti lalu pergi begitu saja
"Wih makin lama Tuan Muda Jeremy kita ini makin terkenal nih!!"
"Diam aiden"
"Hahahahahaha jeremy punya penggemar! Awas naks.."
Belum sempat aiden lanjut bicara ada seorang ibu ibu yang datang memberikan aiden satu kotak berisikan rice cake berwarna warni.
"Tuan Muda Aiden. Saya membuatnya khusus untuk anda karena berkat bantuan dari anda saya bisa sehat kembali, ini tanda terimakasih saya silakan di terima dan dinikmati"
"Wah!!! Cantik sekali!! Terimakasih bu!"
"Sama sama Tuan Muda"
Setelah itu mereka mempercepat jalan mereka agar tidak ada yang memberi mereka makanan lagi. Tangan keduanya sudah penuh. Masing masing ada 10 kantong. Mereka tidak enak jika menolak. Badan mereka juga sedikit sakit terdorong karena warga api banyak yang ingin melihat jeremy terutama anak perempuan seusia mereka.
"Aiden istirahat yuk.. pegel banget tangan aku.."
"Kalau gitu aku tau tempat sekitar sini untuk kita beristirahat sebentar! Sekalian benerin kalungnya!"
---
Glek glek glek
Jeremy menghabiskan 2 gelas air hangat, perjalanan jauh membuatnya haus sekali, di sebelahnya ada aiden yang sedang menikmati teh madu hangat.
Mereka berdua sudah sampai di toko madu milik paman grant.
Paman grandale di panggil paman grant. Dia seorang yang suka sekali dengan madu, dia bahkan membuat madunya sendiri dan itu terkenal enak sekali. Selain itu sebagai elemen api dia terkenal bisa memperbaiki barang barang yang rusak. Jadi sekalian istirahat , aiden meminta tolong paman grant memperbaiki kalung jeremy. Kalung yang dia beri untuk hadiah ulang taun jeremy waktu itu. Kalung itu terbuat dari emas asli yang di buat khusus dengan huruf J sebagai initialnya. Ada pertama kecil berwarna biru muda di atas huruf J nya.
"Jadi paman grant itu adik paling kecil diantara sauadar ayah kamu?"
Aiden menganggukan kepalanya
"Terus kalau dia keluarga kamu.. kenapa dia tidak tinggal di negri api?"
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...