Rahasia dan Dendam

75 11 0
                                    

Di sebuah tempat sedikit jauh dari negri negri elemen terdapat permukiman manusia yang tidak begitu mengetahui tentang kehidupan para elemen. Kota itu terletak hanya 5 kilometer dari desa rafore. Kota ini berdiri di tengah tengah antara desa rafore dan desa centella.

Kota Pharma



Tempat dimana orang orang yang tinggal di kota ini memiliki keterampilan yang tinggi hingga mereka bisa membuat banyak sekali obat obatan herbal bahkan mereka juga menjual berbagai macam racun. Racun yang dijual digunakan untuk membunuh binatang berbahaya atau pun tanaman mematikan yang menggangu keberlangsungan hidup masyarakat di kota pharma.

Berbeda dengan desa rafore yang masyarakatnya kurang pengetahuan dan hanya hidup mengandalkan alam sekitar. Kota pharma 3 kali lipat lebih unggul dalam masalah kehidupan.

Cling! cling! cling!

Emas, perak dan banyak perhiasan berjatuhan masuk ke dalam ember besar di belakang toko seseorang perempuan muda.

Dia baru saja mendapatkan hasil jerih payah dari tindakan berbahaya diusianya yang masih cukup muda. 2 orang berpakaian misterius itu selalu datang seminggu empat kali untuk mengambil pesanan mereka.

"Ingat ya! Jika mulut manismu itu bersuara sedikit saja, akan kupastikan kau tidak bisa berbicara lagi seumur hidup!"

"Tentu saja tuan. Jangan khawatir, lagipula nyawa mereka tidak ada urusannya dengan diriku"

Perempuan itu memberikan 2 ember sedang berisikan bubuk berwarna putih. Salah satu laki laki itu menaikkan ember ke gerobak yang dia bawa.

"Sudah di tambah formulanya 2 kali lipatkan?"

"Sudah. Jika tidak kuat maka akan mati dalam waktu 10 menit saja"

"Tidak hanya rupamu saja yang cantik. Otakmu juga seperti berlian rupanya!"

Lalu 2 orang itu tertawa dan pergi meninggalkan toko obat milik perempuan itu.

"Dasar bodoh.."

Jauh di lubuk hati perempuan itu dia tidak ingin mencelakai orang lain hanya karena dendam yang selama ini dia punya tapi dia tidak punya pilihan lain. Mungkin itu satu satunya cara agar orang orang yang menyakiti hatinya bisa mendapatkan hukuman yang setimpal.

Kedua laki laki itu berjalan menuju ke sebuah rumah kosong yang tidak terurus dengan baik. Ketika mereka masuk kesana sudah ada sekitar 15 orang berpakian dokter dan masing masing menggunakan masker wajah.

Kedua laki laki itu segera membagi bubuk putih ke semua dokter palsu di hadapan mereka.

"Ini 2 kali lebih berbahaya dan kita tidak punya banyak untuk bubuk yang ini.."

"Jangan sampai ada yang curiga atau ketahuan!"

Lalu setelah mendapatkan bagiannya masing masing, mereka keluar satu satu dan berusaha agar tidak orang melihat pergerakan mereka.

Di balik pohon dekat dengan rumah kosong itu. Ada seseorang yang memperhatikan pergerakan mereka. Orang itu langsung mengikuti salah satu dokter palsu yang langsung pergi dari sana.

Sekitar 2 jam lamanya orang itu mengikuti kemana dokter palsu itu pergi. Akhirnya dokter palsu itu sampai di sebuah toko besar tempat persediaan obat yang terletak di dalam hutan. Banyak sekali rakyat yang sedang bekerja disana. Dokter palsu itu langsung memberikan barang yang dia bawa ke dokter beserta perawat disana.

"Ini gila.. jadi selama ini mereka sudah bekerja sama.."

Orang itu melihat ada pakaian perawat di dekat tong sampah. Dia langsung mengambil dan memakai pakaian serba coklat itu dan pura pura menjadi perawat. Ketika dia masuk tidak ada yang mengenali dia sama sekali.
Dia melihat seluruh cara kerja dalam mengolah bubuk putih itu menjadi cairan berwarna bening.

"Hey kamu!"

Orang itu mematung. Dia tidak bergerak, pikirnya dia akan ketahuan.

"Sini cepat! Bantu masukin obat obat ini ke gudang!"

Orang itu menerima 1 baskom isi obat obat gagal dan membawanya ke gudang tanpa berkata apapun. Dia tidak ingin identitasnya diketahui, jangankan wajahnya.. suaranya sangat khas sehingga orang orang bisa mengenali dirinya jika dia berkata satu kata.

Dia berjalan ke ujung toko dan melihat ada ruangan bertuliskan gudang. Dia masuk ke gudang itu dan menaruh baskom yang dia bawa.

"Huftt.. berat juga.."

Orang itu melihat kesekitar dan matanya membesar saat dia melihat ada obat obat herbal yang asli disembunyikan di dalam gudang. Orang itu mengambil resep obat herbal lalu membacanya.

"Inikan..obat racikan jeremy.."

"SEDANG APA KAMU?"

Badan orang itu lagi lagi mematung. Dia langsung berdiri dan memasukan resep obat ke dalam saku celananya.

"Oh... sa..ya tadi disuruh taruh itu" orang itu mengubah suaranya menjadi lebih rendah

Perawat perempuan yang berwajah galak itu berjalan mendekat ke arah orang itu. Dia mendekat hingga dia bisa melihat mata orang itu.

"Saya tidak pernah melihat kamu disini.. anak baru?"

Orang itu mengganggukan kepalanya cepat. Perawat itu memperhatikannya dari kepala hingga bawah kaki.

"Kenapa kulitmu pucat sekali? Lagi sakit?"

Orang itu menggelengkan kepalanya

"Ohh kamu memiliki kulit yaang bagus juga.."

Perawat itu terus berpikir hingga sampai dimana dia merasakan ada laba laba di kakinya dan dia melompat dan berteriak histeris lalu menabrak orang itu. Alhasil mereka berdua terjatuh dan masker yang orang itu pakai terlepas dan memperlihatkan mukanya.

Perawat itu mencoba melihat wajah orang itu yang dari tadi di tutupi oleh tangannya. Perawat itu memiliki mata yang tajam.

"Wajah anda mirip sekali dengan anak dari lord.."

"AWAS ADA LABA LABA BESAR!"

"Mana! Dimana..."

Bug!

Belum sempat perawat itu melanjutkan perkataannya. Orang itu langsung memukul perawat itu dari belakang leher dengan kayu yang ada di lantai. Alhasil perawat itu pingsan.

"Aish.. hampir saja!"

"Semoga dia tidak inget apa apa deh!"

"Untung aja belum ketahuan.."

Orang itu langsung bergegas kabur dari tempat itu dan balik ke negrinya dan memberitahu tentang infromasi yang dia dapatkan.

"Ternyata selama ini ada yang tidak suka dengan kepemimpinan kami"

"..dan memanipulasi keadaan agar rencana mereka berhasil dan bisa menjatuhkan kami semua"

"Padahal kami berjuang menyelamatkan mereka tapi ternyata sia sia.."

ELEMENTWhere stories live. Discover now