Pertarungan (1)

48 13 0
                                    

Mata bulat berwarna hitam yang jernih milik jeremy menatap satu sosok manusia tak punya hati yang sedang tersenyum di hadapannya. Dari bibirnya mengeluarkan siulan menyebalkan dan matanya bergerak bebas melihat kondisi pulau kosong itu.

Tap! Tap! Tap!

"Bisakah kau berhenti bersiul?! Dan kaki mu juga!"

Orang itu terkekeh melihat alis jeremy menukik tajam.

"Dimana para budakmu itu? Anak kecil tidak bisa membohongi orang dewasa loh!"

Jeremu mendengus kasar "Setidaknya anak kecil tau caranya membaca dengan benar. Memang surat dariku kurang jelas ya? Orang dewasa kok buta huruf!" Ejek jeremy dengan nada yang paling tidak disukai teman temannya. Dia sekilas bertatapan dengan seseorang di belakang pohon.

"Apa kau bilang!"

"Sudahlah luke. Lawan saja aku. Kita lihat siapa yang layak menjadi pemimpin disini."

Luke mengepal kuat tangannya. Seorang anak berusia 15 tahun merendahkannya dengan sangat mudah. Luke langsung mengambil posisi menyerang dengan sebuah pedang yang jeremy yakin pedang itu ada sihirnya.

Jeremy juga langsung menggenggam erat tongkat miliknya. Matanya menajam. Dia siap duel melawan luke.

"Mati saja kau bocah ingusan!!!"

Luke menyerang jeremy dengan menargetkan kakinya tapi jeremy langsung menepis pedang milik luke. Meski tongkatnya terbuat dari kayu tapi tongkat itu sudah memiliki kekuatan jadi tidak mudah di patahkan.

Mereka bertarung selama 20 menit. Terdapat sedikit goresan luka di tubuh mereka akibat terjatuh atau terlempar dikarenakan tanah di pulau itu banyak sekali batu kecil dan kayu rusak.

Luke menendang perut jeremy saat dia belum sempat bangun

"Oh jadi kau beneran datang sendiri? Bisa aku akui keberanianmu tapi bukankah kau terlalu LEMAH untuk memilik kekuatan universal?? Pertarungannya jadi terlalu gampang bagiku"

Mesti meringis kesakitan memegangi perutnya tapi sudut bibir jeremy sedikit terangkat.

"Suruh saja pasukanmu keluar dari persembunyiannya! Aku sudah melihat mereka beberapa di balik pohon itu! Asal kau tau ya! Aku bisa mengalahkan kalian dengan mudah bahkan jika kalian itu 10.000 orang sekalipun!"

Wajah luke berubah jadi masam. Dia ketahuan membawa pasukannya.

"Aku akan mengakui kamu menjadi pemimpin kami jika kamu berani berduel denganku di pulau Uni. Kita tentukan siapa yang layak menjadi pemimpin. Jangan membawa pasukan sama sekali bila ingin disebut HEBAT dan KUAT.

Jeremy"

"Keluar saja! Bodoh sekali kalian disuruh bersembunyi!"

Sebagian dari pasukan itu muncul dihadapan jeremy. Jeremy yakin seratus persen bahwa pasukan yang luke bawa tidak mungkin hanya sekitar 30 saja. Luke mulai terpancing dengan rencana jeremy.

"10.000? Lawan aku saja kamu sudah begini.Masih bisa sombong?" Luke tertawa remeh lalu dia menyerang kaki jeremy dan itu membuat jeremy berteriak kesakitan.

"Sok hebat? Sok kuat? Kenapa diam saja saat diserang? Biar jadi korban tak berdaya gitu? Mau jadi pemimpin ya? Ck.. kau mambuatku merasa geli dan muak!"

"Aku tidak perlu susah payah mengotori tanganku lagi! Semuanya serang dia sampai mati! Lalu buang jasadnya ke laut!"

Luke memerintahkan pasukannya melawan jeremy. Jeremy harus melawan pasukan itu. Luke hanya tertawa senang melihat jeremy semakin terluka.

ELEMENTWhere stories live. Discover now