"Nona?"
Jeremy memegang pergelangan tangan athena yang ingin menyuntikan sebuah obat bius ke leher milik jeremy. Jeremy terkejut ketika melihat wajah athena di balik masker hitam dan topi hitam yang dia kenakan. Athena memukul dada jeremy cukup kencang hingga jeremy kesakitan dan segera pergi dari sana lewat jendela.
Jeremy sembari memegangi dadanya dia berlari mengejar athena. Saat jarak mereka hampir dekat jeremy menggunakan kekuatan apinya dengan membuat lingkaran api di sekeliling athena. Athena terkejut melihat api mengelilinginya, melawan jeremy dia saat dia sendiri tidak punya kekuatan adalah hal terbodoh yang pernah dia lakukan seumur hidupnya. Melawan elemen universal tanpa kekuatan apapun sama aja dia ingin membunuh dirinya sendiri.
Tapi athena salah jeremy bukanlah anak yang suka melukai sesama manusia.
Jeremy terbatuk batuk akibat berlari cukup kencang, kondisinya belum pulih sepenuhnya. Dia hanya beruntung sudah terbangun sebelum athena menculiknya.
"Matikan apinya!" Teriak athena ketakutan
Mereka sekarang berada di halaman luas di sebelah hutan. Sudah cukup jauh dari windsor house.
"Tidak sebelum nona menjawab pertanyaanku!" Tegas jeremy
Athena panik ketika suhu udara disekitarnya semakin panas karena api yang jeremy keluarkan cukup besar.
"Jika ingin membunuhku lakukan saja dengan cepat bodoh!"
"Wah.. ternyata nona lebih baik mati dan berada di pihak mereka ya.. Tega sekali kau nona.."
"Jangan banyak bicara! Cepat bunuh saja aku!"
"Cih.. dasar kepala batu susah sekali diajak bicaranya"
"Jangan sok naif! Kamu tidak akan pernah mengerti diposisi hidupku jeremy!"
"Tidak mengerti bagaimana?! Aku kan sudah menjelaskan pada nona kalau aku akan memberikan kead.."
"MEREKA MENANGKAP ADIKKU DAN JIKA AKU TIDAK MENURUTI PERKATAAN MEREKA, NYAWA ADIKKU TARUHANNYA!"
Jeremy terkejut mendengar perkataan athena. Adik? Jadi dia masih punya adik?
"Nona..punya adik?"
"JIKA OMAMU YANG JADI TARUHANNYA KAU PASTI AKAN MELAKUKAN HAL YANG SAMA SEPERTIKU!"
Jeremy mengusap wajahnya kasar. Dia frustasi berbicara dengan athena.
"Tidak! Kau salah! Meski omaku taruhannya aku tetap tidak akan melukai orang lain seperti nona!"
"KAU TIDAK AKAN PERNAH MENGERTI KEADAANKU JEREMY! HIDUPMU SUDAH LEBIH ENAK SEKARANG! TAPI AKU TIDAK!"
"TIDAK! NONA YANG TIDAK MENGERTI! AKU KAN SUDAH BERJANJI AKAN MEMBERIKAN KEADILAN UNTUK NONA! TIDAK BAHKAN BUKAN UNTUK NONA SAJA TAPI UNTUK SEMUA MANUSIA!"
"KENAPA NONA MENYERAH BEGITU MUDAH?! KENAPA TIDAK BERITAHU AKU KALAU ADIK NONA TARUHANNYA?! KITA BISA MEMIKIRKAN CARA LAIN!"
"TIDAK ADA CARA LAIN JEREMY! TIDAK ADA PILIHAN LAGI!"
"ADA! MASIH ADA BANYAK CARA DAN PILIHAN YANG BISA NONA AMBIL! JANGAN MUDAH PUTUS ASA SEPERTI INI!"
"Nona pikir mereka akan dengan mudah melepaskan nona dan adik nona dengan mudah setelah mereka mendapatkan aku? Nona sudah menjadi kaki tangan mereka dan nona berkhianat pada mereka, apa mereka akan melepaskan kalian begitu saja?"
Athena hanya terduduk lemas dan menangis. Jeremy memadamkan api dan menghampiri athena.
"Tidak cukupkah nona berkhianat pada mereka saja? Jangan berkhianat pada kami juga.. aku tau nona memiliki hati yang baik.."
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...