Sebuah pulau tidak terlalu besar berada di arah barat dari negri tanah.
Pulau yang awalnya indah lalu di huni dan dijaga kemudian ketika kejadian besar terjadi, pulau ini menjadi pulau kosong tak berpenghuni.Srett srett
"Wah.. tempat ini tidak jauh beda dari pulau hantu.. aku sampai merinding.." tian menendang batu yang menghalangi jalannya.
Disinilah mereka bertujuh. Jeremy memutuskan untuk melihat pulau ini. Awalnya kakek dan omanya tidak setuju tapi jeremy berhak pergi ke tempat dimana dia dilahirkan. Tempat dimana keluarganya dulu tinggal bahagia disini dan tempat yang pernah merenggut nyawa orangtuanya. Membiarkan jeremy hidup bertahun tahun tanpa mengetahui seluruh cerita di pulau ini.
Sedari tadi jeremy hanya diam saja. Matanya menelusuri seluruh pulau. Aiden selalu menggandengnya karena aiden paham pasti sulit bagi jeremy untuk datang kesini.
"Jadi apa yang akan kita lakukan disini?" Tanya james
"Apakah benda benda peninggalan keluargamu masih tersisa?" Tanya gale
"Untuk sekarang kita lihat keadaan pulau ini dulu. Nanti baru akan aku putuskan.." kata jeremy
"Putuskan apa?" Tanya sebastian yang diberi tatapan tajam aiden, menyuruh anak yang dari tadi berisik itu untuk diam saja.
Mereka jalan demi jalan. Mendengar cerita oma membuatnya bisa merasakan emosi yang terjadi di pulau ini seakan akan jeremy merasa bahwa ini memang rumahnya. Hatinya merasa sakit ketika bayangan bayangan tentang keluarganya.
Mereka sampai di sebuah gerbang. Gerbang itu akan menuntun mereka ke dalam rumah besar di tengah pulau uni.
"Kita masuk?" Tanya nathan yang diangguki jeremy
Mereka terus berjalan hingga kaki jeremy berhenti dan membuat yang lain menengok ke arahnya.
"Ada apa jere?"
Aiden melihat tatapan jeremy ke arah sebuah kolam air mancur yang sudah rusak dan banyak serangga mati. Jeremy berjalan mendekat ke kolam itu.
"Kenapa jeremy?" Tanya dylan
"I..ini tempat yang aku lihat sewaktu remo merasuki diriku.."
"Hey kan sudah ku bilang remo tidak mera.." mulut tian di bekep langsung oleh dylan
"Orangtuaku.. pernah bersamaku disini.."
Jeremy tidak memasang ekspresi apapun tapi hatinya terasa sakit sehingga satu tetes air mata pun mengalir di pipinya. Aiden menyenderkan kepalanya ke pundak jeremy dan dia menghelus kepala jeremy. Yang lain menundukkan kepala mereka.
"Mereka pasti bangga banget sama kamu jere. Mereka diberikan anugrah punya anak sebaik dan setulus kamu. Jangan sedih ya.. semua terjadi sudah pasti karena ada alasan dan takdir."
"Kehilangan seseorang yang kita cintai memang menyakitkan dan yang tersisa hanyalah memori dari mereka saja.." kata james
Mereka lanjut berjalan dan masuk ke dalam rumah besar itu. Di dalam rumah itu tidak banyak barang. Rata rata sudah rusak dan hancur akibat ledakan. Jeremy menyuruh mereka berpencar tapi tidak boleh jalan terlalu jauh. Untuk melihat apa ada sesuatu yang berharga atau informasi penting.
Setelah 1 jam mencari akhirnya mereka berkumpul kembali di tengah.
"Apa kalian mendapat sesuatu?" Tanya jeremy yang lain menggelengkan kepala. Lalu jeremy merasa ada yang hilang.
"Dimana kak nathan?"
Yang lain pun tersadar bila tidak ada nathan disana. Lalu mereka mendengar ada suara nathan.
![](https://img.wattpad.com/cover/354494513-288-k523473.jpg)
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...