Di waktu mereka yang senggang ini. Athena sedang duduk di bangku halaman belakang dengan menemani arthur bermain dengan aiden dan gale. Jeremy memutuskan untuk memberi mereka hari libur setelah bekerja keras dan akan segera menyusung rencana setelah beristirahat.
Athena tersenyum sembari memakan buah di mangkoknya. Arthur diajarkan bela diri oleh gale dan aiden.
"Kita ini laki laki thur! Jadi setidaknya harus punya dasar kemampuan bela diri!" Aiden merapikan rambut arthur yang berantakan akibat berlari dengan gale.
Gale datang dengan membawa beberapa batu dan anak panah. "Karena kamu masih dibawah umur jadi latihannya pake benda benda alam seperti ini!"
"Bener kata kak gale! Kalau kamu tangkas dan kuat, benda seperti ini sangat mematikan lohhh" seru aiden
Arthur mengganguk dan tersenyum. Adik dari athena itu masih polos dan lembut berbeda sekali dengan nonanya.
Athena tersenyum. Dia merasa senang dengan pilihannya mengikuti jeremy dan yang lain. Athena yakin adiknya akan aman bersama dengan mereka.
"Ehem.."
Mendengar suara berat di balik punggungnya itu, athena menoleh. Dia tersenyum saat melihat sebastian "Mau apel? Atau jeruk?" Athena menyodorkan mangkok buah ke tian.
"Bisa bicara sebentar?" Suara tian terdengar sangat serius
Athena bangkit dan mengikuti sebastian ke dalam ruangan kerja mereka bersama.
"Ada apa tian?"
Sebastian melipat tangannya di dada lalu tersenyum remeh "Kau sendiri yang mau jujur atau aku yang akan kasih tau semuanya?"
"Kasih tau tentang apa? Aku tidak mengerti tian"
"Ck.. sudah berada di pihak kami pun. Kau masih menyembunyikan sesuatu dari kita.."
Athena pun kebingungan dengan perkataan tian.
"Ternyata orang sepintar kau masih bisa bodoh juga ternyata."
Athena mengerutkan dahinya tidak suka perkataan sebastian tapi di satu sisi dia masih berpikir keras apa yang di maksud sebastian. Dia sudah berkata jujur kok. Harusnya sudah semuanya.
"Belum semua hal kau ceritakan. Bukankah begitu kakakku tercinta?"
Mendengar hal itu athena membeku. Dia melihat sebastian sudah tersenyum menang di hadapannya
"Ka..kau.. bagaima.."
"Walau aku suka bermain dan tidak pernah serius. Aku tetaplah adik dari calon penguasa negri elemen air. Instingku sangatlah kuat."
"Bagaimana bisa aku tidak mengenali manusia manusia yang keluar dari perut ibuku?"
"Sebenarnya aku sudah yakin dari awal antara kau dan dylan akan menyadarinya secepat mungkin. Kalian memang hanya mengenal luke tapi selama ini identitasku dan arthur disembunyikan"
"Tapi jika kamu berpikir aku masih bekerja sama dengan luke. Tentu tidak tian, aku dan arthur benar benar sudah memihak pada kalian."
Tian menaikkan satu alisnya "Kau pikir aku percaya? Lagian ibu meninggal setelah melahirkanku. Siapa arthur? Anak siapa yang kau bawa itu?!"
"Terserah kau mau percaya atau tidak. Untuk arthur dia anak tidak berdosa yang kutemukan di jalanan. Jadi jangan kau sentuh dia!"
"Pokoknya kau harus mengakui jati dirimu atau aku yang akan memberitahu yang lain! Jeremy dan kak keenan sudah tau"
"Je..jeremy tau??"
"Ya dia yang berusaha mati matian mencari informasi tentang luke dan sekarang dia sudah mengetahui semuanya!"
YOU ARE READING
ELEMENT
FanficDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...